Pengamat Berikan Analisis Menarik Kejadian Karamnya Kapal Perang Moskva

Jum'at, 22 April 2022 - 14:42 WIB
loading...
Pengamat Berikan Analisis Menarik Kejadian Karamnya Kapal Perang Moskva
Pengamat Ilmu Komunikasi Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid, Algooth Putranto melihat ada persoalan serius di balik karamnya kapal perang Moskva milik Rusia. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Penyebab kapal perang penjelajah Moskva milik Rusia yang karam di Laut Hitam masih simpang siur. Pengamat Ilmu Komunikasi Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid, Algooth Putranto melihat ada persoalan serius di balik kejadian tersebut.

“Sampai saat ini penyebab Moskva tenggelam masih simpang siur di tengah arus perang informasi, bagi saya ambil kesimpulan sederhana saja. Kapal Moskva itu karam karena perilaku korupsi menahun,” kata Algooth Putranto dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Jumat (22/4/2022).

Menurut Algooth, penyebab tenggelamnya kapal tempur sebuah negara dengan alasan kerahasiaan maupun strategis akan selalu ditutupi. Untuk Rusia ini bukan kali pertama. Ini adalah kedua. Yang pertama dan tragis adalah kapal selam raksasa Kursk yang tenggelam pada 12 Austus 2000.

Tenggelamnya kapal selam nuklir Kursk adalah merupakan salah satu insiden terburuk dalam sejarah Angkatan Laut Rusia. Konyolnya, Kursk tenggelam saat menjalani latihan Armada Utara di kedalaman 108 meter. Peristiwa ini menewaskan 118 awak.

Sampai sekarang penyebab Kursk tenggelam masih simpang siur. Ada yang bilang kebocoran bahan bakar torpedo sehingga meledak, ada pula versi yang lebih kontroversial yang menyebutkan Kursk mengalami kerusakan akibat tabrakan dengan kapal selam NATO.

“Jangan lupa, ketika tragedi Kursk terungkap, dunia justru dikejutkan dengan fakta bahwa pemimpin Rusia Vladimir Putin saat itu justru menolak tawaran bantuan dari kapal Angkatan Laut Inggris dan Norwegia. Alhasil awak gagal diselamatkan,” tuturnya.

Kejadian kapal selam Kurks serupa dalam kejadian tenggelamnya kapal perang Moskva yang merupakan buatan Ukraina di masa Uni Soviet. “Alasan resmi pihak Rusia konyol karena menyebutkan peledakan amunisi. Secara komunikasi ini tidak masuk logika,” jelasnya.
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1498 seconds (0.1#10.140)