Akan Dibuka Jokowi, Ini 5 Poin Penting Muktamar ke-48 Muhammadiyah
loading...
A
A
A
Poin Keempat yaitu membahas Isu-isu strategis. Pembahasan ini merupakan problem nyata yang saat ini sedang dihadapi dalam konteks bangsa bahkan dunia. Misalnya, isu membangun kesalehan digital. Muhammadiyah telah menysun panduan keagamaan dan moral membangun kesalehan digital di berbagai institusi dan lingkungan sosial masyarakat luas.
“Misalkan kita memperkenalkan kesalehan digital di tengah 4.0 yang membawa perubahan luar biasa. Boleh generasi muda saat ini telah menguasai teknologi, jangan-jangan mereka menjadi generasi yang hilang karena pijakan nilainya tercerabut," jelasnya.
"Jika tidak tercerabut, mereka mungkin menemukan nilai alternatif lain yang bertentangan dengan nilai-nilai kita (agama dan nilai luhur),” ucap Haedar.
Poin utama lainnya dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, ungkap Haedar yaitu pemilihan Ketua Umum PP Muhammadiyah. Kata Haedar, sistem pemilihan kepemimpinan di Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang berjenjang merupakan salah satu cara pemilihan yang demokratis.
“Sistem pemelihan yang berjenjang, maka Insya Allah sistem kepemilihan ini sangat demokratis yang tersistem. Representasi 3.000 pemilih merupakan representasi yang kuat di Muhammadiyah, sehingga mereka betul-betul menjadi pemilih cerdas dan tersistem,” pungkasnya.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
“Misalkan kita memperkenalkan kesalehan digital di tengah 4.0 yang membawa perubahan luar biasa. Boleh generasi muda saat ini telah menguasai teknologi, jangan-jangan mereka menjadi generasi yang hilang karena pijakan nilainya tercerabut," jelasnya.
"Jika tidak tercerabut, mereka mungkin menemukan nilai alternatif lain yang bertentangan dengan nilai-nilai kita (agama dan nilai luhur),” ucap Haedar.
Poin utama lainnya dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, ungkap Haedar yaitu pemilihan Ketua Umum PP Muhammadiyah. Kata Haedar, sistem pemilihan kepemimpinan di Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang berjenjang merupakan salah satu cara pemilihan yang demokratis.
“Sistem pemelihan yang berjenjang, maka Insya Allah sistem kepemilihan ini sangat demokratis yang tersistem. Representasi 3.000 pemilih merupakan representasi yang kuat di Muhammadiyah, sehingga mereka betul-betul menjadi pemilih cerdas dan tersistem,” pungkasnya.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
(rca)