Dunia Bisu saat Israel Serang Palestina, Muhammadiyah: Bukti Peradaban Modern Lumpuh

Minggu, 17 April 2022 - 03:53 WIB
loading...
Dunia Bisu saat Israel...
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut serangan brutal Israel ke wilayah Palestina adalah penghancuran peraadaban dunia. Foto/Instagram
A A A
JAKARTA - Untuk kesekian kalinya, Israel kembali menyerang warga Palestina ketika sedang beribadah. Seperti pernah dilakukan sebelumnya, serangan terjadi di bulan Ramadhan. Polisi Israel melukai lebih 152 jamaah muslim di Masjid Al Aqsa.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menilai apa yang dilakukan Israel sejatinya telah melampaui kepatutan dan mencederail peradaban manusia. ”Kekejaman demi kekejaman yang dilakukan Israel sejatinya bukan hanya menyangkut serangan brutal terhadap bangsa Palestina, sejatinya juga merupakan serangan nista terhadap peradaban dunia,” kata Haedar Nashir, dikutip dari laman www.muhammadiyah.or.id, Minggu (17/4/2022).



Menurut Haedar, seharusnya dunia modern yang seharusnya bersuara keras terhadap Israel. Sebab prinsip modern yang menjunjung tinggi kebebasan dan hak hidup manusia atau suatu bangsa, sungguh tidak dihiraukan Israel. Yang terjadi, dunia seperti menganggapnya biasa saja, sangat berbeda bila serangan itu terjadi pada negara lain, sebut saja Ukraina.

”Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun negara-negara adidaya nyaris bungkam jika menyangkut serangan Israel. Tidak ada kecaman keras, apalagi sanksi. Bila dalam kasus agresi Russia ke Ukraina sertamerta negara-negara Eropa dan Amerika Serikat langsung bereaksi keras dan memberi sanksi, hal serupa tidak berlaku bagi Israel.

Dunia Bisu saat Israel Serang Palestina, Muhammadiyah: Bukti Peradaban Modern Lumpuh

Aksi polisi Israel menembak warga Palestina. Foto/Reuters

Lembaga-lembaga dan para aktivis hak asasi manusia di seluruh dunia pun nyaris bisu. Bila ada satu peristiwa dengan korban kecil di suatu negara selalu mudah menjadi isu dunia sebagai pelanggaran HAM, namun tiadak berlaku bagi Israel.

Kelompok-kelompok pengusung perdamaian dunia dan forum-forum agama-agama nyaris bisu bila menyangkut Israel, seolah semua serangan demi serangan fisik itu menjadi lumrah. Penyuara anti-radikalisme dan anti-terorieme pun tidak terdengar sikap garangnya bila menyangkut tindakan super-radikal dan super-teror Zionis Israel.

”Israel seakan boleh melakukan serangan fisik dan militer dalam bentuk apapun di wilayah Palestina. Rakyat dan wilayah Palestina dianggap bebas untuk diinvasi Israel sekehendaknya,” tutur Haedar.



Haedar dapat merasakan betapa berat penderitaan rakyat Palestina sejak tahun 1948. Selain teruss menerus kehilangan tanah air yang sah mereka jua terus diganggu, diserang, ditembaki, diteror, dan diagresi secara fisik sepanjang hidup. Perempuan dan anak-anak Palestina pun selalu menjadi korban kekejaman Israel.

Di mata Haedar, inilah ironi paling tragis di dunia saat ini. ‘’Inilah ironi tragis dunia global saat ini. Padahal sejatinya serangan demi serangan Israel terhadap wilayah dan bangsa Palestina sama dengan menyerang brutal dan menghancurkan peradaban dunia. Karena yang diserang ialah manusia, kebebasan, hak, dan eksistensi hidup sebuah bangsa yang semestinya menikmati kemerdekaannya secara leluasa,” ujar Haedar.



Dia mempertanyakan dunia modern saat ini yang semestinya menjunjungtinggi peradaban manusia dengan segala hak asasinya, faktanya masih terus membiarkan Israel bebas menyerang, menyerbu, menginvasi, mengaresi, dan menindas bangsa lain tanpa sanksi.

“Ketika Irak era Saddam Hussein menginvasi Kuwait, negara-negara sekutu Eropa sigap menghancurkan Irak hingga nasibnya nesta sampai saat ini. Begitu pun bila ada invasi atau pelanggaran HAM berat di suatu negara, banyak suara menentang dan mengecam. Namun Israel kekecualian. Inilah nestapa dan kelumpuhan peradaban dunia modern saat ini!” kata Haedar.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2158 seconds (0.1#10.140)