Fadli Zon Dorong Parlemen Dunia Junjung Inklusivitas dan Tolak Standar Ganda dalam Aksi Iklim

Selasa, 15 November 2022 - 06:20 WIB
loading...
Fadli Zon Dorong Parlemen...
Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon mendorong parlemen dunia menjunjung prinsip inklusivitas dan menolak standard ganda dalam aksi iklim. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon mendorong parlemen dunia menjunjung prinsip inklusivitas dan menolak standard ganda dalam aksi iklim. Parlemen memiliki kewajiban moral membangun ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.

Hal itu diungkapkan Fadli Zonbersama Wakil Ketua BKSAP lainnya yaitu Putu Supadma Rudana, Mardani Ali Sera, dan Achmad Hafisz Thohir saat menghadiri pertemuan parlemen dunia yang tergabung dalam Inter-Parliamentary Union (IPU) dalam sebuah forum bertajuk ''Parliamentary Meeting on the Occasion of the 27th UN Climate Change Conference (COP27)'' di Sharm El Seikh Mesir pada 13 November 2022.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas beberapa isu terkait perubahan iklim antara lain peran parlemen dalam mendorong terwujudnya aksi iklim berkelanjutan, pentingnya akuntabilitas dalam keadilan iklim, pembiayaaan iklim, serta upaya transisis energi berkelanjutan. Dalam intervensinya, Fadli Zon menegaskan perlu adanya tindakan nyata untuk mengubah ambisi iklim menjadi sebuah aksi iklim.

Baca juga: Fadli Zon Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi Sudah Dukung Prabowo

Sebagai contoh, bencana banjir yang saat ini terjadi di Pakistan tidak mendapat perhatian lebih dari dunia. Dalam kesempatan tersebut, Fadli Zon mengajak parlemen dunia untuk tidak menerapkan standar ganda dalam berbagai upaya mitigasi dan adaptasi iklim. Prinsip inklusif harus dijunjung tinggi dalam berbagai upaya pengendalian iklim.

Baca juga: Ketua BKSAP DPR RI Dukung Pertemuan Tiga Pihak dalam Konflik Ukraina

Selain itu, agar pertumbuhan ekonomi dan sosial negara berkembang dapat tetap tumbuh dan mampu membantu mengurangi permasalahan terkait perubahan iklim, maka diperlukan pendanaan, transfer teknologi, dan pengembangan kapasitas dari negara maju.

Multilateralisme sangatlah penting dalam merespon permasalahan perubahan iklim karena tidak ada satu negara di duniapun yang terbebas dari ancaman ini. Parlemen, melalui upaya diplomasi parlemen, harus bertindak sebagai katalis untuk memperbarui solidaritas antar negara, untuk mewujudkan Perjanjian Paris.

”Perlindungan kepada kaum rentan harus menjadi prioritas bersama. Sebagai wakil rakyat, parlemen memiliki kewajiban moral untuk membangun ketahanan terhadap dampak iklim saat ini dan masa depan. Penyelesaian krisis iklim tentunya membutuhkan kepemimpinan yang kuat,” katanya, dikutip Selasa (15/11/2022).

Perjuangan melawan perubahan iklim akan menjadi mesin utama bagi pemulihan global. Maka, parlemen harus memimpin dengan memberi contoh dan memastikan akuntabilitas pemerintah atas semua tindakan untuk pemulihan global serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Yogyakarta Jadi Tuan...
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Yudhoyono Institute Lecture Series 2025
AHY Soroti Tantangan...
AHY Soroti Tantangan dan Peluang Keberlanjutan di Indonesia
Status Tuan Rumah Konferensi...
Status Tuan Rumah Konferensi PUIC ke-19 Perkuat Peran Indonesia dalam Forum Antarnegara Muslim
Mendorong Agenda WPS...
Mendorong Agenda WPS dalam Diplomasi Pertahanan
Prabowo Panggil Muzani...
Prabowo Panggil Muzani dan Dasco ke Istana, Bahas Masalah Apa?
Hasan Nasbi Mundur dari...
Hasan Nasbi Mundur dari Kepala PCO, Siapa Penggantinya?
Kementerian PU Harap...
Kementerian PU Harap Arsitek Dukung Mitigasi Perubahan Iklim
Anggota DPRD Dilecehkan,...
Anggota DPRD Dilecehkan, Ratusan Kader Gerinda di Banggai Desak Pelaku Persekusi Diadili
Gerindra Jateng Mulai...
Gerindra Jateng Mulai Panaskan Mesin Partai Pemilu 2029
Rekomendasi
Kolaborasi Seru Ai-CHA...
Kolaborasi Seru Ai-CHA dan Honor of Kings Bawa Sensasi Heroik ke Dunia Minuman
Keluarga Korban Meninggal...
Keluarga Korban Meninggal Akibat Ledakan Amunisi di Garut Dapat Santunan Rp50 Juta
Kenapa India dan Pakistan...
Kenapa India dan Pakistan Menjadi Musuh Bebuyutan ? Ini Sejarah Lengkapnya
Berita Terkini
Profil Serda Satria...
Profil Serda Satria Arta Kumbara, Mantan Marinir TNI AL yang Ikut Berperang di Rusia
Komisi I Dorong Kemhan...
Komisi I Dorong Kemhan dan TNI Desain Ulang Relokasi Gudang Amunisi
Panglima TNI Hadiri...
Panglima TNI Hadiri Upacara Pelepasan Tiga Jenazah Prajurit Korban Ledakan Amunisi
TNI AD Bantu Proses...
TNI AD Bantu Proses Pemakaman Korban Ledakan Amunisi di Garut
4 Anggota TNI Korban...
4 Anggota TNI Korban Ledakan Amunisi di Garut Dibawa ke Kampung Halaman Masing-masing
TNI AD Lanjutkan Investigasi...
TNI AD Lanjutkan Investigasi Tragedi Ledakan Amunisi di Garut
Infografis
Mengapa Mesir dan Yordania...
Mengapa Mesir dan Yordania Tolak untuk Menampung Pengungsi Gaza?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved