Ketua PBNU Sambut Imbauan Wamenag untuk Rangkul Khilafatul Muslimin
loading...

Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi sepakat dengan sikap Wamenag soal imbauan untuk merangkul para anggota kelompok Khilafatul Muslimin. Foto/ist
A
A
A
JAKARTA - Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi merespons positif imbauan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid agar ormas untuk merangkul anggota kelompok Khilafatul Muslimin . Gus Fahrur, begitu panggilan akrabnya, menyebut para anggota kelompok ini perlu dibina untuk belajar islam wasathiyah mencintai NKRI.
"Itu gerakan yang perlu diwaspadai oleh aparat keamanan negara jika ada indikasi melawan hukum, anggotanya perlu dibina untuk belajar islam wasathiyah mencintai NKRI bahwa bentuk negara NKRI adalah terbaik dan sudah final," kata Gus Fahrur dalam keterangan tertulisnya, Jumat,(17/06/2022).
Baca juga: 30 Sekolah Terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin
Gus Fahrur menyampaikan jika kelompok tersebut tidak mencintai NKRI, maka ide khilafah hanya akan memecah belah persatuan bangsa.
Kemudian dirinya pun meminta agar masyarakat mewaspadai propaganda mereka melalui berbagai prasarana dan medsos, penerbitan buletin dakwah, perekrutan anggota, dan kampanye khilafah melalui kamuflase pengajian, atau kajian dengan kemasan islami. "Ini perlu melibatkan ormas moderat seperti NU dan Muhammadiyah," kata dia.
"Itu gerakan yang perlu diwaspadai oleh aparat keamanan negara jika ada indikasi melawan hukum, anggotanya perlu dibina untuk belajar islam wasathiyah mencintai NKRI bahwa bentuk negara NKRI adalah terbaik dan sudah final," kata Gus Fahrur dalam keterangan tertulisnya, Jumat,(17/06/2022).
Baca juga: 30 Sekolah Terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin
Gus Fahrur menyampaikan jika kelompok tersebut tidak mencintai NKRI, maka ide khilafah hanya akan memecah belah persatuan bangsa.
Kemudian dirinya pun meminta agar masyarakat mewaspadai propaganda mereka melalui berbagai prasarana dan medsos, penerbitan buletin dakwah, perekrutan anggota, dan kampanye khilafah melalui kamuflase pengajian, atau kajian dengan kemasan islami. "Ini perlu melibatkan ormas moderat seperti NU dan Muhammadiyah," kata dia.
Lihat Juga :