IDI Akan Uji Klinis Kalung Anti Corona Hasil Penelitian Kementan

Kamis, 09 Juli 2020 - 10:00 WIB
loading...
IDI Akan Uji Klinis...
Foto/SINDOnews/Haryudi
A A A
JAKARTA - Dalam upaya mencari solusi untuk menangani persebaran virus corona, Badan Penelitian Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Balitbangtan Kementan) melakukan kerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) bertujuan untuk kolaborasi penelitian lanjutan tanaman obat sebagai kandidat antivirus dan obat.

Dalam kesempatan ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syharul Yasin Limpo mengungkapkan, kerja sama ini menandakan hasil penelitian Litbang Kementan ini akan dilanjutkan IDI untuk dilakukan uji klinis dan riset-riset lainnya sesuai prosedur. Melalui Balitbangtan, Kementan telah melakukan penelitian dan pengembangan awal untuk melahirkan varian dari produk eukaliptus (eucalyptus) sebagai jawaban terhadap kondisi bergelutnya masyarakat dengan wabah Covid-19.

“Sudah lima bulan negara kita diliputi tekanan akibat keberadaan virus. Oleh karena itu, kita tidak diam. Apa pun akan kita lakukan demi bangsa dan negara,” ujar Syahrul saat menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut di Kantor Kementan, Jakarta, kemarin.

Syahrul menegaskan, pihaknya memiliki balai penelitian yang menangani komoditas tanaman obat. Kementan juga memiliki Balai Besar Pascapanen. Selain itu, Kementan juga memiliki Balai Besar Veteriner yang memiliki fasilitas laboratorium yang memadai untuk meneliti virus. Fasilitas ini, kata dia, bisa dimanfaatkan oleh IDI untuk melakukan pengembangan riset dan uji klinis. (Baca: Fahry Hanzah: Jangan Ejek Kalung Anti-Corona, Suruh Cek Biofarma)

“Kami memiliki 300-an profesor dan peneliti yang kompeten, bahkan kami pernah berkontribusi dalam penanganan wabah flu burung. Tidak ada alasan bagi kita tidak membantu negara,” katanya.

Untuk itu, Syahrul berharap kerja sama ini dapat mempercepat penelitian tanaman eukaliptus agar bisa dimanfaatkan masyarakat luas dan membantu negara dalam menanggulangi wabah pandemi Covid-19. Penandatanganan MoU antara Badan Litbang Pertanian dan IDI ini merupakan sinergi lintas sektoral mendukung konsep one-health, kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan bagi masyarakat.

Syahrul mengatakan, dengan kerja sama ini, harapannya terdapat tahapan riset lanjutan yang dilakukan secara bersinergi sesuai kompetensi. “Litbang kami punya laboratorium untuk meneliti, lalu ada tanamannya, penelitinya juga ada. Kalau tidak bergerak, potensi ini akan percuma. Protokol kesehatan tetap dipakai dan ini ada pencegahan virusnya. Kita perlu uji lanjutan bersama IDI,” tegas Syahrul.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng M Faqih menyampaikan dukungannya terhadap penelitian dan pengembangan tanaman eukaliptus yang telah dilakukan oleh para peneliti Kementan.

“Kawan-kawan peneliti dari Kementan sudah melakukan penelitian awal, dan hasilnya menunjukkan baik. Kalau mau dipakai untuk pengobatan manusia dari hasil penelitiannya harus dilanjutkan. Ini yang dikerjasamakan, kita akan support,” ungkap Daeng di sela-sela penandatanganan MoU kemarin.

Daeng menegaskan, kerja sama ini merupakan awal kebangkitan kemandirian dengan penggalian potensi alam yang dimiliki bangsa Indonesia. Hal ini didasari bahan obat dan yang digunakan masyarakat saat ini mayoritas berasal dari impor sehingga apabila dapat diproduksi sendiri akan lebih baik.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2086 seconds (0.1#10.140)