Profil Letjen Suhartono, Mantan Komandan Denjaka yang Bebaskan Kapal MV Sinar Kudus dari Perompak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Letjen Suhartono merupakan mantan Komandan Denjaka . Singkatan dari Detasemen Jalamangkara ini merupakan unit khusus penanggulangan teror milik TNI Angkatan Laut. Anggotanya berisi gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Marinir TNI AL.
Dalam karier militernya, Letjen Suhartono adalah seorang Perwira Tinggi TNI Angkatan Laut. Beberapa bulan yang lalu, dia baru saja menempati posisi sebagai Dankodiklatal atau Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL.
Sebelumnya, pria kelahiran Kabupaten Batang, 15 April 1966 ini adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-34 tahun 1988. Dia mengawali tugasnya di TNI AL sebagai Danton 2 Kompi C Pasmar 2 Kormar.
Dilansir dari laman Kodiklatal TNI AL, Letnan Jenderal TNI Marinir Suhartono telah mengabdi sekitar 33 tahun di TNI. Dalam rentang waktu tersebut, dia telah mengemban berbagai jabatan. Seperti Pasops Denjaka, Wadan Denjaka, Komandan Denjaka, Komandan Resimen AAL, Komandan Paspampres Mabes TNI, dan masih banyak lainnya.
Yang terbaru, Letjen Suhartono menempati jabatan Komandan Kodiklatal. Dia resmi menempati posisi itu pada 2 Februari 2022, menggantikan Laksamana Madya TNI Nurhidayat yang berpindah tugas sebagai Komandan Pusat Hidro Oseanografi TNI AL (Danpushidrosal). Kala itu, prosesi serah terima jabatannya dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
Dari sekian banyak jabatan yang pernah diemban Letjen Suhartono, salah satu yang paling ikonik adalah saat menjadi Komandan Denjaka. Dia menempati posisi ini pada 2011 hingga 2012.
Baca juga: Tepat Berusia 39 Tahun, Berikut Sejarah Singkat Pasukan Elite Denjaka
Sebagai Komandan Denjaka, Suhartono pernah mengikuti operasi tempur, salah satunya pembebasan Awak KM Sinar Kudus di Somalia. Kala itu Suhartono masih menjadi Dankormar.
Suhartono menceritakan dalam keterangan tertulisnya, operasi ini berawal saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat laporan Kapal MV Sinar Kudus yang menuju Rotterdam dibajak di perairan Laut Arab. SBY lalu memerintahkan pembebasan kapal dan seluruh krunya. Detasemen Jala Mangkara atau Denjaka ditugaskan untuk melakukan misi ini. Sebagai dukungan, dikirim juga Sat 81/Penanggulangan Teror Kopassus, TNI AD, Pasukan Katak(Kopaska TNI AL), hingga beberapa kapal tempur.
Operasi pun dilakukan, empat perompak tewas dibidik peluru dan mayatnya terlempar ke laut. Kapal MV Sinar Kudus bersama seluruh awaknya berhasil diselamatkan.
Dalam karier militernya, Letjen Suhartono adalah seorang Perwira Tinggi TNI Angkatan Laut. Beberapa bulan yang lalu, dia baru saja menempati posisi sebagai Dankodiklatal atau Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL.
Sebelumnya, pria kelahiran Kabupaten Batang, 15 April 1966 ini adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-34 tahun 1988. Dia mengawali tugasnya di TNI AL sebagai Danton 2 Kompi C Pasmar 2 Kormar.
Dilansir dari laman Kodiklatal TNI AL, Letnan Jenderal TNI Marinir Suhartono telah mengabdi sekitar 33 tahun di TNI. Dalam rentang waktu tersebut, dia telah mengemban berbagai jabatan. Seperti Pasops Denjaka, Wadan Denjaka, Komandan Denjaka, Komandan Resimen AAL, Komandan Paspampres Mabes TNI, dan masih banyak lainnya.
Yang terbaru, Letjen Suhartono menempati jabatan Komandan Kodiklatal. Dia resmi menempati posisi itu pada 2 Februari 2022, menggantikan Laksamana Madya TNI Nurhidayat yang berpindah tugas sebagai Komandan Pusat Hidro Oseanografi TNI AL (Danpushidrosal). Kala itu, prosesi serah terima jabatannya dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
Dari sekian banyak jabatan yang pernah diemban Letjen Suhartono, salah satu yang paling ikonik adalah saat menjadi Komandan Denjaka. Dia menempati posisi ini pada 2011 hingga 2012.
Baca juga: Tepat Berusia 39 Tahun, Berikut Sejarah Singkat Pasukan Elite Denjaka
Sebagai Komandan Denjaka, Suhartono pernah mengikuti operasi tempur, salah satunya pembebasan Awak KM Sinar Kudus di Somalia. Kala itu Suhartono masih menjadi Dankormar.
Suhartono menceritakan dalam keterangan tertulisnya, operasi ini berawal saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat laporan Kapal MV Sinar Kudus yang menuju Rotterdam dibajak di perairan Laut Arab. SBY lalu memerintahkan pembebasan kapal dan seluruh krunya. Detasemen Jala Mangkara atau Denjaka ditugaskan untuk melakukan misi ini. Sebagai dukungan, dikirim juga Sat 81/Penanggulangan Teror Kopassus, TNI AD, Pasukan Katak(Kopaska TNI AL), hingga beberapa kapal tempur.
Operasi pun dilakukan, empat perompak tewas dibidik peluru dan mayatnya terlempar ke laut. Kapal MV Sinar Kudus bersama seluruh awaknya berhasil diselamatkan.
(abd)