Mantan Dirjen Daglu Kemendag Hadapi Sidang Perdana Korupsi Minyak Goreng

Rabu, 24 Agustus 2022 - 06:45 WIB
loading...
Mantan Dirjen Daglu...
Bersama empat terdakwa lain, mantan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana menghadapi sidang perdana hari ini. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA -

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta mengagendakan sidang perdana dugaan korupsi pemberian fasilitas izin ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya tahun 2021-2022, Rabu (24/8/2022) hari ini. Lima terdakwa akan mendengarkan pembacaan surat dakwaan dalam sidang terpisah.

Kelima terdakwa tersebut yaitu Mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana dan Lin Che Wei (LCW) alias Weibinanto Halimdjati (WH); Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia Master Parulian Tumanggor; Senior Manager Corporate Affair PT Victorindo Alam Lestari Stanley MA; serta General Manager (GM) Affair PT Musim Mas Pierre Togar Sitanggang.

"Iya benar sidang (hari ini). Dakwaannya masing-masing, karena nomor perkara juga masing-masing. Sidang pertama kan masih mendengarkan dakwaan dari Penuntut Umum, dan proses persidangan akan panjang," kata Kresna Hutauruk, kuasa kukum Indrasari Wisnu Wardhana saat dikonfirmasi.



Indrasari mengatakan siap menghadapi persidangan. Bahkan, kuasa hukum pun telah menyiapkan pembelaan yang telah dilengkapi dengan sejumlah barang bukti.

"Kami juga berharap agar sidang berjalan dengan adil dan benar sehingga nanti hasilnya adalah berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan tanpa ada pengaruh atau tekanan dari luar persidangan," terangnya.

Berdasarkan Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (SIPP PN Jakpus), kelima terdakwa didakwa telah melakukan perbuatan melawan hukum yaitu memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi.

Para terdakwa diduga telah memperkaya korporasi yakni perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Grup Wilmar yaitu PT Wilmar Nabati Indonesia, PT Multimas Nabati Asahan, PT Sinar alam Permai, PT Multimas Nabati Sulawesi, PT Wilmar Bioenergi Indonesia sejumlah Rp1.693.219.882.064.

Kemudian, para terdakwa juga memperkaya perusahan-perusahaan yang tergabung dalam Grup Musim Mas yaitu, PT Musim Mas, PT Musim Mas - Fuji, PT Intibenua Perkasatama, PT Agro Makmur Raya, PT Megasurya Mas, PT Wira Inno Mas, sejumlah Rp626.630.516.604.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3116 seconds (0.1#10.140)