300-400 Jamaah Meninggal Setiap Musim Haji, Kemenkes Beberkan Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) mencatat sejak 15 tahun terakhir dengan jumlah kuota 220 ribu jamaah haji Indonesia yang berangkat, terdapat 300-400 jamaah yang meninggal tiap tahunnya. Hal itu menunjukkan tingginya rasio kematian dari jamaah haji asal Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan pihaknya telah melakukan riset terkait tingginya angka kematian tersebut. Menurutnya, terdapat dua faktor besar yang menyebabkan tingginya angka kematian tersebut.
Hal itu berdasarkan catatan medis yang telah ia terima, penyebabnya ialah usia dan kelelahan. “Perilaku ini menyebabkan jamaah kelelahan karena ritual ibadah yang tidak disesuaikan dengan kondisi fisik jamaah terutama yang berusia lanjut,” ujar Kunta dalam keterangan tertulis, Rabu (11/5/2022).
Oleh sebab itu, pemerintah tengah melakukan langkah tegas guna memberikan layanan kesehatan. Terutama, bagi mereka yang dirasa memiliki risiko tinggi tertimpa faktor gangguan kesehatan, seperti orang lanjut usia (lansia) dan orang dengan penyakit penyerta.
“Sebagai pelayan tamu Allah, para petugas haji mengemban tanggung-jawab yang besar dan mulia untuk menjaga kesehatan jamaah dengan harapan mampu menekan angka kematian jamaah haji di Tanah Suci,” jelasnya.
Kendati demikian, Kunta menambahkan, pihaknya pada tahun ini telah menyiapkan petugas haji bidang kesehatan yang terpilih dari proses seleksi rekrutmen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 2022. Para petugas ini tengah menjalani pelatihan kompetensi dan rencana operasional petugas haji di Lakespra dr. Saryanto Jakarta.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan pihaknya telah melakukan riset terkait tingginya angka kematian tersebut. Menurutnya, terdapat dua faktor besar yang menyebabkan tingginya angka kematian tersebut.
Hal itu berdasarkan catatan medis yang telah ia terima, penyebabnya ialah usia dan kelelahan. “Perilaku ini menyebabkan jamaah kelelahan karena ritual ibadah yang tidak disesuaikan dengan kondisi fisik jamaah terutama yang berusia lanjut,” ujar Kunta dalam keterangan tertulis, Rabu (11/5/2022).
Oleh sebab itu, pemerintah tengah melakukan langkah tegas guna memberikan layanan kesehatan. Terutama, bagi mereka yang dirasa memiliki risiko tinggi tertimpa faktor gangguan kesehatan, seperti orang lanjut usia (lansia) dan orang dengan penyakit penyerta.
“Sebagai pelayan tamu Allah, para petugas haji mengemban tanggung-jawab yang besar dan mulia untuk menjaga kesehatan jamaah dengan harapan mampu menekan angka kematian jamaah haji di Tanah Suci,” jelasnya.
Kendati demikian, Kunta menambahkan, pihaknya pada tahun ini telah menyiapkan petugas haji bidang kesehatan yang terpilih dari proses seleksi rekrutmen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 2022. Para petugas ini tengah menjalani pelatihan kompetensi dan rencana operasional petugas haji di Lakespra dr. Saryanto Jakarta.
(rca)