Dipasangkan dengan Siapa pun, Prabowo Berpotensi Unggul di Jateng dan Jatim
loading...
A
A
A
JAKARTA - Prabowo Subianto dinilai memiliki kans besar untuk meraih suara terbanyak di Jawa Timur dan Jawa Tengah jika pilpres dilaksanakan hari ini. Kans besar itu dimiliki Prabowo dengan siapa pun cawapresnya.
Lembaga Survei dan Analisa Kebijakan Publik (Lanskap) telah melakukan survei di dua provinsi itu. Dalam survei yang berlangsung dari 29 Juni- 8 Juli itu, Lanskap menyodorkan tiga pasangan calon, yang selama ini kerap muncul ke permukaan dan digadang-gadang akan maju dalan pilpres mendatang.
Dalam surveinya, Lanskap memasangkan Prabowo dengan dua kader PDIP yakni Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Hasilnya, Prabowo keluar sebagai pemenang pilpres.
Saat dipasangkan dengan Puan Maharani, Prabowo keluar sebagai pemenang mengungguli Ganjar Pranowo yang dipasangkan dengan Airlangga Hartarto. Namun, dalam simulasi itu, posisi Ganjar sebagai cawapres Airlangga.
"Prabowo-Puan di posisi pertama dengan 58,8%. Adapun Airlangga-Ganjar 28,4%," kata Direktur Eksekutif LANSKAP Mochammad Thoha saat konferensi pers secara daring, Senin (18/7/2022).
Hasil serupa juga diraih Prabowo ketika dipasangkan dengan Ganjar Pranowo. Pasangan tersebut berada di atas mengungguli jauh pesaingnya yang terdiri dari Airlangga -Erick dan Anies-AHY.
Saat Ganjar dipasangkan Anies sedangkan, Prabowo dengan Puan, nama Menteri Pertahanan itu kembali keluar sebagai pemenang dengan raihan 52,2%. Sedangkan pasangan Ganjar-Anies berada di posisi kedua dengan 34,1%.
Hal serupa juga terjadi di Provinsi Jawa Timur. Menggunakan cara yang sama dengan di Jawa Tengah, Prabowo masih mendominasi perolehan suara. "Jadi perolehan tertinggi, dukungan tertinggi simulasi dukungan calon presiden ini memang pasangan Prabowo dengan Mas Ganjar. Kemudian di urutan kedua simulasi pasangan capres yang berpotensi memenangkan satu putaran pasangan PDIP yaitu Mbak Puan Maharani," jelas dia.
"Nah di Jatim, menemukan bahwa pasangan Prabowo-Puan, Prabowo-Ganjar, Prabowo-Khofifah akan keluar sebagai pemenang dalam satu putaran saja," lanjut dia.
Sosok Prabowo dinilai memiliki nilai lebih yang bisa mengerek suara, meskipun pasangannya memiliki elektabilitas yang dinilai kurang. Thoha mencontohkan, meskipun Puan masih rendah, tetapi dia akan jadi pemenang ketika disandingkan dengan Prabowo.
"Nah meskipun Puan masih memiliki elektabilitas yang rendah, namun ketika dipasangkan dengan Prabowo, pasangan ini akan kuat dan keluar sebagai pemenang kompetisi pilpres. Penyebabnya faktor Pak Prabowo menjadi penentu kenaikan elektabilitas pasangan," beber Thoha.
Hal ini diduga karena sosok Prabowo yang disukai pendukung Jokowi dan KH Maruf Amin di dua provinsi ini. ”Jadi Pak Prabowo ini dipasangkan dengan siapa pun, terutama dengan Mbak Puan, meskipun elektabilitas Mbak Puan ini rendah, tetapi Pak Prabowo akan memenangkan," ucapnya.
Thoha menilai Prabowo memiliki magnet elektoral yang luar biasa. Sikap Prabowo memiliki peran yang besar dalam menentukan seseorang memilih capres.
"Apalagi Pak Prabowo sikapnya yang menunjukkan seorang negarawan, seorang patriot sejati. Sehingga kemudian banyak disukai oleh para pendukungnya Jokowi dan KH Maruf Amin, terutama di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur," ungkap dia.
Lembaga Survei dan Analisa Kebijakan Publik (Lanskap) telah melakukan survei di dua provinsi itu. Dalam survei yang berlangsung dari 29 Juni- 8 Juli itu, Lanskap menyodorkan tiga pasangan calon, yang selama ini kerap muncul ke permukaan dan digadang-gadang akan maju dalan pilpres mendatang.
Dalam surveinya, Lanskap memasangkan Prabowo dengan dua kader PDIP yakni Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Hasilnya, Prabowo keluar sebagai pemenang pilpres.
Saat dipasangkan dengan Puan Maharani, Prabowo keluar sebagai pemenang mengungguli Ganjar Pranowo yang dipasangkan dengan Airlangga Hartarto. Namun, dalam simulasi itu, posisi Ganjar sebagai cawapres Airlangga.
"Prabowo-Puan di posisi pertama dengan 58,8%. Adapun Airlangga-Ganjar 28,4%," kata Direktur Eksekutif LANSKAP Mochammad Thoha saat konferensi pers secara daring, Senin (18/7/2022).
Hasil serupa juga diraih Prabowo ketika dipasangkan dengan Ganjar Pranowo. Pasangan tersebut berada di atas mengungguli jauh pesaingnya yang terdiri dari Airlangga -Erick dan Anies-AHY.
Saat Ganjar dipasangkan Anies sedangkan, Prabowo dengan Puan, nama Menteri Pertahanan itu kembali keluar sebagai pemenang dengan raihan 52,2%. Sedangkan pasangan Ganjar-Anies berada di posisi kedua dengan 34,1%.
Hal serupa juga terjadi di Provinsi Jawa Timur. Menggunakan cara yang sama dengan di Jawa Tengah, Prabowo masih mendominasi perolehan suara. "Jadi perolehan tertinggi, dukungan tertinggi simulasi dukungan calon presiden ini memang pasangan Prabowo dengan Mas Ganjar. Kemudian di urutan kedua simulasi pasangan capres yang berpotensi memenangkan satu putaran pasangan PDIP yaitu Mbak Puan Maharani," jelas dia.
"Nah di Jatim, menemukan bahwa pasangan Prabowo-Puan, Prabowo-Ganjar, Prabowo-Khofifah akan keluar sebagai pemenang dalam satu putaran saja," lanjut dia.
Sosok Prabowo dinilai memiliki nilai lebih yang bisa mengerek suara, meskipun pasangannya memiliki elektabilitas yang dinilai kurang. Thoha mencontohkan, meskipun Puan masih rendah, tetapi dia akan jadi pemenang ketika disandingkan dengan Prabowo.
"Nah meskipun Puan masih memiliki elektabilitas yang rendah, namun ketika dipasangkan dengan Prabowo, pasangan ini akan kuat dan keluar sebagai pemenang kompetisi pilpres. Penyebabnya faktor Pak Prabowo menjadi penentu kenaikan elektabilitas pasangan," beber Thoha.
Hal ini diduga karena sosok Prabowo yang disukai pendukung Jokowi dan KH Maruf Amin di dua provinsi ini. ”Jadi Pak Prabowo ini dipasangkan dengan siapa pun, terutama dengan Mbak Puan, meskipun elektabilitas Mbak Puan ini rendah, tetapi Pak Prabowo akan memenangkan," ucapnya.
Thoha menilai Prabowo memiliki magnet elektoral yang luar biasa. Sikap Prabowo memiliki peran yang besar dalam menentukan seseorang memilih capres.
"Apalagi Pak Prabowo sikapnya yang menunjukkan seorang negarawan, seorang patriot sejati. Sehingga kemudian banyak disukai oleh para pendukungnya Jokowi dan KH Maruf Amin, terutama di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur," ungkap dia.
(cip)