Prabowo-Cak Imin Bertemu, PKS: Jika Memang PKB dan Gerindra Berjodoh Ya Alhamdulillah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) buka suara perihal pertemuan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Keduanya bertemu di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara No 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022) malam.
Perihal kemungkinan Gerindra bergabung dengan Koalisi Semut Merah, Sekretaris Jenderal DPP PKS, Aboe Bakar Al Habsyi mengibaratkan koalisi sebagai perjodohan. "Jika memang PKB dan Gerindra berjodoh, ya alhamdulillah," kata Aboe dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/6/2022).
Menurutnya, selama ini PKS terus menjalin komunikasi dengan PKB. Aboe Bakar tak menampik kemungkinan bongkar pasang koalisi akan terjadi. Selama janur belum melengkung, katanya, semua bisa terjadi. Artinya format koalisi ini masih sangat cair. Setiap parpol pasti akan membangun komunikasi dengan dengan parpol lain untuk mencari titik temu dalam proses pilpres.
Baca juga: Nasionalis-Religius Jargon Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya PKB-Gerindra
"Pastinya akan terjadi seleksi alam, komunikasi mana yang berhasil membangun chemistry dan berlanjut, bisa jadi juga ada komunikasi yang kandas di tengah jalan," katanya.
Sebelumnya, Aboe Bakar Alhabsy mengakui proses pembentukan Koalisi Semut Merah dengan PKB belum pasti. Alasannya, koalisi adalah ajang mencari jodoh yang masih berproses.
"Artinya semua proses koalisi belum ada yang pasti, semua penjajakan. Hal ini biasa dalam politik, termasuk juga komunikasi kami dengan PKB. Istilahnya sebelum ada janur melengkung, semua masih bisa terjadi," kata Aboe, Rabu (15/6/2022).
Aboe juga mengakui untuk membangun sebuah koalisi tidak mudah, karena chemistry atau rasa keterikatan antarpartai harus bertemu. Syarat presidential threshold pun harus terpenuhi, karena PKB dan PKS saja belum cukup.
Baca juga: Koalisi dengan PKB dan PKS, Demokrat Klaim Akan Jadi Poros Utama
"Tak hanya itu, kita juga harus memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold. Sebagai partai menengah ini adalah salah satu tantangan buat kami, karena PKB-PKS saja nggak cukup, harus cari satu partner lagi," katanya.
Ketika nanti koalisi tiga parpol itu sudah terbangun, kata Aboe, antaranggota koalisi juga harus membangun chemistry dengan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). "Tentunya ini masih memerlukan waktu, agar komunikasi dan penjajakan dapat dilakukan lebih baik lagi," kata Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR ini.
Perihal kemungkinan Gerindra bergabung dengan Koalisi Semut Merah, Sekretaris Jenderal DPP PKS, Aboe Bakar Al Habsyi mengibaratkan koalisi sebagai perjodohan. "Jika memang PKB dan Gerindra berjodoh, ya alhamdulillah," kata Aboe dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/6/2022).
Menurutnya, selama ini PKS terus menjalin komunikasi dengan PKB. Aboe Bakar tak menampik kemungkinan bongkar pasang koalisi akan terjadi. Selama janur belum melengkung, katanya, semua bisa terjadi. Artinya format koalisi ini masih sangat cair. Setiap parpol pasti akan membangun komunikasi dengan dengan parpol lain untuk mencari titik temu dalam proses pilpres.
Baca juga: Nasionalis-Religius Jargon Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya PKB-Gerindra
"Pastinya akan terjadi seleksi alam, komunikasi mana yang berhasil membangun chemistry dan berlanjut, bisa jadi juga ada komunikasi yang kandas di tengah jalan," katanya.
Sebelumnya, Aboe Bakar Alhabsy mengakui proses pembentukan Koalisi Semut Merah dengan PKB belum pasti. Alasannya, koalisi adalah ajang mencari jodoh yang masih berproses.
"Artinya semua proses koalisi belum ada yang pasti, semua penjajakan. Hal ini biasa dalam politik, termasuk juga komunikasi kami dengan PKB. Istilahnya sebelum ada janur melengkung, semua masih bisa terjadi," kata Aboe, Rabu (15/6/2022).
Aboe juga mengakui untuk membangun sebuah koalisi tidak mudah, karena chemistry atau rasa keterikatan antarpartai harus bertemu. Syarat presidential threshold pun harus terpenuhi, karena PKB dan PKS saja belum cukup.
Baca juga: Koalisi dengan PKB dan PKS, Demokrat Klaim Akan Jadi Poros Utama
"Tak hanya itu, kita juga harus memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold. Sebagai partai menengah ini adalah salah satu tantangan buat kami, karena PKB-PKS saja nggak cukup, harus cari satu partner lagi," katanya.
Ketika nanti koalisi tiga parpol itu sudah terbangun, kata Aboe, antaranggota koalisi juga harus membangun chemistry dengan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). "Tentunya ini masih memerlukan waktu, agar komunikasi dan penjajakan dapat dilakukan lebih baik lagi," kata Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR ini.
(abd)