Catat! BMKG Prakirakan Puncak Musim Hujan pada Desember 2022 dan Januari 2023

Rabu, 31 Agustus 2022 - 17:21 WIB
loading...
Catat! BMKG Prakirakan Puncak Musim Hujan pada Desember 2022 dan Januari 2023
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati melaporkan prakiraan puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Desember 2022 dan Januari 2023. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) , Dwikorita Karnawati melaporkan prakiraan puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Desember 2022 dan Januari 2023.

“Kapan puncak musim hujan tahun 2022-2023? Puncak musim hujan tahun 2022-2023 di wilayah Indonesia diperkirakan umumnya terjadi pada bulan Desember 2022 dan Januari 2023 yaitu sebanyak 295 ZOM (zona musim) atau 42,2% untuk wilayah yang mengalami puncak musim hujan di bulan Desember dan Januari. Artinya ini sebagian besar wilayah,” ujar Dwikorita saat Konferensi Pers secara virtual, Rabu (31/8/2022). Baca juga: Gelombang Pasang 4 Meter Terjang Pantai Batu Hiu, Ini Penjelasan BMKG

Dwikorita mengatakan musim hujan periode tahun 2022 dan 2023 akan datang lebih awal dibandingkan normalnya. “Sehingga kesimpulannya adalah musim hujan pada tahun 2022-2023 akan datang lebih awal dibandingkan normalnya, dengan sifat hujan yang mirip atau sama dengan kondisi musim hujan biasanya. Itu secara umum ya, normal atau mirip dengan kondisi musim hujan biasanya.”

Selain itu, Dwikorita mengingatkan bahwa 26,47% atau 185 zona musim dari total 699 zona musim (ZOM) di Indonesia akan mengalami musim hujan di atas normal atau lebih basah. “Namun mohon perhatian khusus tadi sebanyak 26,47% atau 185 zona musim akan mengalami musim hujan di atas normalnya atau lebih basah,” ucap dia.

Oleh karena itu, kata Dwikorita, pihaknya merekomendasikan dalam menghadapi musim hujan tahun 2022-2023, yakni mengimbau seluruh mitra, Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah dan berbagai pihak serta masyarakat untuk tetap mewaspadai wilayah-wilayah yang memasuki musim hujan lebih awal atau maju dibanding normalnya.

Dwikorita menjelaskan musim hujan yang maju dibandingkan normalnya sebanyak 46,5% dari total ZOM yang 699 ZOM, di antaranya sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, sebagian Pulau Jawa, sebagian Pulau Kalimantan bagian timur, sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur, sebagian Pulau Sulawesi Maluku Utara bagian selatan, Maluku bagian barat, dan Papua bagian barat dan selatan.

Di sisi lain, kata Dwikorita, dengan musim hujan yang tiba lebih awal, dapat dimanfaatkan pada sektor pertanian untuk mengawali aktivitas musim tanam yang lebih awal. “Kemudian, perlunya peningkatan kewaspadaan dan antisipasi dini untuk tadi yang mengalami musim hujan lebih basah, yang sebelumnya lebih awal, kalau ini lebih basah dari normalnya yaitu sebanyak 185 ZOM atau 26,5% dari total ZOM.”

“Di mana saja yang harus mewaspadai yaitu di sebagian Pulau Sumatera kemudian, sebagian Pulau Sumatera sebagian Pulau Jawa bagian timur, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Bali sebagian Nusa Tenggara Barat ini, kemudian sebagian Pulau Sulawesi bagian utara, sebagian Papua Barat, dan sebagian Papua bagian selatan,” pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1524 seconds (0.1#10.140)