Rusia dan Ukraina Bakal Hadir di G20, Indonesia Bisa Jadi Fasilitator Perdamaian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia bisa memanfaatkan posisinya dalam Presidensi G20 untuk memfasilitasi upaya mengakhiri perang antara Rusia-Ukraina. Apalagi, Indonesia merupakan negara besar yang disegani di Asia Tenggara.
"Indonesia sebagai emerging power dapat berperan sebagai fasilitator dalam perang Rusia-Ukraina ini, meski terbatas. Indonesia kan negara yang disegani dan dianggap sebagai pemimpin atau big brother di Asia Tenggara. Minimal Indonesia berpeluang mengingatkan Rusia dan Ukraina agar kembali pada langkah-langkah diplomasi untuk mengakhiri peperangan," kata Ahli Hubungan Internasional LIPI Andriana Elisabeth (31/5/2022).
Harapan akan peran Indonesia ini mengemuka setelah Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky berbicara dalam forum yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dipandu mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) dan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal.
Dalam kesempatan itu, Presiden Zelensky mengungkapkan, harapannya agar menemukan solusi dari perang tersebut. "Saya berharap G20 akan menemukan solusi dalam perang ini. Saya sangat berterima kasih pada Presiden Indonesia atas undangan menghadiri KTT G20. Kami menerima undangan ini dengan hormat dan gembira," ujarnya.
Meski demikian, Presiden Zelensky juga menyampaikan, dirinya akan hadir secara virtual karena tidak mungkin meninggalkan negerinya yang sedang berperang.
Di sisi lain, dalam komunikasi langsung dengan Presiden Jokowi, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan akan hadir dalam KTT G20 di Bali. Di tengah prospek tersebut, Andriana mengingatkan Indonesia tetap bisa memperjuangkan kepentingan nasionalnya sambil mengingatkan para negara anggota G20 untuk terus menjunjung norma-norma bersama dalam hubungan antar bangsa dan antarnegara.
"Indonesia sebagai emerging power dapat berperan sebagai fasilitator dalam perang Rusia-Ukraina ini, meski terbatas. Indonesia kan negara yang disegani dan dianggap sebagai pemimpin atau big brother di Asia Tenggara. Minimal Indonesia berpeluang mengingatkan Rusia dan Ukraina agar kembali pada langkah-langkah diplomasi untuk mengakhiri peperangan," kata Ahli Hubungan Internasional LIPI Andriana Elisabeth (31/5/2022).
Harapan akan peran Indonesia ini mengemuka setelah Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky berbicara dalam forum yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dipandu mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) dan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal.
Dalam kesempatan itu, Presiden Zelensky mengungkapkan, harapannya agar menemukan solusi dari perang tersebut. "Saya berharap G20 akan menemukan solusi dalam perang ini. Saya sangat berterima kasih pada Presiden Indonesia atas undangan menghadiri KTT G20. Kami menerima undangan ini dengan hormat dan gembira," ujarnya.
Meski demikian, Presiden Zelensky juga menyampaikan, dirinya akan hadir secara virtual karena tidak mungkin meninggalkan negerinya yang sedang berperang.
Di sisi lain, dalam komunikasi langsung dengan Presiden Jokowi, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan akan hadir dalam KTT G20 di Bali. Di tengah prospek tersebut, Andriana mengingatkan Indonesia tetap bisa memperjuangkan kepentingan nasionalnya sambil mengingatkan para negara anggota G20 untuk terus menjunjung norma-norma bersama dalam hubungan antar bangsa dan antarnegara.
(cip)