Deretan Bencana Alam dengan Korban Terbanyak di Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kehidupan manusia di bumi tak terlepas dari kejadian bencana alam , mulai dari bencana alam yang sifatnya kecil hingga skala besar. Biasanya bencana alam meliputi gempa bumi, tsunami, banjir hingga topan.
Diketahui, sepanjang sejarah ini terdapat bencana alam yang dahsyat. Lantaran besarnya bencana alam ini dianggap sebagai bencana alam terburuk yang pernah dialami. Bencana alam ini bahkan memakan korban ratusan ribu hingga jutaan orang.
Berikut deretan bencana alam dengan korban terbanyak di dunia:
1. Gempa Antioch 526
Gempa Antioch, Turki pada tahun 526 sulit terdeteksi. Namun, penulis sejarah kontemporer John Malalas mengatakan, sekitar 250.000 orang meninggal ketika gempa bumi menghantam kota Kekaisaran Bizantium. Menurut sebuah makalah pada 2007 di “The Medieval History Journal”, jumlah korban tewas lebih tinggi dari yang diperkirakan karena kota tersebut dipenuhi turis yang merayakan Ascension Day.
2. Gempa Bumi Shaanxi 1556
Gempa Bumi Shaanxi yang terjadi di China pada 1556 ini merupakan gempa bumi terdahsyat. Dikenal sebagai Gempa Besar Jiajing, gempa bumi ini menghancurkan wilayah seluas 1.000 kilometer persegi, menurut Museum Sains China. Diperkirakan, 830.000 orang tewas ketika rumah mereka runtuh hingga kebakaran setelah terjadinya gempa. Ahli geofisika memperkirakan guncangan gempa tersebut mencapai 8 SR.
3. Siklon Coringa 1839
Siklon Coringa menghantam kota pelabuhan Coringa di Teluk Bengal India pada 25 November 1839. Siklon ini menimbulkan gelombang badai setinggi 40 kaki, menurut NOAA Atlantic Oceanographic and Meteorological Laboratory Hurricane Research Division. Akibatnya, 20.000 kapal hancur, bersamaan dengan hilangnya nyawa sekitar 300.000 orang.
4. Banjir Sungai Yangtze 1931
Curah hujan berlebih di China tengah pada bulan Juli dan Agustus 1931 ini memicu bencana alam paling mematikan dalam sejarah dunia. Diketahui, Sungai Yangtze meluap dari tepiannya ketika pencairan salju musim semi bercampur dengan curah hujan lebih dari 600 milimeter yang jatuh selama bulan Juli saja. Menurut “The Nature of Disaster in China: The 1931 Yangzi River Flood”, banjir menggenangi hampir 180.000 kilometer persegi. Hal ini juga mengubah Sungai Yangtze tampak seperti lautan raksasa. Pemerintah menyebutkan, akibat peristiwa tersebut 2.000.000 orang meninggal dunia. Namun, lembaga lain termasuk NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) memperkirakan 3.700.000 orang tewas.
4. Banjir Sungai Kuning 1887
Banjir Sungai Kuning di China ini akibat luapan sungai terdekatnya. Awalnya sungai ini dibangun oleh petani untuk waduk pada 1887. Seiring berjalannya waktu, tanggul mengalami pendangkalan secara bertahap mengangkat sungai ke ketinggian. Ketika hujan deras mengguyur Sungai Kuning pada September 1887 ini, sungai meluap. Sungai tersebut meluap ke atas tanggul yang kemudian membanjiri ke dataran rendah yang berada di sekitarnya. Wilayah seluas 12.949 kilometer persegi terdampak luapan Sungai Kuning. Menurut “Encyclopedia of Disasters: Environmental Catastrophes and Human Tragedies" (Greenwood Publishing Group, 2008), diperkirakan 900.000-2.000.000 orang kehilangan nyawa.
5. Siklon Bhola 1970
Badai yang telah menyapu puluhan ribuan nyawa adalah Siklon Bhola. Siklon Bhola ini menghantam Bangladesh (saat itu Pakistan Timur) pada 12-13 November 1970. Menurut NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) kecepatan angin badai terkuat diukur 130 mph (205 kph). Hal ini menjadikannya setara dengan kategori 4 badai besar pada skala Badai Saffir-Simpson. Menjelang pendaratannya, gelombang badai setinggi 35 kaki menyapu pulau-pulau dataran rendah yang berbatasan dengan Teluk Benggala, menyebabkan banjir yang meluas. Menurut laporan 1971 dari National Hurricane Center and the Pakistan Meteorological Department, terdapat kesulitan untuk memperkirakan secara akurat jumlah korban tewas. Hal ini karena masuknya pekerja musiman yang berada di daerah itu untuk panen padi. Namun diperkirakan, akibat peristiwa ini 300.000-500.000 orang tewas.
6. Topan Haipong 1881
Topan ini melanda kota pelabuhan Haiphong di timur laut Vietnam pada 8 Oktober 1881. Badai ini juga diyakini telah menewaskan sekitar 300.000 orang.
7. Gempa Bumi Haiyuan 1920
Pada 16 Desember 1920, gempa melanda Haiyuan di China tengah. Menurut Survei Geologi AS (U.S. Geological Survey atau USGS), diperkirakan gempa berkekuatan 7,8 SR. Menurut sebuah studi yang dilakukan pada 2010, sebanyak 273.400 orang tewas. Sebagian besar korban tertimbun tanah longsor akibat guncangan.
8. Gempa Bumi Tangshan 1976
Pada 28 Juli 1976, kota Tangshan dan sekitarnya diguncang oleh gempa berkekuatan 7,8 SR. Tangshan merupakan sebuah kota industri di China yang mempunyai populasi sekitar 1.000.000 orang. Menurut data pemerintah, korban tewas mencapai 240.000 orang. Dilaporkan, 85% bangunan Tangshan runtuh. Selain itu, getaran terasa di Beijing, China.
9. Gempa Bumi dan Tsunami Samudera Hindia 2004
Gempa berkekuatan 9,1-9,3 SR menghantam bawah laut di lepas pantai barat Sumatera, Indonesia, pada 26 Desember 2004. Gempa tersebut menciptakan tsunami besar yang menewaskan sekitar 230.000 orang serta menelantarkan hampir 2.000.000 juta orang di 14 negara. Indonesia yang paling parah dilanda, gelombang tsunami mencapai lebih dari 100 kaki, menurut World Vision, sebuah organisasi bantuan kemanusiaan. Kerusakan akibat gempa dan tsunami ini diperkirakan mencapai USD10 miliar.
10. Gempa Bumi Haiti 2010
Gempa berkekuatan 7 SR melanda Haiti di barat laut Port-au-Prince pada 12 Januari 2010. Pemerintah Haiti memperkirakan 230.000 orang tewas. Namun pada pada Januari 2011, para pejabat merevisi angka itu menjadi 316.000 orang. Sebuah studi pada 2010 yang diterbitkan dalam jurnal Medicine, Conflict and Survival menyebutkan jumlah korban tewas sekitar 160.000 orang tewas. Perbedaan jumlah orang yang tewas ini mencerminkan sulitnya menghitung kematian bahkan di era modern. Belum lagi adanya konflik politik yang berimbas pada laporan resmi pemerintah.
Baca pembahasan mengenai Merawat Kesadaran Bencana selengkapnya di iNews.id melalui link berikut https://www.inews.id/tag/kesadaran-bencana
Diketahui, sepanjang sejarah ini terdapat bencana alam yang dahsyat. Lantaran besarnya bencana alam ini dianggap sebagai bencana alam terburuk yang pernah dialami. Bencana alam ini bahkan memakan korban ratusan ribu hingga jutaan orang.
Berikut deretan bencana alam dengan korban terbanyak di dunia:
1. Gempa Antioch 526
Gempa Antioch, Turki pada tahun 526 sulit terdeteksi. Namun, penulis sejarah kontemporer John Malalas mengatakan, sekitar 250.000 orang meninggal ketika gempa bumi menghantam kota Kekaisaran Bizantium. Menurut sebuah makalah pada 2007 di “The Medieval History Journal”, jumlah korban tewas lebih tinggi dari yang diperkirakan karena kota tersebut dipenuhi turis yang merayakan Ascension Day.
2. Gempa Bumi Shaanxi 1556
Gempa Bumi Shaanxi yang terjadi di China pada 1556 ini merupakan gempa bumi terdahsyat. Dikenal sebagai Gempa Besar Jiajing, gempa bumi ini menghancurkan wilayah seluas 1.000 kilometer persegi, menurut Museum Sains China. Diperkirakan, 830.000 orang tewas ketika rumah mereka runtuh hingga kebakaran setelah terjadinya gempa. Ahli geofisika memperkirakan guncangan gempa tersebut mencapai 8 SR.
3. Siklon Coringa 1839
Siklon Coringa menghantam kota pelabuhan Coringa di Teluk Bengal India pada 25 November 1839. Siklon ini menimbulkan gelombang badai setinggi 40 kaki, menurut NOAA Atlantic Oceanographic and Meteorological Laboratory Hurricane Research Division. Akibatnya, 20.000 kapal hancur, bersamaan dengan hilangnya nyawa sekitar 300.000 orang.
4. Banjir Sungai Yangtze 1931
Curah hujan berlebih di China tengah pada bulan Juli dan Agustus 1931 ini memicu bencana alam paling mematikan dalam sejarah dunia. Diketahui, Sungai Yangtze meluap dari tepiannya ketika pencairan salju musim semi bercampur dengan curah hujan lebih dari 600 milimeter yang jatuh selama bulan Juli saja. Menurut “The Nature of Disaster in China: The 1931 Yangzi River Flood”, banjir menggenangi hampir 180.000 kilometer persegi. Hal ini juga mengubah Sungai Yangtze tampak seperti lautan raksasa. Pemerintah menyebutkan, akibat peristiwa tersebut 2.000.000 orang meninggal dunia. Namun, lembaga lain termasuk NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) memperkirakan 3.700.000 orang tewas.
4. Banjir Sungai Kuning 1887
Banjir Sungai Kuning di China ini akibat luapan sungai terdekatnya. Awalnya sungai ini dibangun oleh petani untuk waduk pada 1887. Seiring berjalannya waktu, tanggul mengalami pendangkalan secara bertahap mengangkat sungai ke ketinggian. Ketika hujan deras mengguyur Sungai Kuning pada September 1887 ini, sungai meluap. Sungai tersebut meluap ke atas tanggul yang kemudian membanjiri ke dataran rendah yang berada di sekitarnya. Wilayah seluas 12.949 kilometer persegi terdampak luapan Sungai Kuning. Menurut “Encyclopedia of Disasters: Environmental Catastrophes and Human Tragedies" (Greenwood Publishing Group, 2008), diperkirakan 900.000-2.000.000 orang kehilangan nyawa.
5. Siklon Bhola 1970
Badai yang telah menyapu puluhan ribuan nyawa adalah Siklon Bhola. Siklon Bhola ini menghantam Bangladesh (saat itu Pakistan Timur) pada 12-13 November 1970. Menurut NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) kecepatan angin badai terkuat diukur 130 mph (205 kph). Hal ini menjadikannya setara dengan kategori 4 badai besar pada skala Badai Saffir-Simpson. Menjelang pendaratannya, gelombang badai setinggi 35 kaki menyapu pulau-pulau dataran rendah yang berbatasan dengan Teluk Benggala, menyebabkan banjir yang meluas. Menurut laporan 1971 dari National Hurricane Center and the Pakistan Meteorological Department, terdapat kesulitan untuk memperkirakan secara akurat jumlah korban tewas. Hal ini karena masuknya pekerja musiman yang berada di daerah itu untuk panen padi. Namun diperkirakan, akibat peristiwa ini 300.000-500.000 orang tewas.
6. Topan Haipong 1881
Topan ini melanda kota pelabuhan Haiphong di timur laut Vietnam pada 8 Oktober 1881. Badai ini juga diyakini telah menewaskan sekitar 300.000 orang.
7. Gempa Bumi Haiyuan 1920
Pada 16 Desember 1920, gempa melanda Haiyuan di China tengah. Menurut Survei Geologi AS (U.S. Geological Survey atau USGS), diperkirakan gempa berkekuatan 7,8 SR. Menurut sebuah studi yang dilakukan pada 2010, sebanyak 273.400 orang tewas. Sebagian besar korban tertimbun tanah longsor akibat guncangan.
8. Gempa Bumi Tangshan 1976
Pada 28 Juli 1976, kota Tangshan dan sekitarnya diguncang oleh gempa berkekuatan 7,8 SR. Tangshan merupakan sebuah kota industri di China yang mempunyai populasi sekitar 1.000.000 orang. Menurut data pemerintah, korban tewas mencapai 240.000 orang. Dilaporkan, 85% bangunan Tangshan runtuh. Selain itu, getaran terasa di Beijing, China.
9. Gempa Bumi dan Tsunami Samudera Hindia 2004
Gempa berkekuatan 9,1-9,3 SR menghantam bawah laut di lepas pantai barat Sumatera, Indonesia, pada 26 Desember 2004. Gempa tersebut menciptakan tsunami besar yang menewaskan sekitar 230.000 orang serta menelantarkan hampir 2.000.000 juta orang di 14 negara. Indonesia yang paling parah dilanda, gelombang tsunami mencapai lebih dari 100 kaki, menurut World Vision, sebuah organisasi bantuan kemanusiaan. Kerusakan akibat gempa dan tsunami ini diperkirakan mencapai USD10 miliar.
10. Gempa Bumi Haiti 2010
Gempa berkekuatan 7 SR melanda Haiti di barat laut Port-au-Prince pada 12 Januari 2010. Pemerintah Haiti memperkirakan 230.000 orang tewas. Namun pada pada Januari 2011, para pejabat merevisi angka itu menjadi 316.000 orang. Sebuah studi pada 2010 yang diterbitkan dalam jurnal Medicine, Conflict and Survival menyebutkan jumlah korban tewas sekitar 160.000 orang tewas. Perbedaan jumlah orang yang tewas ini mencerminkan sulitnya menghitung kematian bahkan di era modern. Belum lagi adanya konflik politik yang berimbas pada laporan resmi pemerintah.
Baca pembahasan mengenai Merawat Kesadaran Bencana selengkapnya di iNews.id melalui link berikut https://www.inews.id/tag/kesadaran-bencana
(abd)