Apresiasi Pelaksanaan Haji 2022, Berikut Sejumlah Catatan Partai Perindo

Senin, 11 Juli 2022 - 06:26 WIB
loading...
Apresiasi Pelaksanaan Haji 2022, Berikut Sejumlah Catatan Partai Perindo
Partai Perindo mengapresiasi Pemerintah dalam pelaksanaan ibadah haji 2022. Hal ini dikatakan Ketua DPP Partai Perindo Bidang Kegamaan, Abdul Khaliq Ahmad. Foto/Nur Khabibi/MPI
A A A
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) mengapresiasi Pemerintah dalam pelaksanaan ibadah haji 2022 . Hal ini dikatakan oleh Ketua DPP Partai Perindo Bidang Kegamaan, Abdul Khaliq Ahmad.

Menurutnya, secara keseluruhan proses penyelenggaraan dan pelaksanaan ibadah haji tahun 1443 H/2022 M telah menunjukkan peningkatan pelayanan kepada jamaah haji, khususnya di bidang transportasi, konsumsi, akomodasi, kesehatan, dan keselamatan jamaah haji.

Baca juga: Perbedaan Antara Rukun Haji dan Wajib Haji

Ia menyebutkan, peningkatan pelayanan di bidang transportasi udara jamaah dalam 240 kloter relatif tepat waktu dan tidak terjadi keterlambatan yang berarti. Penyediaan transportasi darat di Tanah Suci untuk jemaah dirasakan aman dan nyaman.

"Peningkatan di bidang pelayanan konsumsi haji ditunjukkan dengan penyediaan makanan yang hieginis dan bergizi serta disesuaikan dengan cita rasa masakan nusantara. Hal ini sejalan dengan sistem zonasi penempatan jamaah di setiap sektor dan maktab berdasarkan asal daerah jamaah haji," kata Khaliq kepada MNC Portal, Senin (11/7/2022).

Peningkatan di bidang akomodasi, menurut dia, pemondokan jamaah di 43 Maktab yang berada di lima sektor wilayah ditunjukkan dengan penempatan jamaah sesuai dengan kapasitas ruangan agar kenyamanan jamaah untuk istirahat dan beribadah menjadi lebih baik.

Sementara tenda penginapan di Arafah dan Mina ditambah fasilitas kasur dan bantal untuk jamaah meskipun masih dirasakan kurang oleh jamaah haji. Namun tambahan fasilitas ini merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya disediakan karpet.



Selain itu ia melanjutkan, keberhasilan pelaksanaan ibadah haji juga ditunjukkan dengan angka kematian jamaah haji yang rendah tahun ini, yakni tercatat 24 orang sebelum wukuf di Arafah. Hal ini cenderung menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Fenomena ini bisa saja karena jumlah jamaah haji yang berkurang lebih dari 50 persen dan adanya pembatasan usia maksimal 65 tahun yang diizinkan pergi haji. Tetapi bisa juga karena kesigapan dan kesungguhan kerja keras tim pelayanan kesehatan yang didukung 331 orang dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi jamaah haji.

Atas semua peningkatan di atas, ia menyatakan mengapresiasi kinerja pemerintah dalam pelaksanaan serangkaian ibadah haji tahun ini.

"Kita memberikan apresiasi kepada Kementerian Agama RI sebagai operator penyelenggaraan ibadah haji Indonesia karena telah menempatkan kenyamanan, keamanan dan kesehatan, bahkan kepuasaan jamaah haji sebagai tujuan pelayanannya. Semoga hal ini dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan pada masa-masa yanh akan datang," ujarnya.

Meski demikian, peningkatan yang diraih tahun ini bukan tanpa catatan. Khaliq menuturkan, pelaksanaan ibadah haji tahun 1443 H/2022 M ini juga diwarnai terjadinya kasus deportasi jamaah calon haji furoda oleh Pemerintah Arab Saudi. Suatu peristiwa yang sangat memilukan bagi bangsa Indonesia.

"Ke depan perlu dipikirkan sistem penyelenggaraan haji yang komprehensif, baik dalam pengelolaan haji atas dasar kuota resmi maupun haji nonkuota. Keberadaan haji nonkuota, yakni haji furoda dengan visa haji mujamalah jika dikelola dengan baik, maka akan berkontribusi pada pengurangan antrean panjang jamaah calon haji di Indonesia karena cukup besar jumlah kuotanya dan besar pula peminatnya," ucap Khaliq.

Juru Bicara Nasional Partai Perindo itu menambahkan, pada musim haji yang akan datang setelah pandemi Covid-19 melandai, perlu diperjuangkan agar normalisasi kuota haji dan peniadaan batasan usia haji dapat dinikmati kembali oleh jamaah calon haji Indonesia.

"Untuk itu, upaya diplomasi dan komunikasi intensif pimpinan kedua negara, RI dan Kerajaan Saudi Arabia perlu ditingkatkan utk memuluskan tujuan mulia tersebut," tuturnya.

Dengan keberhasilan diplomasi untuk pengelolaan haji furoda dan normalisasi kuota haji menjadi instrumen efektif utk mengurai dan mengurangi antrean panjang jamaah calon haji di Indonesia.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6137 seconds (0.1#10.140)