Santri Diajak Ikut Tangkal Radikalisme dan Hoaks di Media Sosial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Santri pada masa kini didorong mampu memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan zaman. Mereka harus bisa mengisi ruang-ruang strategis di berbagai media virtual untuk melawan hoaks dan paham radikal yang tersebar di media sosial.
"Angkat senjata kita hari ini bukan angkat pedang, tombak atau senapan. Tapi angkat senjata kita hari ini adalah HP (handphone) memerangi hoaks, melawan radikalisme dan pecah belah yang dikumandangkan melalui media sosial yang semakin massif dan tidak berkontribusi positif terhadap pembangunan bangsa," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam peringatan Hari Santri Nasional Kabupaten Subang 2022, Rabu (26/10/2022) malam.
Gus Halim, sapaan akrabnya, menyebut perjuangan santri tidak berhenti saat Indonesia merdeka. Saat ini, Indonesia sedang menghadapi percobaan memecah belah bangsa dan radikalisme. Menurutnya, masyarakat dan santri harus bisa mengambil efek positif dari massifnya media sosial agar bisa bermanfaat positif.
Baca juga: Wisuda 400 Santri Tahfiz Al-Qur'an di Mataram, Begini Pesan TGB Zainul Majdi
"Kita tidak boleh diam, santri harus punya media sosial untuk menetralisir dan menolak berbagai ajakan yang salah. Ini dampaknya luar biasa," ujar penyandang titel Doktor Honoris Causa dari UNY ini.
Jika tidak bisa mengambil sisi positif, kata Gus Halim, masyarakat akan termakan berbagai informasi salah yang digulirkan oleh pihak yang tidak ingin bangsa Indonesia hidup tenang dan tentram dalam bingkai NKRI. "Ini yang harus kita hadapi dan pertempuran masih berlanjut serta jihad masih harus dikumandangkan yaitu Jihad melawan kemiskinan, kebodohan dan pecah belah," kata Gus Halim.
"Angkat senjata kita hari ini bukan angkat pedang, tombak atau senapan. Tapi angkat senjata kita hari ini adalah HP (handphone) memerangi hoaks, melawan radikalisme dan pecah belah yang dikumandangkan melalui media sosial yang semakin massif dan tidak berkontribusi positif terhadap pembangunan bangsa," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam peringatan Hari Santri Nasional Kabupaten Subang 2022, Rabu (26/10/2022) malam.
Gus Halim, sapaan akrabnya, menyebut perjuangan santri tidak berhenti saat Indonesia merdeka. Saat ini, Indonesia sedang menghadapi percobaan memecah belah bangsa dan radikalisme. Menurutnya, masyarakat dan santri harus bisa mengambil efek positif dari massifnya media sosial agar bisa bermanfaat positif.
Baca juga: Wisuda 400 Santri Tahfiz Al-Qur'an di Mataram, Begini Pesan TGB Zainul Majdi
"Kita tidak boleh diam, santri harus punya media sosial untuk menetralisir dan menolak berbagai ajakan yang salah. Ini dampaknya luar biasa," ujar penyandang titel Doktor Honoris Causa dari UNY ini.
Jika tidak bisa mengambil sisi positif, kata Gus Halim, masyarakat akan termakan berbagai informasi salah yang digulirkan oleh pihak yang tidak ingin bangsa Indonesia hidup tenang dan tentram dalam bingkai NKRI. "Ini yang harus kita hadapi dan pertempuran masih berlanjut serta jihad masih harus dikumandangkan yaitu Jihad melawan kemiskinan, kebodohan dan pecah belah," kata Gus Halim.
(abd)