Pemulihan Ekonomi Tak Akan Berhasil Tanpa Investasi ke Alam

Rabu, 24 Juni 2020 - 18:15 WIB
loading...
Pemulihan Ekonomi Tak...
Puncak Gunung Merapi terlihat dari Sungai Gendol, Bronggang, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu 3 Mei 2020. Foto/ANTARA
A A A
JAKARTA - Kelompok yang terdiri atas para mantan kepala negara, menteri luar negeri dan diplomat dari empat benua meluncurkan Campaign for Nature pada 17 Juni.

Indonesia diwakili oleh mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim yang menjadi anggota Global Steering Committee. Komite dipimpin oleh mantan Senator Amerika Serikat dan mantan Utusan Khusus untuk Great Lakes Region of Afrika Russ Feingold.

Tujuan utama Campaign for Nature adalah menyerukan para pemerintahan di seluruh dunia agar mendukung tujuan global baru untuk melindungi paling sedikitnya 30 persen dari tanah dan lautan dunia pada 2030. ( )

Ini sebagaimana telah dinyatakan para ilmuwan sebagai jumlah minimal yang diperlukan untuk mencegah hilangnya keragaman hayati global.

Dalam pernyataan bersama yang menandai peluncurannya, Global Steering Committee mendorong para pemimpin dunia untuk berinvestasi ke alam sebagai elemen inti dari rencana pemulihan ekonomi.

Mereka berargumen bahwa keuntungan-keuntungan dari wilayah-wilayah yang dilindungi sering tidak diperhatikan, sehingga wilayah-wilayah tersebut layak mendapatkan dukungan stimulus.

"Di antara keuntungan-keuntungan tersebut adalah wilayah-wilayah yang dilindungi dapat mengurangi kemiskinan, menyediakan habitat utama satwa liar, menghasilkan lapangan pekerjaan, melawan perubahan iklim, dan melindungi dari pandemi di masa depan," tulis siara pers WYSS Campaingn for Nature, Rabu (24/6/2020).

Wilayah-wilayah tersebut juga penting untuk mengakhiri kepunahan massal tumbuhan, binatang, dan mikro organisme yang menjaga udara kita bersih, air kita jernih, dan persediaan pangan kita banyak.

"Pernyataan mereka didasarkan pada temuan-temuan sebuah laporan baru yang diluncurkan juga pada 17 Juni oleh Campaign for Nature, yaitu "A Key Sector Forgotten in the Stimulus Debate: The Nature-Based Economy," tulis siaran pers WYSS.

Laporan tersebut memaparkan alasan-alasan mengapa para pemerintah harus mengalokasikan dukungan stimulus pada wilayah-wilayah yang dilindungi dan komunitas-komunitas masyarakat yang menjaga dan bergantung pada wilayah-wilayah itu.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1802 seconds (0.1#10.140)