Soal G20, Budiman Sudjatmiko: Indonesia Negara Besar Jangan Mau Diintervensi

Selasa, 05 April 2022 - 20:40 WIB
loading...
Soal G20, Budiman Sudjatmiko: Indonesia Negara Besar Jangan Mau Diintervensi
Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko dalam diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2022). Foto/Muhammad Refi Sandi
A A A
JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menegaskan, Indonesia merupakan negara berdaulat. Ia tidak ingin Indonesia diintervensi oleh negara lain terkait kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT G20.

Baca Juga: Budiman
Baca juga: Sambut KTT G20, Perhumas Diharapkan Bisa Berperan Aktif

Budiman menilai, sejumlah negara seperti Amerika Serikat hingga Kanada mengintervensi Indonesia untuk tidak mengundang Rusia dalam KTT G20. Hal itu diminta usai Rusia menginvasi Ukraina.



"Sebagai sebuah negara besar yang memimpin G20, Indonesia bisa memaklumi apabila negara-negara lain memberikan masukan terhadap beberapa perkembangan G20 saat ini," ujarnya.

Budiman mengatakan, Indonesia tidak perlu menganggap itu sebuah intervensi. Sebab, menurutnya itu juga bisa berupa sebuah masukkan.

Lebih lanjut Budiman berkata, Konferensi Asia Afrika yang Indonesia lakukan tahun 60-an, menjadi bukti bahwa Indonesia itu pernah berkiprah untuk suatu tugas internasional atau tugas dunia yang besar.

"Dan sekarang kita alami lagi. Tentu saja kita harus menunjukkan kemampuan kita," ucapnya.

Budiman menambahkan Presidensi G20 tidak hanya untuk meningkatkan pariwisata karena didatangi oleh negara-negara asing. Tetapi lebih jauh menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sikap yang tegas terhadap keberlangsungan perekonomian dunia.

"Terus terang saya berharap banyak dengan G20 kita bernostalgia dengan peranan Indonesia sebagai negara berpenduduk nomor 4 di dunia kita mampu berkiprah di ajang internasional dan Ini merupakan kesempatan kita," jelasnya.

Lebih lanjut kata Budiman, Indonesia harus perhatikan bagaimana recover together recover stronger, ini bisa benar-benar merasuk ke dalam seluruh negara yang hadir.

"Jadi negara-negara tersebut merasakan benar pemulihan dan penguatan bersama terhadap persoalan ekonomi terutama terkait dengan persoalan transformasi energi dan ekonomi digital," ujarnya.

"Jadi negara-negara tersebut merasa bahwa mereka hadir itu secara substansi memang merasa puas dengan apa yang dilakukan," tambahnya.

Melalui G20 ini kata Budiman, diharapkan mengembalikan kebesaran Indonesia di mata internasional. "Setelah di masa lalu mengalami sebuah peristiwa besar di Konferensi Asia Afrika," tandasnya.

Dalam diskusi turut hadir politikus Partai Demokrat Rizki Natakusumah dan Dosen Hubungan Internasional Fisip Universitas Indonesia, Hariyadi Wirawan.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2151 seconds (0.1#10.140)