Hashim: 90% Dana Kampanye Jokowi di Pilkada DKI dari Saya
A
A
A
JAKARTA - Sekitar 90% biaya kampanye Joko Widodo (Jokowi) saat maju bersama Basuki T Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 lalu, berasal dari adik kandung Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Hashim S Djojohadikusumo.
Hal itu diungkapkan Hashim di sela-sela acara diskusi bertema 'Gereja Mendengar Visi-Misi Capres 2014' yang digelar Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di Jakarta, Senin (2/6/2014).
"Yang biayai kendaraan kampanye Jokowi itu saya 90%. Saya hitung Rp52,5 miliar keluar dari kocek saya," ujar Hashim S Djojohadikusumo yang juga selaku Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.
Saat Pilkada DKI Jakarta, dia mengungkapkan bahwa Jokowi sering menemuinya. Sekira satu atau dua kali dalam seminggu selama dua atau tiga bulan.
Dirinya menambahkan, Jokowi saat itu mengatakan hanya dirinyalah yang dapat membantu dalam hal pendanaan kampanye. "Jadi, saya sudah dibohongi Jokowi selama 1,5 tahun," kata Hashim.
Hal yang diungkapkan Hashim itu bukan tanpa sebab. Dirinya berani buka-bukaan demikian, lantaran Luhut Pandjaitan selaku juru bicara pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang juga hadir di acara diskusi itu, dianggapnya sudah menyerang karakter Prabowo.
Sebelumnya, Luhut mengatakan, bahwa Indonesia meski dipimpin oleh Presiden yang tidak tempramental. Luhut tak menyebut secara gamblang bahwa yang tempramental itu adalah Prabowo. Kendati demikian, Hashim tetap menilai Luhut telah menyerang karakter kakak kandungnya.
Dalam kesempatan itu, Hashim juga mengungkapkan bahwa yang membawa Jokowi ke kontestasi Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 bukanlah Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri, melainkan Prabowo Subianto.
Dirinya menjelaskan, Prabowo yang meyakinkan Megawati untuk mendukung Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, kala itu.
Hal itu diungkapkan Hashim di sela-sela acara diskusi bertema 'Gereja Mendengar Visi-Misi Capres 2014' yang digelar Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di Jakarta, Senin (2/6/2014).
"Yang biayai kendaraan kampanye Jokowi itu saya 90%. Saya hitung Rp52,5 miliar keluar dari kocek saya," ujar Hashim S Djojohadikusumo yang juga selaku Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.
Saat Pilkada DKI Jakarta, dia mengungkapkan bahwa Jokowi sering menemuinya. Sekira satu atau dua kali dalam seminggu selama dua atau tiga bulan.
Dirinya menambahkan, Jokowi saat itu mengatakan hanya dirinyalah yang dapat membantu dalam hal pendanaan kampanye. "Jadi, saya sudah dibohongi Jokowi selama 1,5 tahun," kata Hashim.
Hal yang diungkapkan Hashim itu bukan tanpa sebab. Dirinya berani buka-bukaan demikian, lantaran Luhut Pandjaitan selaku juru bicara pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang juga hadir di acara diskusi itu, dianggapnya sudah menyerang karakter Prabowo.
Sebelumnya, Luhut mengatakan, bahwa Indonesia meski dipimpin oleh Presiden yang tidak tempramental. Luhut tak menyebut secara gamblang bahwa yang tempramental itu adalah Prabowo. Kendati demikian, Hashim tetap menilai Luhut telah menyerang karakter kakak kandungnya.
Dalam kesempatan itu, Hashim juga mengungkapkan bahwa yang membawa Jokowi ke kontestasi Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 bukanlah Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri, melainkan Prabowo Subianto.
Dirinya menjelaskan, Prabowo yang meyakinkan Megawati untuk mendukung Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, kala itu.
(hyk,whb)