ISEF, Lebarannya Pegiat Ekonomi dan Keuangan Syariah

Rabu, 26 Oktober 2022 - 11:54 WIB
loading...
ISEF, Lebarannya Pegiat Ekonomi dan Keuangan Syariah
Herry Aslam Wahid dan Rahmi Mabrury (Foto: Ist)
A A A
Herry Aslam Wahid, Direktur Eksekutif MES
Rahmi Mabrury, Ekonom DEKS Bank Indonesia

BANK Indonesia berkolaborasi dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) bersama berbagai mitra strategis domestik maupun internasional kembali menyelenggarakan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke 9 di Jakarta Convention Center. Penyelenggaraan ISEF 2022 ini terasa berbeda karena beberapa agenda sudah dilakukan secara hybrid, berbeda dengan dua tahun penyelenggaraan sebelumnya yang dilakukan secara daring karena Covid-19.

Beberapa agenda monumental strategis dan capaian fantastis juga berhasil. Bukan tanpa alasan ISEF menjadi agenda tahunan yang terus dinanti dan mendapat respons luar biasa besar dari para pemangku kepentingan ekonomi keuangan syariah Indonesia.

Baca Juga: koran-sindo.com

Ibarat perayaan hari besar Islam, ISEF adalah hari lebaran bagi insan pegiat ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia bahkan global. Semangat berjamaah untuk menyemarakkan gelaran tahunan ini begitu kentara sejak awal persiapan yang dikomandoi langsung oleh Bank Indonesia. Demikian halnya para pihak yang terlibat, dengan kekhasan dan tupoksi masing-masing instansi disibukkan dengan koordinasi untuk memastikan bahwa "lebaran" akan berjalan dengan baik dan sukes secara kolektif.

Riuh masyarakat dalam menyambut “lebaran” ini telah diselenggarakan rangkaian kegiatan jelang (road to) ISEF serta rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) di tiga wilayah meliputi wilayah Timur Indonesia dipusatkan di Makassar, wilayah Sumatera di Aceh, dan wilayah Jawa di Surabaya sejak April hingga September 2022.

Puncak penyelenggaraan ISEF yang berlangsung selama lima hari mulai 5 hingga 9 Oktober 2022 menyajikan beragam agenda di antaranya nasional dan internasional forum/ seminar/ conference/ talk show, pameran Sharia fair, kompetisi, Internasional Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) 2022, serta pencanangan gerakan penguatan ekosistem Global Halal Hub, gerakan nasional akselerasi sertifikasi halal dan resolusi pengembangan pariwisata ramah muslim Indonesia.

Perhelatan ISEF ke 9 mengangkat tema yang beresonansi dengan tema Presidensi G20 Indonesia, “Recover Together Recover Stronger Optimizing Sharia Economy and Finance For Inclusive Recovery”. ISEF yang dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersama Gubernur BI Perry Warjiyo serta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ini difokuskan untuk mendorong pemulihan ekonomi dan terbagi dalam tiga topik utama, yaitu economic inclusion, halal & green lifestyle, dan digitalization.

Laporan panitia menyebutkan, sebanyak 163 program kegiatan ekonomi dan keuangan syariah telah dilaksanakan, dimulai dari agenda Road to ISEF, Fesyar, yang diakhiri dengan pelaksanaan main agenda ISEF. Tentunya kegiatan ini tidak semata untuk mengejar kehebohan publik, lebih dari itu yaitu untuk menjadikan sebuah gerakan bersama yang terorkestrasi dengan apik dan konsisten, sehingga diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional untuk mencapai pertumbuhan yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan, melalui penguatan serta pengembangan sektor-sektor potensial dalam ekonomi dan keuangan syariah.

Tercatat sebanyak 566.181 orang pengunjung menghadiri acara ISEF, terdiri dari 19.096 orang hadir secara offline dan sebanyak 34.326 orang hadir secara online. Dari sisi nilai transaksi secara keseluruhan penyelenggaraan kegiatan hingga awal Oktober 2022 berhasil mencapai Rp27,6 triliun yang mencakup pembiayaan lembaga keuangan syariah, transaksi B to B, transaksi B to C dan transaksi exhibition ISEF 2022, termasuk kegiatan FESyar. Bahkan untuk kegiatan pameran bisnis syariah selama lima hari pelaksanaan ISEF berhasil ditransaksikan senilai Rp3,194 miliar. Sedangkan jumlah pelaku usaha yang terlibat dalam pameran mencapai 950 pelaku usaha baik secara offline dan virtual.

Dalam rangka pencanangan gerakan nasional akselerasi sertifikasi halal, dalam ISEF 2022 ini Bank Indonesia bersama stakeholder terkait juga memfasilitasi para mitra terkait. Terhitung hingga Oktober 2022 telah terfasilitasi 1.898 sertifikat yang terdiri dari 1.690 sertifikat pendamping halal dan 208 sertifikasi halal self-declare. Sertifikasi halal saat ini menjadi salah satu program yang menjadi fokus pemerintah untuk pemenuhan aspek kenyamanan dan perlindungan konsumen serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang urgensi halal dalam gaya hidup.

Sertifikasi halal bagi pelaku usaha khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) perlu untuk didukung dan terus didorong, hal ini mengingat bahwa potensi besar pada industri halal belum sepenuhnya dioptimalkan. Di sisi lain, pemenuhan aspek kehalalan pada produk, bagi produsen atau pelaku usaha dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan kepercayaan konsumen selain juga tentunya dapat meningkatkan daya saing produk untuk dapat menembus pasar halal global.

Dari sisi pelaksanaan pameran, pada gelaran ISEF 2022 ini diselenggarkan untuk pertama kalinya Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) sebagai modest fashion kelas dunia yang diluncurkan langsung oleh Gubernur BI serta Menteri Koperasi dan UKM. Meski pertama kali, IN2MOTIONFEST tergolong sukses, setidaknya dapat dilihat dari indikator jumlah para desainer yang terlibat dalam acara ini sebanyak 163 desainer, termasuk didalamnya tiga desainer internasional dari Paris, Thailand, dan Malaysia.

IN2MOTIONFEST menampilkan sebanyak 1.280 karya yang disajikan dalam 17 parade dengan menggunakan 14 wastra Nusantara berjenis batik, songket, jumputan, ecoprint, dsb. Kegiatan yang melibatkan 29 asosiasi fashion, komunitas, sekolah mode, institusi ini merupakah salah satu bukti bahwa pemerintah sangat serius mengembangkan dan menggarap potensi industri halal khususnya fashion. Beberapa kementerian seperti Kemenkop UKM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kemenparekraf terlibat aktif dalam gelaran ini. Bisa dikatakan ini merupakan sinyal kepada dunia internasional bahwa Indonesia sangat siap untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia.

Beberapa agenda kegiatan internasional juga berhasil diselenggarakan, di antaranya International Halal Dialogue, International Hajj Conference, International Moslem Friendly Tourism, International Fiqh Conference, International Islamic Monetary Economic and Finance Conference, Indonesia Halal Lifestyle Conference, High Level Discussion Islamic Financial Services Board Islamic Development Banks (IFSB IsDB) dan International Conference on Zakat and Waqf.

Keputusan dan rekomendasi penting juga berhasil dirumuskan dalam forum Ijtima Dewan Pakar dan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) MES yang masuk dalam agenda ISEF. Di antaranya adalahrekomendasi untuk meninjau ulang Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI) untuk disesuaikan dengan perkembangan terkini, seperti penguatan ekosistem Global Halal Hub (GHH), akselerasi sertifikasi halal, hilirisasi sumber daya, mendorong terwujudnya Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, dan digitalisasi. Secara khusus, dalam kesempatan tersebut Wakil Presiden RI yang juga sebagai Ketua Dewan Pembina MES menekankan tentang perlunya peningkatan peran MES dalam meningkatkan literasi ekonomi syariah dan mendorong gerakan wakaf baik di daerah dan nasional.

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin pada 2021 lalu mendukung pencanangan Oktober sebagai bulan ekonomi keuangan syariah di Indonesia. Pencanangan ini didasarkan pada sejumlah agenda yang diselenggarakan pada Oktober yang banyak melibatkan berbagai pihak baik dari kementerian, lembaga, badan otoritas, organisasi asosiasi dan masyarakat. Oktober juga menjadi Bulan Inklusi Keuangan, pada 22 dan 28 terdapat peringatan Hari Santri Nasional dan Sumpah Pemuda serta penyelenggaraan kegiatan ISEF. Hal ini dapat menjadi momentum peringatan ekonomi dan keuangan syariah serta menjaga semangat mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

Layaknya lebaran pada umumnya yang selalu identik dengan hal baru, ISEF sebagai “lebaran” ekonomi syariah juga harus menghadirkan sesuatu yang baru, ide-ide baru, inovasi baru, pencapaian baru, dan hal-hal barunya lainnya agar ruh dan kualitasnya terjaga. Tidak kalah penting dari itu adalah bagaimana ISEF secara konsisten dapat menjaga capaian-capaian fantastis yang berhasil ditorehkan. Dengan demikian maka "lebaran" ekonomi keuangan syariah akan berpusat di Indonesia, dengannya diharapkan akan menjadi pemantik dan dorongan akselerasi ekonomi syariah yang menyatukan langkah berbagai pihak serta diikuti seluruh entitas ekonomi syariah global.

Penyelenggaraan ISEF pada tahun mendatang sudah seharusnya tidak menggunakan akronim Indonesia Sharia Economic Festival, melainkan berubah menjadi International Sharia Economic Festival. Hal ini cukup beralasan mengingat secara skala kegiatan, peserta, pihak terlibat lainnya, gagasan dan dampak yang dihasilkan tidak hanya bagi Indonesia namun juga dunia internasional. ISEF adalah brand kegiatan ekonomi syariah internasional dari Indonesia yang sudah seharusnya terus didukung dan dikembangkan. Karena ISEF adalah rumah besar bagi berbagai entitas bisnis syariah yang memiliki tujuan sama, menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia.
(bmm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1681 seconds (0.1#10.140)