Cuma Framing Persepsi Publik, AHY Dinilai Belum Matang Berpolitik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) dinilai belum matang berpolitik. Putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dinilai cuma framing persepsi publik dalam pernyataannya yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya sekadar gunting pita proyek infrastruktur era SBY.
Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing mengatakan AHY harus menyampaikan informasi secara objektif. Dia menganggap AHY sedang mem-framing persepsi publik seolah-olah SBY banyak membangun infrastruktur.
"AHY telah melakukan framing, produk manipulasi persepsi publik. Seolah-olah bahwa SBY lebih hebat," kata Emrus, Rabu (28/9/2022).
AHY, kata Emrus, seharusnya detail dalam menyampaikan data. Dia menuturkan bahwa AHY perlu merinci proyek apa yang dikerjakan SBY dan Presiden Jokowi.
"Pandangan-pandangan yang disampaikan AHY ini menunjukkan ketidakmatangan beliau dalam berkomunikasi politik dan ketidakmatangan sebagai aktor politik. Padahal dia ketua umum partai hingga salah satu kandidat di Pilpres 2024," imbuhnya.
AHY juga dianggap belum bisa disebut sebagai negarawan. Menurut Emrus, AHY lebih cocok disebut politikus yang ingin berkuasa.
"Kalau negarawan kan lebih mengedepankan, kekuasaan bukan penting. Tapi memperoleh kekuasaan itu harus memang egaliter. Tapi kalau seperti AHY itu belum egaliter," tuturnya.
Dia juga menyarankan AHY menyampaikan program untuk membangun Indonesia, bukan sekadar membandingkan. "Jadi adu program. Tidak membuat diksi-diksi yang sifatnya seolah-olah SBY superior," ucapnya.
Diketahui berdasarkan data, SBY hanya membangun jalan tol sepanjang 189,2 km sejak 2004 hingga 2014. Sedangkan Jokowi telah membangun jalan tol sepanjang 1.762,3 km sejak menjabat pada 2014. Bahkan 750 km jalan tol lagi ditargetkan selesai pada 2024.
Kemudian, tercatat memang ada 18 bendungan mulai konstruksi di era SBY, namun seluruhnya diselesaikan di era Jokowi. Jokowi juga diketahui membangun 12 bendungan sejak menjabat. Jika diakumulasi, ada 30 bendungan yang selesai dibangun di era Jokowi.
Di era Jokowi, ditargetkan juga ada 27 bendungan lagi hingga 2024. Selanjutnya, tercatat ada 24 bandara dibangun di era SBY. Sedangkan di era Jokowi sebanyak 29 bandara. Jokowi bahkan diketahui menargetkan bakal ada 9 bandara baru maupun revitalisasi hingga 2024.
Selain itu, 316.590 km jalan desa selesai konstruksi di era Jokowi. Capaian infrastruktur desa yang ada di era Jokowi, antara lain 1.597.539 m jembatan, 1.474.544 unit air bersih desa, 501.054 unit irigasi desa, 12.297 pasar desa, dan 42.357 posyandu.
Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing mengatakan AHY harus menyampaikan informasi secara objektif. Dia menganggap AHY sedang mem-framing persepsi publik seolah-olah SBY banyak membangun infrastruktur.
"AHY telah melakukan framing, produk manipulasi persepsi publik. Seolah-olah bahwa SBY lebih hebat," kata Emrus, Rabu (28/9/2022).
AHY, kata Emrus, seharusnya detail dalam menyampaikan data. Dia menuturkan bahwa AHY perlu merinci proyek apa yang dikerjakan SBY dan Presiden Jokowi.
"Pandangan-pandangan yang disampaikan AHY ini menunjukkan ketidakmatangan beliau dalam berkomunikasi politik dan ketidakmatangan sebagai aktor politik. Padahal dia ketua umum partai hingga salah satu kandidat di Pilpres 2024," imbuhnya.
AHY juga dianggap belum bisa disebut sebagai negarawan. Menurut Emrus, AHY lebih cocok disebut politikus yang ingin berkuasa.
"Kalau negarawan kan lebih mengedepankan, kekuasaan bukan penting. Tapi memperoleh kekuasaan itu harus memang egaliter. Tapi kalau seperti AHY itu belum egaliter," tuturnya.
Dia juga menyarankan AHY menyampaikan program untuk membangun Indonesia, bukan sekadar membandingkan. "Jadi adu program. Tidak membuat diksi-diksi yang sifatnya seolah-olah SBY superior," ucapnya.
Diketahui berdasarkan data, SBY hanya membangun jalan tol sepanjang 189,2 km sejak 2004 hingga 2014. Sedangkan Jokowi telah membangun jalan tol sepanjang 1.762,3 km sejak menjabat pada 2014. Bahkan 750 km jalan tol lagi ditargetkan selesai pada 2024.
Kemudian, tercatat memang ada 18 bendungan mulai konstruksi di era SBY, namun seluruhnya diselesaikan di era Jokowi. Jokowi juga diketahui membangun 12 bendungan sejak menjabat. Jika diakumulasi, ada 30 bendungan yang selesai dibangun di era Jokowi.
Di era Jokowi, ditargetkan juga ada 27 bendungan lagi hingga 2024. Selanjutnya, tercatat ada 24 bandara dibangun di era SBY. Sedangkan di era Jokowi sebanyak 29 bandara. Jokowi bahkan diketahui menargetkan bakal ada 9 bandara baru maupun revitalisasi hingga 2024.
Selain itu, 316.590 km jalan desa selesai konstruksi di era Jokowi. Capaian infrastruktur desa yang ada di era Jokowi, antara lain 1.597.539 m jembatan, 1.474.544 unit air bersih desa, 501.054 unit irigasi desa, 12.297 pasar desa, dan 42.357 posyandu.
(rca)