Awali Kunjungan Kerja ke Madinah, Ketua DPD RI Disambut Dubes Aziz

Selasa, 10 Mei 2022 - 12:15 WIB
loading...
Awali Kunjungan Kerja...
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Wakil Ketua DPD RI Mahyudin disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Wakil Ketua DPD RI Mahyudin tiba di Madinah, Arab Saudi, Senin (9/5/2022) malam waktu setempat. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad.

Dalam kunjungannya, Ketua DPD RI juga didampingi Senator Sulawesi Selatan Andi Muhammad Ihsan dan Senator Lampung Bustami Zainudin. Turut hadir Sekretaris Jenderal DPD RI Rahman Hadi, Deputi Bidang Administrasi Lalu Niqman Zubair, dan Staf Khusus Ketua DPD RI Syaifudin Alamsyah, serta sejumlah staf DPD RI.

Kunjungan kali ini dikhususkan untuk melihat langsung kesiapan akomodasi, transportasi, dan layanan kesehatan jamaah haji Indonesia serta membicarakan sejumlah permasalahan yang melingkupi TKI/TKW dari beberapa daerah di Indonesia, khususnya Provinsi NTB, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.





Ketua DPD RI beserta rombongan berencana mengunjungi daerah kerja (Daker) Madinah, Mekkah, dan Jeddah, dan direncanakan kembali ke Indonesia pada 18 Mei 2022. "Selain soal persiapan haji, kami juga ingin memastikan informasi, bahwa Arab Saudi membuka peluang untuk pekerja profesional atau formal asal Indonesia, dengan kuota sebesar 8 juta tenaga kerja. Karena sudah seharusnya Indonesia juga mengirimkan tenaga formal, mengingat banyaknya potensi tenaga migran terdidik di Indonesia,” kata LaNyalla.

Sekadar diketahui, Pemerintah Arab Saudi membuka peluang bagi tenaga kerja formal atau profesional dari Indonesia yang ingin bekerja di Arab Saudi. Kuota yang dibuka pun cukup banyak. Sekitar 8 juta lowongan, termasuk tenaga medis, baik dokter, bidan maupun perawat. "Memang benar informasi tersebut. Kami di KBRI juga sudah melakukan tindak lanjut terkait hal tersebut,” kata Dubes Aziz.

Selama ini, lanjut Aziz, untuk memenuhi kekurangan kebutuhan tenaga medis di Arab Saudi, banyak diisi oleh tenaga-tenaga profesional dari Palestina, Suriah, Mesir, India, serta Filipina. “Selain tenaga medis, Arab Saudi juga membutuhkan tenaga-tenaga profesional di bidang pendidikan, seperti guru dan dosen. Peluang ini sangat bagus karena pasti akan membawa peningkatan kemampuan bagi tenaga profesional dari Indonesia,” pungkas Abdul Aziz.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2151 seconds (0.1#10.140)