Seperti KIB, Idealnya Koalisi Partai Dibentuk Jauh Sebelum Pemilu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Idealnya poros politik atau koalisi partai politik (parpol) sebaiknya terbentuk jauh hari sebelum Pemilu. Gagasan ini disampaikan oleh pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.
Menurut Adi Prayitno, tentu dengan harapan agar publik bisa paham terkait visi misi dan mengenal jagoan yang akan diusung oleh parpol koalisi tersebut.
"Sehingga ada penilaian, apakah visi calon yang diusung layak dijual atau tidak," kata Adi Prayitno, Selasa (19/7/2022).
Di sisi lain Adi berpendapat, sebenarnya agak nekat poros politik macam KIB terbentuk. Apalagi, Pemilu 2024 masih jauh.
Dia khawatir, poros koalisi yang dibentuk Golkar, PAN, dan PPP itu diganggu dan digoda untuk masuk ke gerbong koalisi lain di ujung penentuan. Maka Adi menilai, KIB harus solid dalam menyongsong 2024. Sehingga, kerja-kerja yang telah dilakukan tidak sia-sia.
"Rentan dipreteli dan dikuliti satu persatu apa yang sudah mereka lakukan untuk memperjuangkan nasib rakyat," terangnya.
Sementara, terkait masa kampanye Pemilu 2024 yang hanya digelar 75 hari, Adi menilai hal itu sangat kurang. Pasalnya, dengan rentan waktu yang pendek, pemilih tak akan mendapat informasi soal kandidat yang akandipilih.
Bahkan ia menyebutkan, keserentakan antara pencoblosan Pilpres dan Pileg membuat njelimet pada level teknis pemilih.
"Mestinya waktu kampanye ditambah. Waktu kampanye mepet sangat rentan dengan politik uang. Rakyat yang kurang info soal calon sangat musah masuk angin dengan serangan logistik," pungkasnya.
Menurut Adi Prayitno, tentu dengan harapan agar publik bisa paham terkait visi misi dan mengenal jagoan yang akan diusung oleh parpol koalisi tersebut.
"Sehingga ada penilaian, apakah visi calon yang diusung layak dijual atau tidak," kata Adi Prayitno, Selasa (19/7/2022).
Di sisi lain Adi berpendapat, sebenarnya agak nekat poros politik macam KIB terbentuk. Apalagi, Pemilu 2024 masih jauh.
Dia khawatir, poros koalisi yang dibentuk Golkar, PAN, dan PPP itu diganggu dan digoda untuk masuk ke gerbong koalisi lain di ujung penentuan. Maka Adi menilai, KIB harus solid dalam menyongsong 2024. Sehingga, kerja-kerja yang telah dilakukan tidak sia-sia.
"Rentan dipreteli dan dikuliti satu persatu apa yang sudah mereka lakukan untuk memperjuangkan nasib rakyat," terangnya.
Sementara, terkait masa kampanye Pemilu 2024 yang hanya digelar 75 hari, Adi menilai hal itu sangat kurang. Pasalnya, dengan rentan waktu yang pendek, pemilih tak akan mendapat informasi soal kandidat yang akandipilih.
Bahkan ia menyebutkan, keserentakan antara pencoblosan Pilpres dan Pileg membuat njelimet pada level teknis pemilih.
"Mestinya waktu kampanye ditambah. Waktu kampanye mepet sangat rentan dengan politik uang. Rakyat yang kurang info soal calon sangat musah masuk angin dengan serangan logistik," pungkasnya.