Lanjutkan Misi Perdamaian Bersama IPU Task Force, Fadli Zon Kunjungi Rusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Inter-Parliamentary Union (IPU) Task Force melanjutkan rangkaian misi perdamaian ke Moskow, Rusia pada 13-14 Juli 2022. Sebelumnya rombongan telah bertemu Ketua Parlemen Ukraina di Kiev dan melihat langsung dampak perang di Dmytriyka Village, Bucha, dan Irpin.
IPU Task Force terdiri dari 8 anggota parlemen mewakili berbagai kawasan geopolitik di dunia. Ketua IPU Task Force adalah Ali Rashid Al Nuaimi (Parlemen Uni Arab Emirates) mewakili Timur Tengah. Anggota Task Force adalah Peter Katjavivi (Ketua Parlemen Namibia) dan Nosiviwe Noluthando (Ketua Parlemen Afrika Selatan) mewakili kawasan Afrika, Fadli Zon (Ketua BKSAP DPR Indonesia) sebagai wakil kawasan Asia Pasifik, Aigul Saifollakyzy Kuspan (Kazakhstan) mewakili kawasan Eurasia, Beatriz Argimon (Wakil Presiden dan Ketua Parlemen Uruguay) dari Amerika Latin, serta Avi Dicter (Israel), dan Arda Gerkens (Belanda) dari Grup Twelve Plus mewakili Eropa Barat dan negara-negara Barat.
Kedatangan delegasi IPU Task Force ke State Duma, sebutan untuk majlis rendah Parlemen Rusia, disambut Wakil Ketua Duma, Petr Olegovich Tolstoy (cicit dari penulis Leo Tolstoy). Dalam dialog yang digelar secara intensif tersebut, IPU Task Force kembali menyampaikan misinya menciptakan ruang dialog kedua parlemen untuk mempercepat penyelesaian damai.
IPU Task Force juga mendorong segala upaya menurunkan eskalasi konflik demi menghindari jatuhnya lebih banyak korban jiwa dan kerusakan materi. IPU Task Force menegaskan pentingnya dialog antarparlemen.
"Parlemen Rusia menyatakan siap untuk dialog dan duduk bersama Parlemen Ukraina," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/7/2022).
Delegasi IPU juga berdialog dengan Wakil Ketua Federation Council atau Senat, Konstantin Kosachev dan beberapa pimpinan parlemen Rusia. IPU secara konsisten menegaskan bahwa diplomasi parlemen diperlukan untuk bisa memberikan kontribusi demi terciptanya resolusi perdamaian yang berkelanjutan.
Baca juga: Eks Jenderal AS: Rusia Kelelahan, Bisa Dikalahkan Ukraina Tahun Depan
Pada pertemuan tersebut, para delegasi IPU Task Force berkesempatan mendengarkan berbagai informasi terbaru, termasuk perkembangan hubungan Rusia-Ukraina. IPU Task Force mendengarkan paparan Duma dan Senat secara historis tentang akar konflik sejak 8 tahun lalu.
Fadli Zon mengatakan, dirinya sebagai anggota IPU Task Force dari Kawasan Asia Pasifik menyampaikan pentingnya dialog dan diplomasi. Semua perang dan konflik berujung pada dialog dan negosiasi.
IPU Task Force terdiri dari 8 anggota parlemen mewakili berbagai kawasan geopolitik di dunia. Ketua IPU Task Force adalah Ali Rashid Al Nuaimi (Parlemen Uni Arab Emirates) mewakili Timur Tengah. Anggota Task Force adalah Peter Katjavivi (Ketua Parlemen Namibia) dan Nosiviwe Noluthando (Ketua Parlemen Afrika Selatan) mewakili kawasan Afrika, Fadli Zon (Ketua BKSAP DPR Indonesia) sebagai wakil kawasan Asia Pasifik, Aigul Saifollakyzy Kuspan (Kazakhstan) mewakili kawasan Eurasia, Beatriz Argimon (Wakil Presiden dan Ketua Parlemen Uruguay) dari Amerika Latin, serta Avi Dicter (Israel), dan Arda Gerkens (Belanda) dari Grup Twelve Plus mewakili Eropa Barat dan negara-negara Barat.
Kedatangan delegasi IPU Task Force ke State Duma, sebutan untuk majlis rendah Parlemen Rusia, disambut Wakil Ketua Duma, Petr Olegovich Tolstoy (cicit dari penulis Leo Tolstoy). Dalam dialog yang digelar secara intensif tersebut, IPU Task Force kembali menyampaikan misinya menciptakan ruang dialog kedua parlemen untuk mempercepat penyelesaian damai.
IPU Task Force juga mendorong segala upaya menurunkan eskalasi konflik demi menghindari jatuhnya lebih banyak korban jiwa dan kerusakan materi. IPU Task Force menegaskan pentingnya dialog antarparlemen.
"Parlemen Rusia menyatakan siap untuk dialog dan duduk bersama Parlemen Ukraina," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/7/2022).
Delegasi IPU juga berdialog dengan Wakil Ketua Federation Council atau Senat, Konstantin Kosachev dan beberapa pimpinan parlemen Rusia. IPU secara konsisten menegaskan bahwa diplomasi parlemen diperlukan untuk bisa memberikan kontribusi demi terciptanya resolusi perdamaian yang berkelanjutan.
Baca juga: Eks Jenderal AS: Rusia Kelelahan, Bisa Dikalahkan Ukraina Tahun Depan
Pada pertemuan tersebut, para delegasi IPU Task Force berkesempatan mendengarkan berbagai informasi terbaru, termasuk perkembangan hubungan Rusia-Ukraina. IPU Task Force mendengarkan paparan Duma dan Senat secara historis tentang akar konflik sejak 8 tahun lalu.
Fadli Zon mengatakan, dirinya sebagai anggota IPU Task Force dari Kawasan Asia Pasifik menyampaikan pentingnya dialog dan diplomasi. Semua perang dan konflik berujung pada dialog dan negosiasi.