Ketua Fraksi PKB Ungkap Ada yang Ingin Jegal Koalisi dengan Gerindra
loading...

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). FOTO/ANTARA/Muhammad Adimaja
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Samsurijal mengungkapkan bahwa ada pihak yang tidak menyukai PKB dan Partai Gerindra berkoalisi di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Partai Gerindra dan PKB baru saja menyepakati piagam kerja sama politik pada 13 Agustus 2022.
Namun, Cucun menganggap bahwa itu hal yang wajar dalam politik dan merupakan bagian dari dinamika. Karena PKB dan Gerindra berkoalisi, maka kedua ketua umum yakni Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Prabowo Subianto juga akan bersatu.
"Ya dalam politik kan biasalah ya, ada orang like or dislike gitu. Dinamika ini hal yang wajar, kalau misalkan kami sudah lebih dulu berkoalisi dengan Gerindra dan Pak Prabowo dan Pak Muhaimin akan menyatu," kata Cucun kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, dikutip, Rabu (17/8/2022).
Menurut Ketua Fraksi PKB DPR ini, ada pihak-pihak yang tidak menginginkan koalisi Gerindra dan PKB terjadi. Dalam politik, orang melakukan manuver adalah hal yang biasa. "Ya politik kan biasa. Orang akan melakukan manuver dengan berbagai hal, agar ini tidak berjalan mulus," katanya.
Namun, Cucun menganggap bahwa itu hal yang wajar dalam politik dan merupakan bagian dari dinamika. Karena PKB dan Gerindra berkoalisi, maka kedua ketua umum yakni Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Prabowo Subianto juga akan bersatu.
"Ya dalam politik kan biasalah ya, ada orang like or dislike gitu. Dinamika ini hal yang wajar, kalau misalkan kami sudah lebih dulu berkoalisi dengan Gerindra dan Pak Prabowo dan Pak Muhaimin akan menyatu," kata Cucun kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, dikutip, Rabu (17/8/2022).
Menurut Ketua Fraksi PKB DPR ini, ada pihak-pihak yang tidak menginginkan koalisi Gerindra dan PKB terjadi. Dalam politik, orang melakukan manuver adalah hal yang biasa. "Ya politik kan biasa. Orang akan melakukan manuver dengan berbagai hal, agar ini tidak berjalan mulus," katanya.
Lihat Juga :