Selamatkan Karier Militer Prabowo dari Kopassus, Luhut Pandjaitan Beri Saran Ini ke Jenderal Try Sutrisno

Jum'at, 02 Desember 2022 - 06:07 WIB
loading...
Selamatkan Karier Militer...
Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Pandjaitan ternyata memiliki peran besar di balik penyelamatan karier militer Prabowo Subianto ketika hendak dipindah dari Kopassus. Foto/SINDonews
A A A
JAKARTA - Ada cerita menarik di balik perpindahan Prabowo Subianto dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Pandjaitan ternyata memiliki peran besar di balik penyelamatan karier militer Prabowo.

Kisahnya diawali dari tarik ulur kepindahannya Prabowo Subianto dari Korps Baret Merah yang kala itu masih bernama Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha). Lamanya eksekusi kepindahan Prabowo dari Kopassus sempat memantik kemarahan Letjen TNI (Purn) Sintong Panjaitan yang kala itu baru saja menjabat Danjen Kopassus.

Sintong naik emosinya karena Mayor Prabowo Subianto yang saat itu menjabat Wakil Komandan Detasemen 81/Anti Teror tak kunjung pindah ke Kostrad. Padahal, Surat Keputusan (SK) telah dikeluarkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Rudini.

Di dalam surat itu seharusnya Prabowo sudah pindah ke Kostrad. Namun hingga serah terima kepada Sintong pemindahan Prabowo belum dilaksanakan. Pada tanggal 5 Mei 1985, Sintong sudah menjabat sebagai Komandan Kopassandha, tetapi belum melaksanakan pelantikan dan serah terima resmi.

Perpindahan Prabowo Subianto dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat cukup berliku. Sempat terjadi tarik ulur kepindahannya dari Korps Baret Merah yang dulu masih bernama Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) itu.

Sintong terkejut setelah sadar bahwa surat itu ditandatangani KSAD Jendral TNI Rudini pada saat Brigjen TNI Wismoyo Arismunandar masih menjabat Komandan Kopassandha. "Mengapa Prabowo belum dipindahkan ke Kostrad oleh Pak Wismoyo Arismunandar?" tanya Sintong pada Kolonel Bambang seperti tertulis dalam buku Sintong & Prabowo, Dari 'Kudeta L.B. Moerdani Sampai 'Kudeta Prabowo' dikutip, Jumat (1/12/2022).

Sintong lalu bertekad merealisasikan surat perintah KSAD untuk memutasi Prabowo dari Kopassandha/Kopassus ke Kostrad. Dasar pemindahan Prabowo yang dilakukan oleh Sintong semata melaksanakan surat perintah KSAD yang sudah lama disimpan di arsip Asisten Personel Kopassandha.

Sintong lantas memerintahkan Asisten Personel membuat surat pemindahan Prabowo ke Kostrad. Sintong langsung menandatanganinya.

Bagi Sintong, pemindahan Prabowo ke Yonif 328/Raiders Kostrad ibaratnya hanya pindah pagar saja. Keputusan ini jauh lebih bisa diterima jika dibandingkan Prabowo "dibuang" sebagai Dandim. Apalagi jika ditempatkan di wilayah yang tidak strategis secara militer dan politik.

Ketika KSAD dijabat oleh Jenderal TNI Try Sutrisno, maka dengan berbagai pertimbangan akhirnya KSAD memutuskan bahwa Prabowo dipindahkan dari Kopassus. Semula KSAD Try Sutrisno merencanakan pemindahan Prabowo ke Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) di Bandung untuk cooling down.

Namun, Try Sutrisno kemudian lebih dulu memanggil Luhut Panjaitan, Komandan Detasemen-81/Antiteror sebagai atasan langsung Prabowo untuk diminta pendapatnya. Luhut menyarankan kalau Prabowo dipindahkan dari Kopassus sebaiknya jangan ke Pussenif. Luhut menilai terlalu jauh dari Kopassus ke Pussenif.

Luhut lantas menyarankan agar Prabowo dipindahkan saja ke Yonif-328/Raiders Kostrad, sebagai Wakil Komandan Batalyon. Di situ juga baik untuk melengkapi karier militernya. Akhirnya saran Luhut diterima, sehingga Prabowo dipindahkan ke Yonif-328/Raiders, Kostrad.

Padahal sebelumnya, surat perintah pemindahan Prabowo dari Kopassus ke Pussenif sudah dibuat oleh KSAD Jenderal TNI Rudini. Kemudian KSAD Try Sutrisno mengganti surat perintah itu untuk memindahkan Prabowo ke Yonif-328/Raiders, Kostrad. Surat perintah segera dikirim kepada Danjen Kopassus yang pada waktu itu dijabat oleh Brigjen TNI Wismoyo Arismunandar. Baca juga: Panggilan Telepon Selamatkan Nyawa Jenderal Luhut dari Pembantaian di Medan Operasi

Tetapi sampai serah terima jabatan Danjen Kopassandha dari Wismoyo kepada Kolonel Sintong Panjaitan pada bulan Mei 1985, pemindahan Prabowo dari Kopassandha belum terlaksana. Baru ketika Sintong menjabat Komandan Kopassandha, mutasi itu bisa dilaksanakan.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1136 seconds (0.1#10.140)