Ryano Panjaitan Terpilih Jadi Ketum KNPI, Haris Pertama: Tidak Sah

Minggu, 10 April 2022 - 21:06 WIB
loading...
Ryano Panjaitan Terpilih Jadi Ketum KNPI, Haris Pertama: Tidak Sah
Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama menanggapi terpilihnya secara aklamasi Muhammad Ryano Satrya Panjaitan Ketua Umum DPP KNPI periode 2022-2025. Muhammad Ryano terpilih dalam Kongres KNPI yang digelar di Hotel Sultan Jakarta.

"Ryano Panjaitan itu pengurus KNPI yang saya pecat. Oleh karena itu, acara yang mengatasnamakan Kongres KNPI di Hotel Sahid, tidak sah," kata Haris saat ditanya wartawan, Minggu (10/4/2022).

Haris menegaskan, seluruh DPD KNPI, baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota dan organisasi kepemudaan (OKP) sepakat mengikuti Kongres Pemuda KNPI XVI di Maluku Utara, pada 15-22 Mei 2022.



"Bahkan Kongres KNPI XVI akan dihadiri seluruh mantan Ketua Umum KNPI seperti Bang Akbar Tanjung, Bang Adhyaksa Dault, Bang Tjahjo Kumolo, Bang Idrus Marham, dan lain sebagainya," kata Haris.

Sejumlah tokoh lainnya yang juga akan hadir dalam Kongres KNPI di Maluku Utara. Antara lain, Aulia Rahman, Abdullah Puteh, Didiet Haryadi, Tubagus Haryono, Maulana Isman, Ahmad Doli Kurnia, dan lainnya. Dikatakan Haris, acara tersebut juga tidak dihadiri oleh tokoh politik, pejabat negara, maupun mantan ketua umum KNPI.

"Mana ada pejabat atau mantan ketua umum KNPI yang datang? Katanya mereka mengundang para menteri. Buktinya mana," tanya Haris.

Baca juga: Kongres XVI KNPI Jadi Momentum Persatuan Pemuda Indonesia

Di sisi lain, Haris juga mengutip pernyataan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault saat halal bihalal dan peresmian bus operasional KNPI Turangga Seta di Puri Agung Ballroom, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Saya teringat pernyataan Bang Adhyaksa Dault yang bertarung dengan fair merebutkan kursi Ketua Umum DPP KNPI. Kalau sudah kalah jangan bikin tandingan, kumpulkan orang dan dekati pemerintah cari dukungan itu beleng-beleng namanya," kata Haris menirukan pernyataan Adhyaksa Dault.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2751 seconds (0.1#10.140)