Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi, Wapres Kenakan Pakaian Adat Banten

Rabu, 17 Agustus 2022 - 10:13 WIB
loading...
Upacara Peringatan Detik-Detik...
Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin beserta istri, Wury Ma’ruf Amin mengenakan pakaian adat dari Provinsi Banten saat menghadiri Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang dilaksanakan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8/2021)
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin beserta istri, Wury Ma’ruf Amin mengenakan pakaian adat dari Provinsi Banten saat menghadiri Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang dilaksanakan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8/2021). Mereka tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 09.45 WIB.

Wapres tampak elegan mengenakan pakaian adat tanah kelahirannya, yang terdiri atas iket lomar bermotif Tapak Kebo, baju dalam putih berkerah tinggi, jas hitam bermotif daun Hanjuang emas, kain samping bermotif serupa iket, serta celana, dan sepatu hitam. Sedangkan Wury juga tampak anggun mengenakan kebaya putih dipadu kerudung hitam berbalut putih, serta selendang dan bawahan hitam bermotif batik emas.

Dikutip dari website resmi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, pakaian adat Banten lengkap yang dikenakan Wapres memiliki arti filosofis pada setiap bagiannya. Pertama, Iket Lomar dengan motif tapak kebo atau garuda yaksa berwarna emas diambil dari suku Baduy.





Motif tapak kebo atau garuda yaksa melambangkan kegigihan dalam bekerja. Adapun warna emas melambangkan kedalaman hati, budi pekerti dan kecemerlangan pikiran dalam menatap masa depan.

Selain itu, emas juga menjadi lambang kemewahan, kekayaan dan kesetiaan, serta merujuk pada makna kemakmuran, kesehatan, dan kegembiraan masyarakat Banten. Kedua, Baju Dalam berwarna putih dengan kerah tinggi (seperti baju Koko) melambangkan religiusitas dan kebinekaan masyarakat Banten.

Warna putihnya sendiri melambangkan kesucian, keikhlasan, kebersihan, dan ketepatan. Sementara kancing bulat pada baju ini melambangkan kebulatan tekad dalam berkarya melaksanakan tugas dan kewajiban.

Ketiga, Jas Hitam bermotif Daun Hanjuang (cordyline fruticosa) berwarna emas melambangkan ketangguhan masyarakat Banten dalam bertahan hidup. Warna hitam pada jas ini melambangkan kekuatan, keanggunan, keteguhan, kecanggihan dan ketenangan masyarakat.

Sedangkan Daun Hanjuang melambangkan perjuangan, sebab tanaman monokotil ini dapat hidup di mana saja dan sering dipakai sebagai tanaman pembatas atau tanaman pelindung, baik di perkebunan, ladang, atau sawah penduduk.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2041 seconds (0.1#10.140)