Penguatan Demokrasi, Parpol Sebaiknya Ajukan Kader Sendiri di Pemilu 2024
loading...

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa merilis survei elektabilitas calon presiden (capres) pada Pilpres 2024, Selasa (14/6/2022). Hasilnya, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan menjadi tiga besar di Jakarta. FOTO/SINDOnews/YULIANTO
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif SCL Taktika Consulting, Iqbal Themi mendorong semua partai politik mengajukan kader internal menjadi calon pemimpin di tingkat lokal maupun nasional. Langkah ini dinilai akan menguatkan demokrasi di Indonesia.
"Saatnya kita berpikir memperkuat kelembagaan partai politik untuk memperkuat demokrasi kita. Peran parpol sangat penting dalam menentukan kualitas demokrasi, mulai dari proses rekrutmen politik hingga mempersiapkan aktor-aktor politik sebagai hasil kaderisasi partai, menjadi pemimpin politik baik di tingkat lokal maupun nasional," kata Iqbal Themi dalam keterangan tertulis, Jumat (30/09/2022).
Penyiapan kader calon pemimpin masa depan, kata Iqbal, akan memudahkan parpol dalam menentukan siapa yang layak merepresentasikan partai di setiap pelaksanaan pemilu. Di saat yang sama juga memperkuat imunitas partai, sehingga tidak mudah tergiur terhadap angka elektoral figur-figur yang datang dari eksternal partai.
Baca juga: Koalisi dengan Nasdem dan PKS Menguat, Demokrat Tetap Komunikasi dengan Parpol Lain
"Jika parpol lebih senang mengusung figur eksternal karena pertimbangan elektoral atau ketersediaan logistik misalnya, dan ini menjadi semacam tradisi atau kelaziman, maka yang akan dirugikan parpol itu sendiri. Peran parpol menjadi dianggap tidak signifikan. Karena bisa dikalahkan oleh numerik politik semata," kata alumnus Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) ini.
"Saatnya kita berpikir memperkuat kelembagaan partai politik untuk memperkuat demokrasi kita. Peran parpol sangat penting dalam menentukan kualitas demokrasi, mulai dari proses rekrutmen politik hingga mempersiapkan aktor-aktor politik sebagai hasil kaderisasi partai, menjadi pemimpin politik baik di tingkat lokal maupun nasional," kata Iqbal Themi dalam keterangan tertulis, Jumat (30/09/2022).
Penyiapan kader calon pemimpin masa depan, kata Iqbal, akan memudahkan parpol dalam menentukan siapa yang layak merepresentasikan partai di setiap pelaksanaan pemilu. Di saat yang sama juga memperkuat imunitas partai, sehingga tidak mudah tergiur terhadap angka elektoral figur-figur yang datang dari eksternal partai.
Baca juga: Koalisi dengan Nasdem dan PKS Menguat, Demokrat Tetap Komunikasi dengan Parpol Lain
"Jika parpol lebih senang mengusung figur eksternal karena pertimbangan elektoral atau ketersediaan logistik misalnya, dan ini menjadi semacam tradisi atau kelaziman, maka yang akan dirugikan parpol itu sendiri. Peran parpol menjadi dianggap tidak signifikan. Karena bisa dikalahkan oleh numerik politik semata," kata alumnus Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) ini.
Lihat Juga :