Soal Pembelian 8 Unit Osprey, DPR: Harga Satuannya Mahal

Jum'at, 10 Juli 2020 - 13:36 WIB
loading...
Soal Pembelian 8 Unit...
Anggota Komisi I DPR Muhammad Iqbal menyebut harga satu unit MV-22 Block C Osprey sekitar USD250 juta. Foto/reuters
A A A
JAKARTA - Rencana Pemerintah Indonesia membeli delapan unit pesawat militer jenis MV-22 Block C Osprey dari Amerika Serikat (AS) mendapatkan tanggapan dari kalangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Menurut anggota Komisi I DPR Muhammad Iqbal, Kementerian Pertahanan (Kemhan) harus terlebih dahulu memperhitungkan berbagai aspek dalam rencana pembelian delapan unit pesawat militer jenis MV-22 Block C Osprey itu. (Baca juga: Amerika Setujui Penjualan 8 Helikopter Angkut MV-22 Osprey ke Indonesia)

"Terkait rencana pemerintah membeli delapan helikopter MV 22 Osprey, saya kira Kemhan terlebih dahulu harus memperhitungkan dari berbagai aspek yaitu tentang kegunaannya, harga dan kondisi perekonomian kita saat ini," ujar Iqbal kepada SINDOnews, Jumat (10/7/2020).

Karena, menurut Iqbal, pembelian itu tidak tepat kalau dilihat dari sisi kegunaannya yang diperuntukkan untuk penanganan bencana karena daya angkut penumpangnya bisa banyak dan untuk patroli keamanan wilayah tanpa dilengkapi dengan persenjataan yang lengkap. "Apalagi harga persatuannya cukup mahal sekitar USD250 juta," ujarnya. (Baca juga: Nomor 1 di ASEAN, Militer Indonesia Harus Kuat dan Modern)

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini berpendapat, Kemhan bisa memilih opsi pembelian pesawat atau helikopter lain yang lebih murah, canggih dan dilengkapi dengan persenjataan yang lengkap. "Kemudian jika dilihat kondisi perekonomian kita saat ini yang lagi sulit saya kira itu juga bisa menjadi pertimbangan Kemenhan untuk tidak melakukan pembelian MV 22 Osprey," ujarnya.

Sehingga, lanjut dia, pemerintah bisa menghemat anggaran dan memanfaatkan anggaran tersebut untuk melakukan pembelian produk pertahanan yang diproduksi di dalam negeri. "Yang mana hal ini sesuai dengan arahan Presiden untuk menggerakkan perekonomian Indonesia," kata legislator asal daerah pemilihan Sumatera Barat II ini.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Rekomendasi
Hujan Deras Siang hingga...
Hujan Deras Siang hingga Sore, Banjir Landa Perumahan di Tapos Depok
Pramono: Perpustakaan...
Pramono: Perpustakaan HB Jassin di Taman Ismail Marzuki Bakal Dibuka hingga Malam
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
Berita Terkini
Bawaslu Dalami Dugaan...
Bawaslu Dalami Dugaan Kecurangan PSU di Bengkulu Selatan
3 jam yang lalu
Waketum Golkar Idrus...
Waketum Golkar Idrus Marham Usulkan Pembentukan Koalisi Permanen
3 jam yang lalu
RUU Polri Dianggap Menyimpang:...
RUU Polri Dianggap Menyimpang: Tambah Kekuasaan, Bukan Perbaiki Pengawasan
3 jam yang lalu
Pembatalan Mutasi Letjen...
Pembatalan Mutasi Letjen Kunto, Dino Patti Djalal: Sinyal Keras Istana Bahwa Panglima Tertinggi Adalah Presiden Prabowo
3 jam yang lalu
Halaqah Ulama dan Kader...
Halaqah Ulama dan Kader PPP Sepakat Muktamar Pilih Ketum Baru
5 jam yang lalu
Prabowo Gelar Rapat...
Prabowo Gelar Rapat Perluasan Cakupan Makan Bergizi Gratis
6 jam yang lalu
Infografis
Respons Rusia soal Trump...
Respons Rusia soal Trump Telepon Putin untuk Akhiri Perang Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved