KLHK Sebut Pertemuan 3rd EDM-CSWG Bahas Tiga Isu Prioritas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rangkaian kegiatan The 3rd Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (3rd EDM-CSWG) Presidensi G20 Indonesia ditutup dengan Joint Environment and Climate Ministerial Meeting (JECMM).
Kegiatan yang digelar pada 31 Agustus 2022 di Bali tersebut, dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya. Sebelumnya pertemuan The 3rd EDM CSWG telah berlangsung selama dua hari yaitu 29-30 Agustus 2022.
"Ada tiga isu prioritas di dalam pembahasan ini, yaitu pertama pemulihan lingkungan yang lebih berkelanjutan, kedua peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan dalam perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian iklim. Ketiga peningkatan mobilisasi sumber daya dalam perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian iklim," kata Menteri LHK dalam keterangannya, Jumat (2/9/2022).
Baca juga: KLHK Sebut Sejumlah Isu yang Diangkat Indonesia Direspons Positif Delegasi G20
Dijelaskan Menteri LHK, para menteri dan delegasi menanggapi bahwa dalam situasi pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia, membuat kondisi global rapuh, sehingga berdampak pada isu lingkungan hidup dan perubahan iklim.
"Khususnya krisis iklim, penurunan keanekaragaman hayati, serta konflik dan ketegangan geopolitik dunia," ucap Siti Nurbaya.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang juga sekaligus Chair EDM, Sigit Reliantoro menyambut baik partisipasi para delegasi yang sudah menyampaikan masukan untuk rancangan komunike yang sedang disusun.
Menurutnya, selama dua kali pertemuan EDM-CSWG di Yogyakarta dan Jakarta lalu, semua delegasi telah mendiskusikan berbagai isu prioritas untuk mencapai visi dan tujuan yang sama.
"Antara pertemuan kedua dan ketiga ini, diawali dengan rangkaian intersession meeting untuk membahas draf kesepakatan terkait isu lingkungan dan kelestarian iklim," kata Sigit.
"Tercatat, sebanyak sembilan intersession meeting EDM dan lima kali intersession meeting untuk CSWG. Selain intersession meeting, dilakukan pula tiga kali pertemuan untuk membahas kemungkinan keterkaitan antara isu lingkungan dan kelestarian iklim," sambungnya.
Beberapa inti kesepakatan isu lingkungan (EDM) yang dibahas pada penutupan ini di antaranya mengurangi dampak degradasi lahan dan kekeringan; meningkatkan perlindungan, konservasi.
Kemudian restorasi ekosistem lahan dan hutan yang berkelanjutan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan kehilangan keanekaragaman hayati serta kerusakan lahan; meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, peningkatan kapasitas, berbagi pengalaman/pembelajaran, dan pembuatan kebijakan/perjanjian multilateral yang berdasar pada alam dan berbasis ekosistem.
Selain itu, para delegasi membahas mengenai upaya mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengelolaan limbah, pengelolaan sumber daya air berkelanjutan, pengendalian sampah laut, serta konservasi laut.
Air menjadi isu penting dalam kesepakatan yang dicapai yaitu menggunakan pengelolaan air yang berkelanjutan secara terintegrasi. Dampak kekeringan yang terjadi di berbagai belahan dunia menjadi perhatian Negara G20 sehingga perlu teknologi yang mendukung serta berbagai keahlian yang dapat dipertukarkan masing-masing negara.
Yang tidak kalah penting dibahas adalah bagaimana meningkatkan kesadaran dan peran serta aktif masyarakat di masing-masing negara untuk mengubah gaya hidup dan budaya lebih ramah lingkungan. Salah satunya yaitu dengan menerapkan pengurangan sampah plastik, efisiensi sumber daya dan ekonomi sirkular untuk pencapaian produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
Diketahui, pertemuan 3rd EDM-CSWG dihadiri oleh seluruhnya 211 delegasi telah terdaftar, 172 Delegasi secara luring dan 39 Delegasi daring yang terdiri dari negara anggota G20, negara undangan, serta perwakilan dari Organisasi Internasional sebagai observer.
Sedangkan Pertemuan JECMM dihadiri oleh 362 delegasi telah terdaftar, 330 Delegasi secara luring dan 32 Delegasi daring. Pertemuan ini akan dihadiri oleh Menteri 17 orang, Wakil Menteri 11 orang, dan Ketua Organisasi Internasional 1 orang.
Kegiatan yang digelar pada 31 Agustus 2022 di Bali tersebut, dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya. Sebelumnya pertemuan The 3rd EDM CSWG telah berlangsung selama dua hari yaitu 29-30 Agustus 2022.
"Ada tiga isu prioritas di dalam pembahasan ini, yaitu pertama pemulihan lingkungan yang lebih berkelanjutan, kedua peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan dalam perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian iklim. Ketiga peningkatan mobilisasi sumber daya dalam perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian iklim," kata Menteri LHK dalam keterangannya, Jumat (2/9/2022).
Baca juga: KLHK Sebut Sejumlah Isu yang Diangkat Indonesia Direspons Positif Delegasi G20
Dijelaskan Menteri LHK, para menteri dan delegasi menanggapi bahwa dalam situasi pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia, membuat kondisi global rapuh, sehingga berdampak pada isu lingkungan hidup dan perubahan iklim.
"Khususnya krisis iklim, penurunan keanekaragaman hayati, serta konflik dan ketegangan geopolitik dunia," ucap Siti Nurbaya.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang juga sekaligus Chair EDM, Sigit Reliantoro menyambut baik partisipasi para delegasi yang sudah menyampaikan masukan untuk rancangan komunike yang sedang disusun.
Menurutnya, selama dua kali pertemuan EDM-CSWG di Yogyakarta dan Jakarta lalu, semua delegasi telah mendiskusikan berbagai isu prioritas untuk mencapai visi dan tujuan yang sama.
"Antara pertemuan kedua dan ketiga ini, diawali dengan rangkaian intersession meeting untuk membahas draf kesepakatan terkait isu lingkungan dan kelestarian iklim," kata Sigit.
"Tercatat, sebanyak sembilan intersession meeting EDM dan lima kali intersession meeting untuk CSWG. Selain intersession meeting, dilakukan pula tiga kali pertemuan untuk membahas kemungkinan keterkaitan antara isu lingkungan dan kelestarian iklim," sambungnya.
Beberapa inti kesepakatan isu lingkungan (EDM) yang dibahas pada penutupan ini di antaranya mengurangi dampak degradasi lahan dan kekeringan; meningkatkan perlindungan, konservasi.
Kemudian restorasi ekosistem lahan dan hutan yang berkelanjutan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan kehilangan keanekaragaman hayati serta kerusakan lahan; meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, peningkatan kapasitas, berbagi pengalaman/pembelajaran, dan pembuatan kebijakan/perjanjian multilateral yang berdasar pada alam dan berbasis ekosistem.
Selain itu, para delegasi membahas mengenai upaya mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengelolaan limbah, pengelolaan sumber daya air berkelanjutan, pengendalian sampah laut, serta konservasi laut.
Air menjadi isu penting dalam kesepakatan yang dicapai yaitu menggunakan pengelolaan air yang berkelanjutan secara terintegrasi. Dampak kekeringan yang terjadi di berbagai belahan dunia menjadi perhatian Negara G20 sehingga perlu teknologi yang mendukung serta berbagai keahlian yang dapat dipertukarkan masing-masing negara.
Yang tidak kalah penting dibahas adalah bagaimana meningkatkan kesadaran dan peran serta aktif masyarakat di masing-masing negara untuk mengubah gaya hidup dan budaya lebih ramah lingkungan. Salah satunya yaitu dengan menerapkan pengurangan sampah plastik, efisiensi sumber daya dan ekonomi sirkular untuk pencapaian produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
Diketahui, pertemuan 3rd EDM-CSWG dihadiri oleh seluruhnya 211 delegasi telah terdaftar, 172 Delegasi secara luring dan 39 Delegasi daring yang terdiri dari negara anggota G20, negara undangan, serta perwakilan dari Organisasi Internasional sebagai observer.
Sedangkan Pertemuan JECMM dihadiri oleh 362 delegasi telah terdaftar, 330 Delegasi secara luring dan 32 Delegasi daring. Pertemuan ini akan dihadiri oleh Menteri 17 orang, Wakil Menteri 11 orang, dan Ketua Organisasi Internasional 1 orang.
(maf)