Raja Intelijen Bocorkan Calon Panglima TNI: Jenderal dari Luar Jawa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bursa calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghangat jelang berakhirnya masa pengabdian Jenderal TNI Andika Perkasa . Tiga kepala staf angkatan dinilai berpeluang menggantikan yakni KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Menilik sejarah militer Indonesia, jenderal bintang empat dari matra Darat paling banyak mengisi jabatan Panglima TNI. Ketika masih bernama ABRI, Panglima bahkan keseluruhan dari Angkatan Darat, dimulai dari Jenderal TNI Soeharto hingga Jenderal TNI Wiranto.
Soal pemilihan Panglima TNI, ada cerita menarik dari mendiang Jenderal TNI Leonardus Benyamin Moerdani. Suatu hari jelang berakhirnya masa jabatan Jenderal TNI Maraden Panggabean sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI (Kini Panglima TNI), Benny Moerdani menyapa sekelompok jurnalis yang sedang ngopi santai di Hotel Indonesia.
Benny tiba-tiba memberikan bocoran tentang calon panglima yang baru. Jenderal ahli intelijen itu seolah tahu kasak-kusuk tentang pergantian Maraden semakin kencang, begitu pula di kalangan wartawan. Siapa kandidat Panglima ABRI?
“Wah, nanti ada orang luar Jawa lagi jadi Menhankam (Pangab),” ujar Benny diceritakan Jurnalis Senior Atmadji Sumarkidjo dalam buku “Jenderal M Jusuf: Panglima Para Prajurit”, dikutip Selasa (22/11/2022).
Para wartawan yang mendengar celetukan itu hanya termangu. Mereka tidak tahu siapa sosok yang dimaksud Benny. Bukan apa-apa, ketika itu sejumlah nama dianggap punya kans kuat untuk menjadi Panglima ABRI.
Mereka antara lain KSAD Jenderal TNI Widodo. Ada pula perwira tinggi senior lainnya semacam Jenderal TNI Soerono dan Jenderal TNI Umar Wirahadikusumah. Di luar itu ada nama Kepala Staf Komando Pemulihan dan Ketertiban Laksamana TNI Soedomo. Namun karena dari AL, kans Soedomo ketika itu dianggap kecil.
Jika mengikuti pola sebelumnya, Widodo disebut-sebut paling berpeluang menjadi Menhankam/Pangab. Sama seperti Maraden Panggabean yang sebelumnya menjabat KSAD, kemudian dipercaya sebagai panglima. Namun, sosok yang terpilih benar-benar kejutan.
Presiden Soeharto rupanya telah memiliki pilihan tersendiri. Mantan Pangkostrad itu mengangkat Jenderal TNI M Jusuf sebagai Menhankam/Pangab. Nama Jusuf disebut berbarengan dengan pengumuman komposisi Kabinet Pembangunan III pada 1978.
Menilik sejarah militer Indonesia, jenderal bintang empat dari matra Darat paling banyak mengisi jabatan Panglima TNI. Ketika masih bernama ABRI, Panglima bahkan keseluruhan dari Angkatan Darat, dimulai dari Jenderal TNI Soeharto hingga Jenderal TNI Wiranto.
Soal pemilihan Panglima TNI, ada cerita menarik dari mendiang Jenderal TNI Leonardus Benyamin Moerdani. Suatu hari jelang berakhirnya masa jabatan Jenderal TNI Maraden Panggabean sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI (Kini Panglima TNI), Benny Moerdani menyapa sekelompok jurnalis yang sedang ngopi santai di Hotel Indonesia.
Benny tiba-tiba memberikan bocoran tentang calon panglima yang baru. Jenderal ahli intelijen itu seolah tahu kasak-kusuk tentang pergantian Maraden semakin kencang, begitu pula di kalangan wartawan. Siapa kandidat Panglima ABRI?
“Wah, nanti ada orang luar Jawa lagi jadi Menhankam (Pangab),” ujar Benny diceritakan Jurnalis Senior Atmadji Sumarkidjo dalam buku “Jenderal M Jusuf: Panglima Para Prajurit”, dikutip Selasa (22/11/2022).
Para wartawan yang mendengar celetukan itu hanya termangu. Mereka tidak tahu siapa sosok yang dimaksud Benny. Bukan apa-apa, ketika itu sejumlah nama dianggap punya kans kuat untuk menjadi Panglima ABRI.
Mereka antara lain KSAD Jenderal TNI Widodo. Ada pula perwira tinggi senior lainnya semacam Jenderal TNI Soerono dan Jenderal TNI Umar Wirahadikusumah. Di luar itu ada nama Kepala Staf Komando Pemulihan dan Ketertiban Laksamana TNI Soedomo. Namun karena dari AL, kans Soedomo ketika itu dianggap kecil.
Jika mengikuti pola sebelumnya, Widodo disebut-sebut paling berpeluang menjadi Menhankam/Pangab. Sama seperti Maraden Panggabean yang sebelumnya menjabat KSAD, kemudian dipercaya sebagai panglima. Namun, sosok yang terpilih benar-benar kejutan.
Presiden Soeharto rupanya telah memiliki pilihan tersendiri. Mantan Pangkostrad itu mengangkat Jenderal TNI M Jusuf sebagai Menhankam/Pangab. Nama Jusuf disebut berbarengan dengan pengumuman komposisi Kabinet Pembangunan III pada 1978.