BNPB: 3.895 Orang Mengungsi Akibat Gempa M5,6 di Cianjur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 3.895 orang mengungsi akibat gempa bumi bermagnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat. Tak menutup kemungkinan angka itu masih terus bertambah.
"Dengan hitungan pengungsi saat ini di Kabupaten Cianjur saja yang sudah terdata itu 3.895 orang," ujar Plt Kepala Pusat Data dan Informasi BNBP Abdul Muhari dalam konferensi pers, Senin (21/11/2022).
Abdul menyampaikan sekitar 56 meninggal dunia, 700 orang mengalami luka-luka, 23 masih tertimbun reruntuhan akibat gempa siang tadi. Kemudian ada sekitar 1.773 unit rumah rusak.
"Jadi tidak hanya di Kabupaten Cianjur di beberapa kabupaten lainnya misalkan di Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor juga ada. Di Sukabumi misalkan ada 336 rumah rusak dan data ini masih terus kita terima dari lapangan," jelasnya.
Saat ini BPBD, TNI, Polri, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, dan BNPB sendiri sudah menurunkan dua unit tim reaksi cepat dan tim logistik ke lapangan.
"Itu terus mengupdate data yang kita harapkan grafik kenaikan orbitnya tidak lagi signifikan tetapi perubahan data masih cukup dinamis hingga saat ini," pungkasnya.
"Dengan hitungan pengungsi saat ini di Kabupaten Cianjur saja yang sudah terdata itu 3.895 orang," ujar Plt Kepala Pusat Data dan Informasi BNBP Abdul Muhari dalam konferensi pers, Senin (21/11/2022).
Abdul menyampaikan sekitar 56 meninggal dunia, 700 orang mengalami luka-luka, 23 masih tertimbun reruntuhan akibat gempa siang tadi. Kemudian ada sekitar 1.773 unit rumah rusak.
"Jadi tidak hanya di Kabupaten Cianjur di beberapa kabupaten lainnya misalkan di Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor juga ada. Di Sukabumi misalkan ada 336 rumah rusak dan data ini masih terus kita terima dari lapangan," jelasnya.
Saat ini BPBD, TNI, Polri, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, dan BNPB sendiri sudah menurunkan dua unit tim reaksi cepat dan tim logistik ke lapangan.
"Itu terus mengupdate data yang kita harapkan grafik kenaikan orbitnya tidak lagi signifikan tetapi perubahan data masih cukup dinamis hingga saat ini," pungkasnya.
(kri)