Fraksi PAN Dukung Kedekatan Jenderal Dudung dengan Pesantren dan Ulama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR Guspardi Gaus mengapresiasi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang semakin intensif berkunjung ke pesantren dan menemui ulama. Menurutnya, silaturahmi yang dibangun Dudung untuk menyamakan visi dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia.
"Tentu kita memberikan apresiasi bahwa KSAD (Dudung) melakukan silaturahim, pendekatan kepada ulama dan pesantren karena umat Islam di Indonesia itu kan lebih dari 86%," ujar Guspardi, Jumat (21/10/2022).
"Bagaimana membangun komunikasi, silaturahim, pendekatan secara kekeluargaan. Nanti muncul ide dan gagasan bagaimana membangun persatuan dan kesatuan, sehingga visi misi KSAD akan mudah dicerna, diterima oleh ulama dan pesantren," sambung anggota Komisi II DPR itu.
Guspardi menyampaikan bagaimana mungkin ide besar tentang kebangsaan, keumatan, pemerintahan dan ke Indonesiaan bisa dibangun jika tidak ada pendekatan secara kekeluargaan.
"Orang Indonesia itu sifatnya kekeluargaan, pendekatan itu tentu dibangun dengan silaturahim. Dengan pendekatan kekeluargaan itu akan dengan mudah berinteraksi, melakukan sosialiasasi kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah terutama dalam hal pertahanan dan keamanan, sehingga kebijakan itu mendapat dukungan dari ulama, pesantren, dan umat Islam," katanya.
Dia berharap kunjungan Jenderal Dudung ke pesantren dan menemui ulama mendapat dukungan dari semua kalangan. Hal itu sangat penting karena menjaga keamanan dan pertahanan negara ini tidak hanya mengandalkan kekuatan TNI, tapi juga seluruh rakyat Indonesia.
Baca juga: PDIP Sambut Positif Kedekatan KSAD Jenderal Dudung dengan Rakyat
"Iya (mendukung KSAD Dudung) kunjungan ke pesantren dan menemuai ulama karena dia pimpinan TNI AD. Jadi apa yang dilakukan itu sudah benar," katanya.
"Tentu kita memberikan apresiasi bahwa KSAD (Dudung) melakukan silaturahim, pendekatan kepada ulama dan pesantren karena umat Islam di Indonesia itu kan lebih dari 86%," ujar Guspardi, Jumat (21/10/2022).
"Bagaimana membangun komunikasi, silaturahim, pendekatan secara kekeluargaan. Nanti muncul ide dan gagasan bagaimana membangun persatuan dan kesatuan, sehingga visi misi KSAD akan mudah dicerna, diterima oleh ulama dan pesantren," sambung anggota Komisi II DPR itu.
Guspardi menyampaikan bagaimana mungkin ide besar tentang kebangsaan, keumatan, pemerintahan dan ke Indonesiaan bisa dibangun jika tidak ada pendekatan secara kekeluargaan.
"Orang Indonesia itu sifatnya kekeluargaan, pendekatan itu tentu dibangun dengan silaturahim. Dengan pendekatan kekeluargaan itu akan dengan mudah berinteraksi, melakukan sosialiasasi kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah terutama dalam hal pertahanan dan keamanan, sehingga kebijakan itu mendapat dukungan dari ulama, pesantren, dan umat Islam," katanya.
Dia berharap kunjungan Jenderal Dudung ke pesantren dan menemui ulama mendapat dukungan dari semua kalangan. Hal itu sangat penting karena menjaga keamanan dan pertahanan negara ini tidak hanya mengandalkan kekuatan TNI, tapi juga seluruh rakyat Indonesia.
Baca juga: PDIP Sambut Positif Kedekatan KSAD Jenderal Dudung dengan Rakyat
"Iya (mendukung KSAD Dudung) kunjungan ke pesantren dan menemuai ulama karena dia pimpinan TNI AD. Jadi apa yang dilakukan itu sudah benar," katanya.
(abd)