Begini Sejarah Lahirnya Partai Komunis Indonesia, Benihnya dari Tokoh Belanda
loading...
A
A
A
PKI kembali pada panggung perpolitikan setelah Indonesia merdeka tahun 1945. Pada saat itu organisasi ini lebih berfokus pada urusan kuasa dan pemerintahan.
Pada tahun 1948, Musso yang merupakan salah satu pentolan PKI melarikan diri pada masa penjajaham akhirnya kembali ke Indonesia dan kemudian menjabat menjadi Sekjen Politbiro PKI.
PKI mulai membentangkan sayapnya ketika berada di bawah pimpinan Muso. Beberapa partai berpaham Komunis lain seperti Partai Sosialis Indonesia, Pemuda Sosialis Indonesia, Sentral Buruh Seluruh Indonesia, dan Partai Buruh Indonesia mulai digaet.
Namun perkembangan PKI ini justru berbuntut pada konflik. Perjanjian Renville menjadi awal titik permusuhan Partai Komunis Indonesia dengan Pemerintahan.
Baca juga : 79% Masyarakat Menilai PKI Sebuah Ancaman
Sehingga hal tersebut melahirkan pemberontakan PKI Madiun pada tanggal 18 September 1948. Dimana pada akhirnya gerakan separatis tersebut dapat dilumpuhkan oleh TNI dan Muso yang diduga merupakan dalang dari pemberontakan ini ditangkap pada tanggal 30 Oktober.
Meskipun begitu PKI tidak serta merta langsung dilarang oleh pemerintah. Hal ini membuat partai tersebut berada di bawah kepemimpinan baru DN. Aidit.
Kemudian pada akhir era Demokrasi Parlementer, PKI mendapat kepercayaan penuh dari Presiden Soekarno dan pada masa Demokrasi Terpimpin NASAKOM (Nasionalisme, Agama, dan Komunis) terbentuk.
Pada 1962, para pimpinan PKI, Aidit dan Njoto, bergabung dengan pemerintah dan diangkat menjadi Menteri penasehat Presiden.
Pada era ini PKI memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam dunia politik. Namun pemberontakan Madiun beberapa tahun lalu masih menjadi kecurigaan besar bagi TNI.
Pada tahun 1948, Musso yang merupakan salah satu pentolan PKI melarikan diri pada masa penjajaham akhirnya kembali ke Indonesia dan kemudian menjabat menjadi Sekjen Politbiro PKI.
PKI mulai membentangkan sayapnya ketika berada di bawah pimpinan Muso. Beberapa partai berpaham Komunis lain seperti Partai Sosialis Indonesia, Pemuda Sosialis Indonesia, Sentral Buruh Seluruh Indonesia, dan Partai Buruh Indonesia mulai digaet.
Namun perkembangan PKI ini justru berbuntut pada konflik. Perjanjian Renville menjadi awal titik permusuhan Partai Komunis Indonesia dengan Pemerintahan.
Baca juga : 79% Masyarakat Menilai PKI Sebuah Ancaman
Sehingga hal tersebut melahirkan pemberontakan PKI Madiun pada tanggal 18 September 1948. Dimana pada akhirnya gerakan separatis tersebut dapat dilumpuhkan oleh TNI dan Muso yang diduga merupakan dalang dari pemberontakan ini ditangkap pada tanggal 30 Oktober.
Meskipun begitu PKI tidak serta merta langsung dilarang oleh pemerintah. Hal ini membuat partai tersebut berada di bawah kepemimpinan baru DN. Aidit.
Kemudian pada akhir era Demokrasi Parlementer, PKI mendapat kepercayaan penuh dari Presiden Soekarno dan pada masa Demokrasi Terpimpin NASAKOM (Nasionalisme, Agama, dan Komunis) terbentuk.
Pada 1962, para pimpinan PKI, Aidit dan Njoto, bergabung dengan pemerintah dan diangkat menjadi Menteri penasehat Presiden.
Pada era ini PKI memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam dunia politik. Namun pemberontakan Madiun beberapa tahun lalu masih menjadi kecurigaan besar bagi TNI.