4 Operasi Militer yang Pernah dilakukan Kopassus dalam Sejarah Indonesia

Rabu, 31 Agustus 2022 - 15:52 WIB
loading...
4 Operasi Militer yang Pernah dilakukan Kopassus dalam Sejarah Indonesia
Kopassus dikenal telah melakukan cukup banyak operasi militer yang sangat berbahaya. Foto DOK penerangan kopassus
A A A
JAKARTA - Kopassus dikenal telah melakukan cukup banyak operasi militer yang sangat berbahaya. Untuk diketahui, Komando Pasukan Khusus atau Kopassus merupakan salah satu pasukan elite yang dimiliki TNI Angkatan Darat (AD).

Melihat dari sejarahnya, Korps Baret Merah sudah banyak menorehkan prestasi dan keberhasilan misi yang dijalankannya. Sebagai contoh, saat masih bernama RPKAD, kala itu pasukan ini berhasil menumpas Gerakan 30 September PKI.

Baca juga : Danjen Kopassus Mayjen TNI Teguh Raih Brevet Anti-Teror dari Sat-81 Kopassus

Selain itu, masih banyak jejak keberhasilan Kopassus yang jarang diketahui karena sifat misinya yang memang rahasia. Berikut empat operasi militer yang pernah dilakukan Kopassus dalam sejarah Indonesia.

1. Operasi Mapenduma

Dalam riwayatnya, Kopassus pernah beberapa kali mencatatkan keberhasilan dalam misinya di Papua. Salah satu diantaranya adalah misi bertajuk Operasi Mapenduma.

Adapun tujuan dari operasi militer ini untuk membebaskan sandera Ekspedisi Lorentz 95 yang sempat ditahan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Kelly Kwalik di Desa Mapenduma, Kecamatan Tiom, Jayawijaya.

Kala itu, misi pembebasan ini dipimpin Danjen Kopassus Brigjen TNI Prabowo Subianto. Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, pada 9 Mei 1996 beberapa anggota satuan elite Kopassus menyerang sarang OPM yang berada di Desa Geselama.

Operasi ini pada akhirnya mengakhiri drama penyanderaan selama 130 hari. Sekitar 9 sandera berhasil dibebaskan serta ada dua yang ditemukan meninggal. Mereka adalah Matheis Yosias Lasembu dan Navy W Th Panekenan.

2. Operasi Woyla

Pada tahun 1981, Kopassus pernah melakukan operasi pembebasan sebuah pesawat maskapai Garuda Indonesia berjenis Douglas DC-9 yang dibajak sekelompok teroris di Bandar Udara Don Mueang, Bangkok, Thailand.

Kisah bermula saat Pesawat Garuda DC-9 Woyla rute penerbangan Jakarta-Medan dibajak saat transit di Palembang. Pembajak tersebut diketahui ada lima orang dan menyebut dirinya Komando Jihad.

Karena kehabisan bahan bakar, mereka mengisinya di Bandara Penang, Malaysia sebelum akhirnya mendarat di Don Meuang, Bangkok. Kelompok pembajak mengirim tuntutan berupa pembebasan anggota Komando Jihad yang ditahan serta sejumlah uang.

Dalam upaya pembebasan sandera, pada 29 Maret 1981 dibentuk tim pembebasan yang dipimpin Letkol Inf Sintong Pandjaitan. Operasi pembebasan pun berhasil dan para sandera bisa segera terbebaskan.

Namun, dalam operasi ini pilot Herman Rante dan satu personel bernama Achmad Kirang harus gugur.

Baca juga : Daftar Lengkap Mutasi 5 Pejabat Kopassus

3. Operasi Pembebasan Bandara Kobagma

Selain operasi Mapenduma, Kopassus juga pernah melakukan misi pembebasan Bandara Kobagma yang kala itu masih berada di Kabupaten Jayawijaya. Dikutip dari pemberitaan Sindonews sebelumnya, sejumlah personel Korps Baret Merah diterjunkan.

Saat berlangsung, para prajurit Kopassus berhasil melumpuhkan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM yang sempat menguasai bandara tersebut.

Operasi ini sejatinya dilakukan secara senyap dan tertutup sehingga beritanya tidak terlalu diketahui banyak orang.

4. Operasi Seroja Timor Timur

Dalam operasi Seroja, Kopassus terlibat pertempuran yang sengit melawan Fretilin, tentara terlatih didikan Portugis. Adapun tujuan operasi ini adalah kondisi Timor Timur yang semakin kacau serta pergerakan pasukan Fretilin yang berhaluan komunis.

Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, atas koordinasi Ketua G-1/Intelijen Hankam Mayjen TNI Leonardus Benny Moerdani atau dikenal LB Moerdani, dibentuklah Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) Operasi Seroja untuk merebut Kota Dili.

Pada 7 Desember 1975, operasi dimulai dengan menyerang Kota Dili. Grup 1 Kopassandha yang sekarang bernama Kopassus dan Brigade-18 Linud/Kostrad yang sebagian besar dari Batalyon 502/Raiders Jawa Timur diterjunkan dengan menggunakan sembilan pesawat C-130 Hercules TNI AU.

Operasi perebutan Kota Dili yang dimulai dengan menerjunkan pasukan dari udara tidak berjalan mulus. Pasukan musuh yang terlatih ternyata telah bersiaga dan langsung menembaki pesawat Hercules yang mengangkut prajurit Kopassus dari bawah.

Namun, pada akhirnya Dili tetap bisa dikuasai dari penguasaan Fretilin. Sebanyak 16 prajurit Kopassus gugur sedangkan dari Batalyon 502/Raiders Kostrad yang gugur sebanyak 35 orang. Kemudian, dari pihak musuh tercatat 122 Fretilin tewas dan 365 orang diantaranya dijadikan tawanan.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1511 seconds (0.1#10.140)