Kisah Jenderal Dudung Pimpin 2 Tim Khusus Pemburu GPK Timor Timur
loading...
A
A
A
Dudung berpendapat saat itu, tim khusus biasanya dipilih dari mereka yang berprestasi. Dia heran, ketika itu masih tergolong remaja tapi bisa masuk ke dalam tim khusus yang beranggotakan 12 orang.
"Rupanya memang dipiih dari masih awal penetapan belum kelihatan keahliannya. Mungkin saya dikenal dengan fisik yang kuat atau apa saya tidak tahu," jelasnya.
Kapten Edison yang merupakan abituren Akmil 1985 kala itu menjabat sebagai Komandan Kompi (Danki). Memang pada akhirnya Dudung mengetahui bahwa anggota tim tersebut dipilih berdasarkan fisik dan pengalaman yang mumpuni.
"Timsus ini bergerak apabila tin yang biasa mengalami hambatan atau mengalami kontak senjata. Pada proses pengejaran, saya ditunjuk lagi menjadi Timsus Casador," ucapnya.
Karier Dudung di Yonif 744-SYB Dili berlangsung sampai dengan Tahun 1994. Jabatan terakhir di Yonif yang terbentuk pada 24 Januari 1978 itu adalah Danton 1 Kompi B.
Lihat Juga: Jenderal TNI Maruli Simanjuntak Berikan Penghargaan ke-12 Kodam Terpilih pada Ksad Award Kampung Pancasila
"Rupanya memang dipiih dari masih awal penetapan belum kelihatan keahliannya. Mungkin saya dikenal dengan fisik yang kuat atau apa saya tidak tahu," jelasnya.
Kapten Edison yang merupakan abituren Akmil 1985 kala itu menjabat sebagai Komandan Kompi (Danki). Memang pada akhirnya Dudung mengetahui bahwa anggota tim tersebut dipilih berdasarkan fisik dan pengalaman yang mumpuni.
"Timsus ini bergerak apabila tin yang biasa mengalami hambatan atau mengalami kontak senjata. Pada proses pengejaran, saya ditunjuk lagi menjadi Timsus Casador," ucapnya.
Karier Dudung di Yonif 744-SYB Dili berlangsung sampai dengan Tahun 1994. Jabatan terakhir di Yonif yang terbentuk pada 24 Januari 1978 itu adalah Danton 1 Kompi B.
Lihat Juga: Jenderal TNI Maruli Simanjuntak Berikan Penghargaan ke-12 Kodam Terpilih pada Ksad Award Kampung Pancasila
(muh)