Pandemi Corona, Pemerintah Jamin Ketersediaan Logistik di Seluruh Indonesia

Minggu, 21 Juni 2020 - 11:16 WIB
loading...
Pandemi Corona, Pemerintah...
Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, di masa pandemi ini, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menjamin keberlangsungan logistik ke seluruh Nusantara. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19 (virus Corona) dan dengan adanya pembatasan transportasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya semaksimal mungkin memastikan kelancaran pengiriman logistik, salah satunya dengan mengoptimalkan layanan Tol Laut.

(Baca juga: Update Corona 20 Juni 2020: 45.029 Positif, 17.883 Sembuh, 2.429 Meninggal Dunia)

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan, di masa pandemi Corona ini, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memiliki program untuk menjamin keberlangsungan logistik ke seluruh wilayah Nusantara.

Salah satu program Pemerintah dalam upaya menjamin keberlangsungan logistik di tengah masa pandemi Covid adalah dengan mengoptimalkan program Tol Laut. (Baca juga: Dokter Reisa: Rapid Test untuk Menemukan OTG Covid-19)

"Tol Laut di tengah pandemi ini diharapkan mampu menjaga berlangsungnya pasokan logistik ke seluruh wilayah Indonesia," kata Menhub Budi Karya, Minggu (21/6/2020).

Dalam hal ini tambahnya, Industri Pelayaran memiliki peran penting untuk mendukung program tersebut mengingat Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dihubungkan melalui jalur laut. Untuk itu, pelayaran swasta nasional diharapkan bisa ikut terlibat aktif dalam program Tol Laut dengan melayani beberapa trayek yang diselenggarakan Kemenhub.

"Saat ini kami telah berupaya semaksimal mungkin agar Tol Laut dapat lebih baik memberikan layanan kepada masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya bagi saudara-saudara kita di Timur Indonesia. Dan untuk memaksimalkan Tol Laut, butuh peran semua pihak agar benar-benar dapat memaksimalkan kapasitas angkut yang ada di dalam kapal sehingga dapat menurunkan disparitas harga," ucap Budi Karya.

Sementara Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Capt Wisnu Handoko menjelaskan, untuk mencapai disparitas harga yang proporsional semua aspek harus diperbaiki secara simultan oleh seluruh lembaga terkait.

"Untuk menyelesaikan masalah disparitas harga, hal yang harus dilakukan diantaranya adalah dengan memperkuat supervisi perdagangan antar pulau. Lalu menerapkan digitalisasi salah satunya dengan National Logistik Ekosistem dan yang terakhir yaitu pengembangan sarana prasarana infrastruktur pelabuhan secara terus menerus mengikuti kebutuhan jumlah dan jenis komoditi," jelasnya.

Capt Wisnu juga menjelaskan, program Tol Laut yang diawasi dan dijalankan oleh pihaknya, juga merespon cepat permintaan Pemerintah Daerah (Pemda) yang ingin daerahnya disinggahi oleh kapal-kapal Tol Laut. Hal ini seperti merespon permintaan dari Bupati Pulau Morotai, Benny Laos yang meminta tambahan rute untuk menjual hasil laut mereka ke Pulau Jawa.

"Beberapa waktu lalu Bupati Pulau Morotai meminta tambahan singgah rute kapal Tol Laut ke daerahnya dan ini langsung kita respons. Dari yang sebelum satu rute menjadi dua rute. Kami berharap tambahan rute ini dapat meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat, sebab kita ketahui kalau Pulau Morotai sangat bagus hasil lautnya," katanya.

Tidak hanya itu, kata Capt Wisnu, bahwa Tol Laut juga terus memperbaiki layanannya. Di antaranya dengan mengupdate platform Logistic Communication System (LCS) dimana hal ini dilakukan untuk mengakomodir Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 53 tahun 2020.

Dalam peraturan tersebut ada jenis muatan/barang yang boleh diangkut. Dan untuk mempermudah pengguna jasa maka pada layanan LCS hal tersebut maka pihaknya melengkapi dengan pilihan jenis barang yang ingin diangkut.

Program Tol laut sejak awal tahun ini juga bekerjasama dengan Satgas Pangan yang melakukan penegakan hukum terhadap pelaku usaha yang melakukan penimbunan, monopoli dan menjual harga barang secara tidak wajar.

Performa kapal kapal tol laut terus ditingkatkan ketepatan waktu roundturn voyage-nya dengan dipantau melalui tracking system LCS. Proses stuffing kontainer di pelabuhan muat Tanjung Perak dan Tanjung Priok juga diawasi oleh petugas dari otoritas pelabuhan.

"Sampai dengan bulan Mei 2020 load factor muatan berangkat sudah cukup bagus rata rata di atas 70% bahkan ada trayek yang mencapai 95%," jelas Capt. Wisnu.

Berikut adalah trayek-trayek dimaksud yaitu H1 PT. Pelni muatan berangkat tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Makassar-Tahuna-Tanjung Perak. T6 PT. Djakarta Lloyd muatan berangkat tinggi dengan trayek Bitung - Luwuk - Pagimana - Bunta - Mantangisi - Ampana - Parigi/Tinomba - Tilamuta - Bitung.

T7 PT. Djakarta Lloyd muatan berangkat tinggi dengan trayek Makassar - Selayar - Jampea - Sikeli - Raha - Ereke (Sakkar Ereke) - Makassar. T8 PT. Djakarta Lloyd muatan berangkat tinggi dengan trayek Makassar - Bungku - Kolonodale - Makassar.

T10 PT. Pelni muatan berangkat dan Balik tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Tidore (Soasio) - Galela - Buli - Maba - Weda - Tanjung Perak. T11 PT. Tempuran Mas Line muatan berangkat tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Fak Fak - Kaimana - Timika - Agats - Elat - Tanjung Perak.

T15 PT.Pelni muatan berangkat dan Balik tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Makassar - Jailolo - Morotai (Daruba) - Tanjung Perak. T16 PT. Djakarta Lloyd muatan berangkat dan Balik tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Wanci - Namrole - Namlea - P. Obi - Tanjung Perak.

T17 PT. Tempuran Mas Line muatan berangkat dan Balik tinggi dengan trayek Tanjung Perak - Saumlaki - Dobo - Tanjung Perak.

"Kita terus melakukan perbaikan, peningkatan dan mengoptimalkan pelayanan pada Tol Laut ini. Hal ini kami lakukan agar pengiriman logistik menjadi mudah dan lancar, khusus bagi saudara-saudara kita di Timur Indonesia," tutup Capt Wisnu.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1643 seconds (0.1#10.140)