Simbol Berpihak ke Rakyat, Mahasiswa Buka Jas Almamater di Kawasan Patung Kuda

Minggu, 10 April 2022 - 15:43 WIB
loading...
Simbol Berpihak ke Rakyat, Mahasiswa Buka Jas Almamater di Kawasan Patung Kuda
Mahasiswa perserta aksi Mimbar Keresahan Rakyat di kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (10/4/2022), melepas jas almamater sebagai simbol berpihak kepada rakyat. FOTO/MPI/BACHTIAR ROJAB
A A A
JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) menggelar aksi bertajuk 'Mimbar Keresahan Rakyat' di kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (10/4/2022).

Dari pantauan MNC Portal Indonesia di lapangan, mahasiswa terus bergantian melakukan aksi orasi di kawasan Patung Kuda.Terlihat, para Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari perwakilan kampus yang hadir, secara bergantian mengisi orasi yang mereka sebut sebagai Mimbar Rakyat.

Di tengah aksi massa, salah seorang orator meminta seluruh peserta melepas jas almamaternya sebagai bentuk berada di pihak rakyat, serta menyuarakan apa yang rakyat sedang keluhkan hari ini. "Saya meminta teman-teman mahasiswa agar melepas jas almamater agar menunjukan kita ini bagian dari menyuarakan suara rakyat," kata salah seorang orator, Minggu (10/4/2022).



Hingga saat ini, aksi massa menolak penundaan Pemilu 2024 serta perpanjangan masa jabatan presiden terus digelar. Aksi yang diketuai BEM Universitas Indonesia Bayu Satria Utomo terpantau berjalan dengan tertib dan kondusif.

Untuk diketahui, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) mendatangi kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Minggu (10/4/2022). Mereka menggaungkan wacana penambahan masa jabatan presiden serta penundaan pemilu 2024.

"Hari ini, adalah bagian dari aksi simbolik guna melanjutkan aksi pada tanggal 1 April, yang akan kita lanjutkan pada tanggal 21 April nanti," ujar Bayu.

Baca juga: Alasan Mengapa Demo Mahasiswa 11 April 2022 Menyasar Istana, Ini Kata Pengamat Politik

Dalam orasi, gabungan mahasiswa mengungkapkan keambiguan yang dilakukan oleh pemerintah. Termasuk sikap presiden yang tidak tegas dalam menangkis isu penundaan pemilu. "Kami meminta presiden berbicara langsung menolak penundaan pemilu, berbicara langsung mengenai penolakan tiga periode," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1018 seconds (0.1#10.140)