BPJAMSOSTEK Salurkan Zakat Karyawan untuk Masyarakat Terdampak Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah sebelumnya pandemi Covid-19 membuat dunia usaha terdampak akibat terhentinya kegiatan operasional imbas pembatasan sosial. Dampak tersebut pada akhirnya sampai juga kepada masyarakat yang terpengaruh akibat berkurang atau hilangnya penghasilan mereka. Sementara pandemi Covid-19 di Indonesia yang diperkirakan masih jauh dari fase puncaknya. Hal ini dikhawatirkan akan membuat masyarakat yang terdampak secara sosial dan ekonomi semakin bertambah.
BPJAMSOSTEK, setiap bulannya mengumpulkan dana zakat dari seluruh karyawan muslim di seluruh Indonesia yang ditunaikan melalui Yayasan Al-Maghfirah. Terkait dengan kondisi pandemi ini, bekerja sama dengan Rumah Zakat, Yayasan Al-Maghfirah menunaikan zakat para karyawan BPJAMSOSTEK untuk fakir miskin, mustahik dhuafa dan masyarakat pekerja rentan yang terdampak akibat penyebaran Covid-19.
Direktur Umum dan SDM BPJAMSOSTEK, Naufal Mahfudz menjelaskan bahwa zakat ini rutin diberikan oleh karyawan BPJAMSOSTEK dan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Namun untuk beberapa bulan ini target penyaluran difokuskan kepada masyarakat pekerja rentan yang terdampak wabah Covid-19.
“Total dana yang kami kumpulkan dan akan disalurkan adalah sebesar Rp600 juta yang merupakan dana zakat karyawan pada bulan Februari dan Maret 2020. Ini merupakan salah satu penerapan Nilai Budaya BPJAMSOSTEK, yaitu Kepedulian”, jelas Naufal.
Untuk diketahui, Nilai Budaya BPJamsostek adalah Iman dan ETHIKA yang merupakan akronim dari Ekselen, Teladan, Harmoni, Integritas, Kepedulian, dan Antusias.
Ia mengatakan, untuk penyaluran zakat ini, BPJAMSOSTEK melalui Yayasan Al-Maghfirah bekerjasama dengan Rumah Zakat, untuk membantu penyaluran kepada masyarakat yang membutuhkan, di seluruh Indonesia. “Ini merupakan bentuk kepedulian BPJAMSOSTEK kepada masyarakat yang terdampak. Semoga apa yang kami lakukan dapat membantu meringankan beban sosial ekonomi masyarakat, khususnya mereka yang terdampak baik secara langsung, maupun tidak langsung”, tutur Naufal.
Senada dengan Naufal, Ketua Yayasan Al-Maghfirah, Didin Haryono mengatakan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Rumah Zakat terkait penyaluran dana zakat karyawan sudah berlangsung 3 tahun dan saat ini penyaluran difokuskan pada penanggulangan dampak Covid-19. Penyaluran zakat ini akan diberikan dalam bentuk paket sembako dan kebutuhan sehari-hari sebanyak 1500 paket.
“Kami telah menentukan beberapa titik area penyaluran, yakni di Medan, Batam, Palembang, Serang Raya, DKI Jakarta, Bodetabek, Bandung, Semarang, Sidoarjo, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar”, papar Didin.
Pada kesempatan tersebut, Chief Marketing Rumah Zakat, Irvan Nugraha, menyambut baik kerja sama ini. Dirinya segera menginstruksikan kepada seluruh cabang Rumah Zakat yang tersebar di titik-titik area penyaluran yang ditentukan BPJAMSOSTEK, untuk mendukung kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Dengan penyaluran ini, diharapkan mampu membantu mengurangi beban ekonomi masyarakat yang terdampak. Ia berharap, apa yang sudah dilakukan oleh BPJAMSOSTEK ini dapat diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
“Kami membuka diri seluas-luasnya untuk melakukan kerja sama serupa dengan perusahaan untuk menyalurkan zakat mereka kepada masyarakat yang membutuhkan”, tukas Irvan.
Menutup konferensi daring yang dilakukan antara BPJAMSOSTEK bersama dengan Yayasan Al-Maghfirah dan Rumah Zakat, pada Jumat (24/4/2020), Naufal berharap agar kegiatan ini, selain dapat meringankan beban mustahik terdampak Covid-19, juga menjadi keberkahan bagi para Muzaki, dalam hal ini insan BPJAMSOSTEK. “Semoga apa yang kita lakukan ini mendapat keberkahan dan dicatat sebagai amal baik oleh Allah SWT”, pungkasnya.
BPJAMSOSTEK, setiap bulannya mengumpulkan dana zakat dari seluruh karyawan muslim di seluruh Indonesia yang ditunaikan melalui Yayasan Al-Maghfirah. Terkait dengan kondisi pandemi ini, bekerja sama dengan Rumah Zakat, Yayasan Al-Maghfirah menunaikan zakat para karyawan BPJAMSOSTEK untuk fakir miskin, mustahik dhuafa dan masyarakat pekerja rentan yang terdampak akibat penyebaran Covid-19.
Direktur Umum dan SDM BPJAMSOSTEK, Naufal Mahfudz menjelaskan bahwa zakat ini rutin diberikan oleh karyawan BPJAMSOSTEK dan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Namun untuk beberapa bulan ini target penyaluran difokuskan kepada masyarakat pekerja rentan yang terdampak wabah Covid-19.
“Total dana yang kami kumpulkan dan akan disalurkan adalah sebesar Rp600 juta yang merupakan dana zakat karyawan pada bulan Februari dan Maret 2020. Ini merupakan salah satu penerapan Nilai Budaya BPJAMSOSTEK, yaitu Kepedulian”, jelas Naufal.
Untuk diketahui, Nilai Budaya BPJamsostek adalah Iman dan ETHIKA yang merupakan akronim dari Ekselen, Teladan, Harmoni, Integritas, Kepedulian, dan Antusias.
Ia mengatakan, untuk penyaluran zakat ini, BPJAMSOSTEK melalui Yayasan Al-Maghfirah bekerjasama dengan Rumah Zakat, untuk membantu penyaluran kepada masyarakat yang membutuhkan, di seluruh Indonesia. “Ini merupakan bentuk kepedulian BPJAMSOSTEK kepada masyarakat yang terdampak. Semoga apa yang kami lakukan dapat membantu meringankan beban sosial ekonomi masyarakat, khususnya mereka yang terdampak baik secara langsung, maupun tidak langsung”, tutur Naufal.
Senada dengan Naufal, Ketua Yayasan Al-Maghfirah, Didin Haryono mengatakan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Rumah Zakat terkait penyaluran dana zakat karyawan sudah berlangsung 3 tahun dan saat ini penyaluran difokuskan pada penanggulangan dampak Covid-19. Penyaluran zakat ini akan diberikan dalam bentuk paket sembako dan kebutuhan sehari-hari sebanyak 1500 paket.
“Kami telah menentukan beberapa titik area penyaluran, yakni di Medan, Batam, Palembang, Serang Raya, DKI Jakarta, Bodetabek, Bandung, Semarang, Sidoarjo, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar”, papar Didin.
Pada kesempatan tersebut, Chief Marketing Rumah Zakat, Irvan Nugraha, menyambut baik kerja sama ini. Dirinya segera menginstruksikan kepada seluruh cabang Rumah Zakat yang tersebar di titik-titik area penyaluran yang ditentukan BPJAMSOSTEK, untuk mendukung kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Dengan penyaluran ini, diharapkan mampu membantu mengurangi beban ekonomi masyarakat yang terdampak. Ia berharap, apa yang sudah dilakukan oleh BPJAMSOSTEK ini dapat diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
“Kami membuka diri seluas-luasnya untuk melakukan kerja sama serupa dengan perusahaan untuk menyalurkan zakat mereka kepada masyarakat yang membutuhkan”, tukas Irvan.
Menutup konferensi daring yang dilakukan antara BPJAMSOSTEK bersama dengan Yayasan Al-Maghfirah dan Rumah Zakat, pada Jumat (24/4/2020), Naufal berharap agar kegiatan ini, selain dapat meringankan beban mustahik terdampak Covid-19, juga menjadi keberkahan bagi para Muzaki, dalam hal ini insan BPJAMSOSTEK. “Semoga apa yang kita lakukan ini mendapat keberkahan dan dicatat sebagai amal baik oleh Allah SWT”, pungkasnya.
(alf)