Kisah Korban Gempa Cianjur yang Tergugah Jadi Relawan

Kamis, 01 Desember 2022 - 01:47 WIB
loading...
Kisah Korban Gempa Cianjur yang Tergugah Jadi Relawan
Di antara warga yang mengungsi terdapat sebagian warga yang turut tergugah menjadi relawan untuk membantu sesama, korban gempa Cianjur. Foto: Ist
A A A
CIANJUR - Febby, seorang mahasiswi yang tinggal di Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tergugah menjadi relawan untuk membantu warga yang terdampak gempa Cianjur. Febby dan keluarga juga merupakan korban terdampak gempa.

Bencana gempabumi dengan magnitudo 5,6 yang melanda Kabupaten Cianju pada Senin 21 November 2022. Gempa menyebabkan puluhan ribu unit rumah rusak, ratusan orang meninggal dan mengungsi.



Di antara warga yang mengungsi, terdapat sebagian warga yang turut tergugah menjadi relawan untuk membantu sesama, salah satunya Febby.

“Rumah saya ambruk karena gempa, alhamdulillah keluarga selamat semua,” ujar Feby di Gudang Bale Rancage Cianjur Rabu (30/11/2022).

Setelah kejadian gempa, Febby langsung mendirikan tenda darurat di sekitar rumahnya sebagai tempat untuk mengungsi warga.



Melihat besarnya dampak gempa, ia bersama lainnya berinisiatif menjadi relawan, yang terlibat langsung dalam penanganan bencana.

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain, sehingga saya berkeinginan menjadi relawan,” kata Febby.



Hingga hari ini ia dan keluarga masih mengungsi di tenda yang mereka bangun bersama tetangga lainnya sekitar 40 orang. Untuk kebutuhan sehari-hari, warga mendapat bantuan dari berbagai pihak.

“Papa saya juga seorang Bhabinkamtibmas, jadi kami sama - sama turut membantu masyarakat, meski keluarga kami terkena dampak,” lanjutnya.

Bunda Euis, warga Desa Sayang, Kecamatan Cianjur, yang juga keluarganya terdampak, melakukan hal serupa. “Meskipun kami juga penyintas, kami dengan senang hati membantu warga terdampak,” kata Bunda Euis.

“Kami sebagai sesama warga Cianjur, melihat warga kita mengalami kesusahan, tentu tergugah untuk membantu,” tambahnya.

Ia menyebut banyak relawan yang juga sebagai penyintas yang turut melakukan penanganan darurat ini.

“Di gudang ini setidaknya ada tujuh orang yang seperti kami. Begitupun di tempat lainnya masih ada,” tutup Bunda Euis.

Di Gudang Logistik Bale Rancage relawan bertugas mengatur alur keluar masuk barang dan mendistribusikan bantuan baik dari pemerintah, dunia usaha, maupun dari masyarakat.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2750 seconds (0.1#10.140)