PTDI Sebut Kemhan Pesan 10 Pesawat N219 Hasil Karya Anak Bangsa

Jum'at, 25 November 2022 - 15:32 WIB
loading...
PTDI Sebut Kemhan Pesan...
Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan mengatakan, Kemhan memesan 10 pesawat N219 hasil karya anak bangsa. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyebut Kementerian Pertahanan ( Kemhan ) memesan 10 unit pesawat N219. Pembelian pesawat ini merupakan bentuk dukungan terhadap industri pertahanan dalam negeri.

Hal itu disampaikan Direktur Produksi PTDI Batara Silaban dalam acara Indonesia Development Forum (IDF) 2022 di Movenpick Resort, Jimbaran, Bali dengan tema “Reviving the Aerospace Industries through Sustainable Aircraft Projects in Indonesia”.

Menurut Batara Silaban, pesawat hasil karya anak bangsa ini dapat digunakan pemanfaatannya baik di sektor militer, sipil, maupun komersial. ”Pada 3 November 2022, PTDI memperoleh kontrak pengadaan sebanyak 11 unit pesawat N219 dari PT Karya Logistik Indotama. Potensi kontrak lainnya di 2023 adalah sebanyak 10 unit dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan 3 unit versi amfibi dari Provinsi Kepulauan Riau,” ujarnya, Jumat (25/11/2022).



Batara Silaban menjelaskan, pesawat N219 menjawab misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam hal pembangunan yang merata dan berkeadilan dengan menyediakan wahana konektivitas multimoda untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, yang kemudian juga dapat mendorong penyebaran pusat-pusat pertumbuhan ke wilayah yang belum berkembang.



Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan mengatakan, pada acara IDF 2022 ini, Bappenas telah meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Industri Dirgantara Indonesia, sebagai bentuk dukungan untuk keberlanjutan proyek-proyek pesawat terbang, baik berupa produksi maupun pengembangan, khususnya pesawat N219, yang tentunya sangat penting untuk kebangkitan dan kemajuan industri pesawat terbang di Indonesia. “Kita menyongsong Indonesia sebagai industri dirgantara bisa mendorong sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian nasional, ini adalah poinnya,” katanya.

Beberapa poin terkait master plan yang dituntut adalah real produk. Kalau di industri dirgantara ini adalah bagaimana Indonesia bisa menjadi negara perindustrian untuk pesawat turborop khususnya pesawat penumpang dengan kapasitas di bawah 100 pax. ”Kita sudah mulai dengan N219, yang sebentar lagi akan disusul dengan N219 amfibi yang diharapkan bisa menjadi pesawat untuk jembatan udara, konektivitas pulau-pulau yang jumlahnya mencapai 17.000,” paparnya.

Bersamaan dengan pesawat, kata Gita, yang harus muncul adalah industri jasa maintenance, repair and overhaul dan membangun ekosistem untuk menumbuhkan industri komponen. ”Tentunya terakhirnya adalah bagaimana industri nasional ini pada akhirnya harus masuk kepada industri global yang kompetitif,” katanya.

Untuk itu Gita berharap, penyelenggaraan special session “Reviving the Aerospace Industries through Sustainable Aircraft Projects in Indonesia” ini dapat menghasilkan ekosistem komersialisasi N219 di Indonesia dan menindaklanjuti dukungan pemerintah dalam menggulirkan skema-skema pembelian pesawat N219, serta menyinergikan lembaga pendidikan dan industri dalam meningkatkan kemandirian teknologi dan local content, salah satunya pada pesawat N219.

”Dengan demikian, sesi ini dapat dijadikan sebagai ruang interaksi bagi para pemangku kepentingan tersebut, yang kemudian dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut untuk disampaikan kepada pemerintah dalam mendukung penyusunan perencanaan pembangunan,” ucapnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Indo Defence 2025 Libatkan...
Indo Defence 2025 Libatkan Pelaku Industri Pertahanan dan Negara Sahabat
Industri Pertahanan...
Industri Pertahanan Butuh AI dan Elektronika, Wamenhan Donny Minta BRIN Perbanyak Penelitian
Respons Mahfud MD soal...
Respons Mahfud MD soal Isu Ijazah Palsu Jokowi, Jadi Presidennya Tetap Sah
RUU TNI Dikebut Rampung...
RUU TNI Dikebut Rampung sebelum Lebaran, Ketua Komisi I DPR: Di Politik, Paling Repot Cari Titik Temunya
RUU TNI, Pemerintah...
RUU TNI, Pemerintah dan DPR Bahas soal Posisi TNI di Bawah Presiden atau Kemhan
Jokowi Bersedia Jadi...
Jokowi Bersedia Jadi Dewan Pembina Rampai Nusantara
Prabowo Bangga Indonesia...
Prabowo Bangga Indonesia Pernah Dipimpin SBY dan Jokowi
Deddy Corbuzier Tak...
Deddy Corbuzier Tak Ambil Gaji Stafsus Menhan, Ini Mekanisme Pengembaliannya
Deddy Corbuzier Janji...
Deddy Corbuzier Janji Tak Ambil Gaji dan Tunjangan Stafsus Menhan, Kemhan Tetap Alokasikan
Rekomendasi
Arya Saloka Ikhlas Beri...
Arya Saloka Ikhlas Beri Hak Asuh Anak ke Putri Anne di Tengah Perceraian
Saul Canelo Alvarez...
Saul Canelo Alvarez Balas Kesombongan William Scull
Perumda Dharma Jaya...
Perumda Dharma Jaya Raih Dua Penghargaan Bergengsi Top BUMD Awards 2025
Berita Terkini
BPKH Limited: Bawa Indonesia...
BPKH Limited: Bawa Indonesia ke Tanah Suci lewat Sekotak Nasi
28 menit yang lalu
Prabowo: 1 Mei Jadi...
Prabowo: 1 Mei Jadi Lambang Perjuangan Kaum Buruh Seluruh Dunia
39 menit yang lalu
Profil Laksda TNI Hudiarto...
Profil Laksda TNI Hudiarto Krisno Utomo, Pangkoarmada III Baru Gantikan Laksda Hersan pada Mutasi TNI April 2025
3 jam yang lalu
66 Brigjen TNI Dimutasi...
66 Brigjen TNI Dimutasi Jenderal Agus Subiyanto di Akhir April 2025, Ini Daftar Namanya
4 jam yang lalu
Tuntutan Forum Purnawirawan...
Tuntutan Forum Purnawirawan TNI, Menhan: Kita Hormati yang Jadi Pemikiran Sesepuh
5 jam yang lalu
Mutasi TNI Akhir April...
Mutasi TNI Akhir April 2025, 5 Pati TNI AL Digeser Jadi Staf Khusus KSAL
10 jam yang lalu
Infografis
Hasil Kajian Kemenhub:...
Hasil Kajian Kemenhub: Harga Tiket Pesawat Bakal Turun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved