Panglima TNI Dukung Uji Klinik Terapi Secretom bagi Penderita Corona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Hadi Tjahjanto menerima audiensi para Peneliti Stem Cell and Cancer Research (SCCR) Indonesia, di bawah organisasi Persepsi (Perkumpulan Peneliti sel Punca Indonesia), dr Sugeng Ibrahim, di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (23/6/2020).
(Baca juga: Update Corona di Indonesia 23 Juni 2020: 47.896 Positif, 19.241 Sembuh, dan 2.535 Meninggal)
Dalam pertemuan tersebut, Sugeng Ibrahim yang didampingi Kepala RSAU dr Esnawan Antariksa Kolonel Kes dr Mukti Arja Berlian dan dr Nana Sarnadi dari RSPAD Gatot Subroto menjelaskan, saat ini sejumlah peneliti kedokteran yang berkolaborasi dengan para ahli baik dari Sipil militer yang meliputi TNI Angkatan Darat (TNI AD), Angkatan Udara (AU) dan Polri sedang melaksanakan Uji Klinik terapi Covid-19 atau virus Corona.
"Saat ini pelaksanaan uji klinik tersebut telah mendapat lampu hijau dari Menteri Kesehatan (Menkes)," kata Dr Sugeng Ibrahim, yang sehari harinya menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata Semarang.
(Baca juga: Pemerintah Harus Transparan soal Dana Ratusan Triliun untuk Covid-19)
Sebagaimana laporan yang diberikan kepada Menkes, di kantornya Senin (22/6/2020), Peneliti SCCR Indonesia juga melaporkan kepada Panglima TNI temuan mereka, bahwa badai cytokin dapat dicegah atau ditanggulangi atau dapat diartikan angka kematian akibat Covid-19 dapat dicegah atau diturunkan angkanya via metodologi terkini yang mereka temukan.
"Uji Klinik Penelitian Pemberian Isolate Secretome Mesenchymal Stem Sell pada penderita Covid-19 berat, rencananya akan dilakukan di sembilan Rumah Sakit di Indonesia, dengan Principal Investigator oleh DR Dr Agung Putra, yang juga ketua Perkumpulan Peneliti Sel Punca Indonesia (PERSEPSI)," ucapnya.
Sedangkan riset untuk sementara ini akan dilakukan di RS Kariadi Semarang, RSPAD Gatot Subroto, RSAU dr Esnawan Antariksa Halim PK, RS Bhayangkara Makasar, RS Muwardi Solo, RS Sultan Agung Semarang, Dan RS Muhamadiyah Gamping dan RS Dadi Makasar.
Panglima TNI menyambut baik dan mendukung riset uji klinik terapi Secretom Inhalasi bagi penderita Covid-19 berat dengan menggunakan secretom untuk menanggulangi badai sitokin (peradangan).
"Demi mencegah kematian seperti yang telah dilakukan di RSPAD Gatot Subroto dan RSAU dr Esnawan Antariksa yang telah dilakukan oleh para Peneliti dari Stem Cell and Cancer Research Indonesia," ucap Hadi Tjahjanto.
Hadi berharap, agar para peniliti fokus pada therapi dan upaya penemuan metode penyembuhan, sebagai bagian aktif anak bangsa Indonesia dalam memberikan sumbangsih pada penyelesaikan masalah kesehatan khususnya covid-19.
"Agar Persepsi dan SCCR Indonesia dan para peneliti-peneliti muda senantiasa mengikuti disiplin ilmu Kedokteran dan bekerja sama dengan pemerintah agar pendemi Covid-19 dapat segera teratasi," ungkapnya.
(Baca juga: Update Corona di Indonesia 23 Juni 2020: 47.896 Positif, 19.241 Sembuh, dan 2.535 Meninggal)
Dalam pertemuan tersebut, Sugeng Ibrahim yang didampingi Kepala RSAU dr Esnawan Antariksa Kolonel Kes dr Mukti Arja Berlian dan dr Nana Sarnadi dari RSPAD Gatot Subroto menjelaskan, saat ini sejumlah peneliti kedokteran yang berkolaborasi dengan para ahli baik dari Sipil militer yang meliputi TNI Angkatan Darat (TNI AD), Angkatan Udara (AU) dan Polri sedang melaksanakan Uji Klinik terapi Covid-19 atau virus Corona.
"Saat ini pelaksanaan uji klinik tersebut telah mendapat lampu hijau dari Menteri Kesehatan (Menkes)," kata Dr Sugeng Ibrahim, yang sehari harinya menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata Semarang.
(Baca juga: Pemerintah Harus Transparan soal Dana Ratusan Triliun untuk Covid-19)
Sebagaimana laporan yang diberikan kepada Menkes, di kantornya Senin (22/6/2020), Peneliti SCCR Indonesia juga melaporkan kepada Panglima TNI temuan mereka, bahwa badai cytokin dapat dicegah atau ditanggulangi atau dapat diartikan angka kematian akibat Covid-19 dapat dicegah atau diturunkan angkanya via metodologi terkini yang mereka temukan.
"Uji Klinik Penelitian Pemberian Isolate Secretome Mesenchymal Stem Sell pada penderita Covid-19 berat, rencananya akan dilakukan di sembilan Rumah Sakit di Indonesia, dengan Principal Investigator oleh DR Dr Agung Putra, yang juga ketua Perkumpulan Peneliti Sel Punca Indonesia (PERSEPSI)," ucapnya.
Sedangkan riset untuk sementara ini akan dilakukan di RS Kariadi Semarang, RSPAD Gatot Subroto, RSAU dr Esnawan Antariksa Halim PK, RS Bhayangkara Makasar, RS Muwardi Solo, RS Sultan Agung Semarang, Dan RS Muhamadiyah Gamping dan RS Dadi Makasar.
Panglima TNI menyambut baik dan mendukung riset uji klinik terapi Secretom Inhalasi bagi penderita Covid-19 berat dengan menggunakan secretom untuk menanggulangi badai sitokin (peradangan).
"Demi mencegah kematian seperti yang telah dilakukan di RSPAD Gatot Subroto dan RSAU dr Esnawan Antariksa yang telah dilakukan oleh para Peneliti dari Stem Cell and Cancer Research Indonesia," ucap Hadi Tjahjanto.
Hadi berharap, agar para peniliti fokus pada therapi dan upaya penemuan metode penyembuhan, sebagai bagian aktif anak bangsa Indonesia dalam memberikan sumbangsih pada penyelesaikan masalah kesehatan khususnya covid-19.
"Agar Persepsi dan SCCR Indonesia dan para peneliti-peneliti muda senantiasa mengikuti disiplin ilmu Kedokteran dan bekerja sama dengan pemerintah agar pendemi Covid-19 dapat segera teratasi," ungkapnya.
(maf)