Melihat Plan Bobcat KSAU dalam Mewujudkan Angkatan Udara yang Disegani di Kawasan

Sabtu, 09 April 2022 - 19:08 WIB
loading...
A A A
Untuk rudal Hanud jarak menengah, TNI AU telah mengoperasikan NASAMS II. Rencananya, jumlah rudal tersebut akan terus ditambah. Sedangkan, untuk rudal jarak jauh, Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah merencanakan pengadaan rudal tersebut mengingat alutsista ini sangat strategis dalam memperkuat pertahanan udara Indonesia.



Kedua, terkait dengan peran air strike atau pertempuran udara, mantan Danlanud Halim Perdanakusuma ini menyebut, dengan teknologi terkini peran tersebut dapat dirangkap dengan pesawat tempur multi peran. Menurut Fadjar, peran air strike memerlukan dukungan sejumlah alutsista seperti, pesawat serang seperti EMB 314 Super Tucano.

Selain itu, pesawat antikapal selam sekelas P-8A Poseidon, sejumlah rudal antikapal sekelas AGM-64 Blok II dan sejumlah torpedo bersayap seperti sekelals HAAWC. ”TNI AU juga telah membentuk skuadron khusus yang berisikan alutsista pesawat tanpa awak dan drone,” ucapnya.

Ketiga, terkait dengan peran intelligence, surveillance and reconnaissance (ISR), kata Fadjar, pengadaan pesawat intai strategis menjadi kebutuhan vital TNI AU. ”Dalam peran ISR, pengadaan pesawat intai strategis merupakan kebutuhan vital TNI AU. Dalam perang modern peran pesawat pesawat AEW&C sangat penting sebagai mata, telinga dan otaknya pertempuran,” ucapnya.

Termasuk pengadaan sistem radar yang dielevasi dengan aerostat hingga ketinggian minimal 5.00 kaki. Serta radar Ground Interception Radar (GCI) dan radar pasif sehingga dapat menutup seluruh ruang udara nasional.

Sementara untuk peran air mobility, Fadjar menyebut, TNI AU akan mengadakan sejumlah alutsista terbaru yang tentunya sangat modern seperti pesawat angkut A400M Atlas atau C-130 J Super Hercules, CN 295/CN 235, Helikopter AW 101, Helikopter H-225 M Caracal, Helikopter EC 725 Caracal, dan helikopter angkut berat sekelas CH -47 F Chinook.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengapresiasi Plan Bobcat KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Menurut Prabowo, sesuai dengan kebijakan pertahanan negara pada 2020-2024, Indonesia membutuhkan gagasan visioner dalam membangunan kekuatan pertahanan.

”TNI sekali lagi harus mengakuisisi teknologi persenjataan game changer atau minimal mengakuisisi sistem persenjataan penangkalnya. Wajah TNI di 2045 memang harus mengadopsi teknologi maju. Kita harus mampu mewujudkan kekuatan pertahanan yang mumpuni dan tangguh serta disegani di kawasan,” tegasnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pesawat Tempur F-16...
Pesawat Tempur F-16 Lumpuhkan Pesawat Asing di Langit Jakarta
TNI AU-United States...
TNI AU-United States Air Force Matangkan Rencana Latihan Gabungan Cope West 2025
Profil Marsda TNI Kustono,...
Profil Marsda TNI Kustono, Perwira Tinggi TNI AU yang Jago Terbangkan Jet Tempur Hawk
2 Pati TNI Angkatan...
2 Pati TNI Angkatan Udara Pensiun, Nomor 1 Jebolan AAU 1988
Panglima TNI dan KSAD...
Panglima TNI dan KSAD Dianugerahi Wing Kehormatan Penerbang Kelas 1 TNI AU
Profil Kapten Pnb Surindro...
Profil Kapten Pnb Surindro Supjarso, Suami Pertama Megawati Soekarnoputri yang Jarang Diketahui Publik
Sertijab 3 Jabatan Strategis...
Sertijab 3 Jabatan Strategis di TNI AU, Nomor 1 Alumni AAU 1994
5 Pati TNI AU Memasuki...
5 Pati TNI AU Memasuki Masa Pensiun usai Mutasi TNI Maret 2025, Ini Daftar Namanya
Mutasi TNI Maret 2025,...
Mutasi TNI Maret 2025, Daftar Lengkap 21 Pati TNI AU Dipindahtugaskan Jenderal Agus Subiyanto
Rekomendasi
Eks Timnas Indonesia...
Eks Timnas Indonesia Apresiasi PB POBSI Usai Datangkan Fedor Gorst: Semoga Lahir Atlet Kelas Dunia
Keseruan Cristiano Ronaldo...
Keseruan Cristiano Ronaldo vs Sandy Walsh di Liga Champions Asia Elite
Maut Mengintai di Balik...
Maut Mengintai di Balik Kelopak Mata: Waspadai Microsleep Saat Berkendara Motor!
Berita Terkini
Sosok Ibu Muncul di...
Sosok Ibu Muncul di Sidang Hasto, KPK Dalami Perlu Tidaknya Pemanggilan
1 jam yang lalu
Hasto PDIP Anggap Pencegahan...
Hasto PDIP Anggap Pencegahan Agustiani Tio oleh KPK ke Luar Negeri Tidak Manusiawi
1 jam yang lalu
7 Fakta di Balik Mualafnya...
7 Fakta di Balik Mualafnya Jenderal Kopassus Lodewijk F Paulus, Sempat Diancam Bakal Masuk Neraka
3 jam yang lalu
Gibran Bicara Hilirisasi...
Gibran Bicara Hilirisasi di Tengah Tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI
4 jam yang lalu
Brevet dan Penghargaan...
Brevet dan Penghargaan Komjen Imam Sugianto, Eks Ajudan Presiden SBY yang Kini Jabat Waka BIN
4 jam yang lalu
PPP Siap Muktamar, Sekjen:...
PPP Siap Muktamar, Sekjen: Tak ada Pergantian Pengurus Wilayah dan Cabang
12 jam yang lalu
Infografis
Sembilan Peristiwa Penting...
Sembilan Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Ramadan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved