Fahri Hamzah Sebut KIB Bohong-bohongan, Begini Kata Golkar dan PPP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan politikus Fahri Hamzah yang menyebutkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) merupakan koalisi bohong-bohongan direspons oleh Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kedua parpol tersebut merupakan anggota koalisi KIB bersama Partai Amanat Nasional (PAN).
Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily menyebutkan apa yang disampaikan Fahri Hamzah sebagai cara pikir klasik yang berpandangan pada pragmatisme. "Fahri Hamzah itu tidak ngerti soal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Cara pandang politik dia (Fahri Hamzah) masih konvensional dan cenderung kuno bahwa koalisi itu hanya disatukan karena figur yang populer dan duit," kata Ace Hasan Syadzily, Kamis (28/7/2022).
Ia menyebutkan pola pikir Fahri Hamzah dalam menilai perpolitikan Indonesia mencerminkan dirinya bukan seorang aktivis yang idealis. Ace kemudian memberikan contoh terkait terbentuknya Partai Gelora, parpol Fahri Hamzah bernaung saat ini.
Baca juga: Anies dan RK Dinilai Cocok Jadi Cawapres KIB Dampingi Airlangga atau Zulhas
"Saya ambil contoh dari partai yang didirikannya, Partai Gelora. Apakah partai itu dimulai dari tokoh-tokoh yang populer lalu membuat partai? Kan tidak. Kan pasti dimulai dari kesamaan gagasan perjuangan. Dari chemistry yang sama," tutur Ace.
KIB, ditegaskan Ace, diinisiasi karena kesamaan gagasan dan ide karena chemistry yang sama. "Kita sebagai parpol telah memenuhi untuk mencalonkan capres. Kemudian soal figur ya dibahas bersama walaupun Golkar sendiri menginginkan Pak Airlangga Hartarto sebagai Capres," ucap Ace Hasan Syadzily.
Krena itu, Ace berharap Fahri Hamzah fokus saja memikirkan bagaimana agar partai yang didirikan agar lolos untuk mengikuti Pemilu."Kalau kami tidak perlu lagi berpikir untuk mengikuti Pemilu. Kita sudah bicara soal capres," tutup Ace.
Baca juga: Soal Koalisi Indonesia Bersatu, Fahri Hamzah: Koalisi Ujug-ujug Harus Dihentikan
Sementara itu, Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi meminta Fahri Hamzah tidak mengurusi partai politik lainnya dan fokus pada partai yang menjadi benderanya saat ini. "Itu bentuk-bentuk seperti politisi frustrasi, ngurusin urusan partai lain. Fokus saja (Partai) Gelora untuk lolos pemilu, tidak perlu ngurusin partai lain, katanya.
Achmad Baidowi melihat seharusnya sebagai politisi senior, Fahri Hamzah dapat memahami perundang-undangan otonomi partai politik. "Kita politisi yang berakhlak, taat pada fatsun politik, ketentuan perundang-undangan juga sudah jelas bahwa setiap parpol memiliki hak otonom," katanya.
Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily menyebutkan apa yang disampaikan Fahri Hamzah sebagai cara pikir klasik yang berpandangan pada pragmatisme. "Fahri Hamzah itu tidak ngerti soal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Cara pandang politik dia (Fahri Hamzah) masih konvensional dan cenderung kuno bahwa koalisi itu hanya disatukan karena figur yang populer dan duit," kata Ace Hasan Syadzily, Kamis (28/7/2022).
Ia menyebutkan pola pikir Fahri Hamzah dalam menilai perpolitikan Indonesia mencerminkan dirinya bukan seorang aktivis yang idealis. Ace kemudian memberikan contoh terkait terbentuknya Partai Gelora, parpol Fahri Hamzah bernaung saat ini.
Baca juga: Anies dan RK Dinilai Cocok Jadi Cawapres KIB Dampingi Airlangga atau Zulhas
"Saya ambil contoh dari partai yang didirikannya, Partai Gelora. Apakah partai itu dimulai dari tokoh-tokoh yang populer lalu membuat partai? Kan tidak. Kan pasti dimulai dari kesamaan gagasan perjuangan. Dari chemistry yang sama," tutur Ace.
KIB, ditegaskan Ace, diinisiasi karena kesamaan gagasan dan ide karena chemistry yang sama. "Kita sebagai parpol telah memenuhi untuk mencalonkan capres. Kemudian soal figur ya dibahas bersama walaupun Golkar sendiri menginginkan Pak Airlangga Hartarto sebagai Capres," ucap Ace Hasan Syadzily.
Krena itu, Ace berharap Fahri Hamzah fokus saja memikirkan bagaimana agar partai yang didirikan agar lolos untuk mengikuti Pemilu."Kalau kami tidak perlu lagi berpikir untuk mengikuti Pemilu. Kita sudah bicara soal capres," tutup Ace.
Baca juga: Soal Koalisi Indonesia Bersatu, Fahri Hamzah: Koalisi Ujug-ujug Harus Dihentikan
Sementara itu, Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi meminta Fahri Hamzah tidak mengurusi partai politik lainnya dan fokus pada partai yang menjadi benderanya saat ini. "Itu bentuk-bentuk seperti politisi frustrasi, ngurusin urusan partai lain. Fokus saja (Partai) Gelora untuk lolos pemilu, tidak perlu ngurusin partai lain, katanya.
Achmad Baidowi melihat seharusnya sebagai politisi senior, Fahri Hamzah dapat memahami perundang-undangan otonomi partai politik. "Kita politisi yang berakhlak, taat pada fatsun politik, ketentuan perundang-undangan juga sudah jelas bahwa setiap parpol memiliki hak otonom," katanya.
(abd)