KSAD Dudung: Doktrin Operasi Militer TNI AD Perlu Penyesuaian

Senin, 27 Juni 2022 - 11:59 WIB
loading...
KSAD Dudung: Doktrin...
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman memandang doktrin militer di lingkungan TNI AD perlu diselaraskan dengan perkembangan situasi saat ini. Foto: SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD ) Dudung Abdurachman menyatakan perlu ada penyesuaian terhadap doktrin operasi militer, khususnya di lingkungan TNI AD. Revisi doktrin operasi militer perlu dilakukan, menyesuaikan dengan kondisi perkembangan saat ini.

Menurut Dudung, kendati doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi (KEP) sebagai doktrin strategis yang menempati posisi tertinggi di lingkungan TNI AD sudah direvisi, namun turunnya belum seluruhnya dilakukan penyesuaian. Salah satu yang perlu dilakukan adalah doktrin operasi militer.

"Doktrin KEP kini sudah sejalan dengan dinamika perkembangan lingkungan strategis, namun doktrin turunannya, termasuk doktrin operasi militer, belum dilakukan penyesuaian, " kata Dudung saat membuka Seminar Nasional TNI AD VI Tahun 2022 di Seskoad, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Senin (27/6/2022).



Menurut dia, doktrin operasi militer matra darat yang diadopsi hingga saat ini masih terfokus pada bagaimana melakukan operasi untuk menangkal dan menghadapi musuh dari luar (eksternal), serta ancaman yang berasal dari internal, baik yang berdiri sendiri, maupun merupakan proxy dari kepentingan asing, belum sepenuhnya terwadahi dengan baik.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan perspektif yang luas dan komprehensif, revisi doktrin tersebut dilakukan dengan pengkajian yang kritis disertai pemikiran-pemikiran holistik, integral dan komprehensif dari berbagai aspek. Termasuk TNI AD mengundang banyak kalangan untuk terlibat dalam seminar ini.

"Semoga melalui kegiatan ini, kita dapat mencapai sasaran yang diinginkan, yaitu untuk menyelaraskan doktrin operasi militer di Angkatan Darat sebagai doktrin turunan dengan doktrin induknya, yaitu doktrin Kartika Eka Paksi," jelas dia.

Menurut dia, revisi yang dilakukan pada doktrin KEP didasarkan pada perkembangan era globalisasi dan tantangan tugas saat ini dan di masa yang akan datang. Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi adalah doktrin strategis yang menempati posisi tertinggi di lingkungan TNI AD. Namun, perlu dipahami bahwa doktrin sebagai suatu ajaran atau prinsip, bukanlah sebuah dogma seperti kitab suci agama, melainkan bersifat dinamis, fleksibel dan perlu terus dievaluasi penerapannya.

"Substansi doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi dituntut bersifat adaptif terhadap perkembangan lingkungan strategis, sehingga ajarannya selalu dapat disesuaikan, tanpa kehilangan kekhasannya sebagai ciri utama kekuatan matra darat," katanya.



Menurut Dudung, pandangan dan masukan narasumber dari berbagai kalangan inilah yang nantinya akan memperkaya rumusan perubahan doktrin operasi militer matra darat. Serta rumusan peningkatan strategi kemampuan intelijen, pembinaan teritorial, hingga konsepsi taktik bertempur prajurit Kartika Eka Paksi di masa kini dan mendatang.

Beberapa makalah atau materi yang direncanakan akan mengisi Seminar Nasional TNI AD VI Tahun 2022, di antaranya makalah utama dari KSAD Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. yang bertajuk “TNI Angkatan Darat, Masa Kini dan Masa Depan”. Kemudian makalah dari Menhan RI berjudul “Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) dalam Menghadapi Ancaman Perang Masa Kini dan Masa Depan”.

Juga ada makalah dari Gubernur Lemhannas RI berjudul “Transformasi Perang Darat dan Reaktualisasi Doktrin Operasi Militer Matra Darat”, serta makalah Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin berjudul “Penguatan Sistem Operasi Militer Matra Darat yang Komprehensif dalam Menghadapi Ancaman Peperangan Masa Kini dan Masa Depan”.

Selain itu, masih ada empat makalah lain yang membahas seputar relevansi doktrin dengan ancaman perang, penguatan operasi kemampuan intelijen, grand strategy pembinaan teritorial, serta perubahan karakter perang dihadapkan dengan taktik bertempur matra darat. Semua topik tersebut dikaitkan dengan kondisi peperangan dan ancaman di masa kini dan di masa depan.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1424 seconds (0.1#10.140)