Bicara Geopolitik di Unhan, Megawati: Indonesia Itu Zamrud Khatulistiwa

Selasa, 05 April 2022 - 20:16 WIB
loading...
Bicara Geopolitik di...
Presiden ke 5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak akademisi Indonesia untuk bersemangat membangun Indonesia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden ke 5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak akademisi Indonesia untuk bersemangat membangun Indonesia secara maksimal dengan mempergunakan sumber daya sendiri.

Ajakan itu disampaikan Megawati, yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan ex officio Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dalam kuliah umum di Universitas Pertahanan (Unhan) yang berjudul "Geopolitik Soekarno dan Tata Dunia Baru".

Di acara itu, sebagai moderator adalah Dosen Unhan Gustia Cempaka Timur. Hadir sebagai penanggap adalah Purnomo Yusgiantoro, hadir pula para civitas akademika Unhan RI dan jajaran rektorat yang dipimpin Rektor Laksamana Madya (Laksdya) TNI Amarulla Octavian.


Megawati secara khusus mengajak para audiens untuk mengingat bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah hal mudah. Harganya mahal. Sebagai pengingat, Megawati mengajak semuanya meneriakkan "Salam Merdeka", "Salam Bela Negara", dan "Salam Pancasila".


Dengan Indonesia merdeka, bagi Megawati, setiap warga negara juga harus selalu memahami dan menghidupi betapa pentingnya Pancasila dan UUD 1945. Terkait dengan geopolitik, Megawati mengajak semua mencoba menyelami cara berpikir para bapak bangsa, khususnya Bung Karno, yang menjadi topik pembahasan kuliah itu.

Dari situ, gepolitik Indonesia harus melihat kondisi serta potensi geografis Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera.

"Sehingga disebut Zamrud Khatulistiwa. Kekayaannya sangat luar biasa. Apa yang yang di Indonesia itu tidak ada? Karena apa ini penting? Saya ingin men-trigger (memacu, red)" tambah Megawati.

Megawati mengatakan modalitas sumber daya alam Indonesia sangat luar biasa. Masih ditambah sumber daya manusianya yang hidup bergotong royong sesuai intisari Pancasila. Sehingga tak mengherankan, Indonesia mampu melewati krisis 1998 dengan baik. Begitupun saat pandemi Covid, dilewati dengan baik berkat kegotongroyongan rakyat.

Pada kesempatan itu, Megawati juga menyinggung soal pentingnya Indonesia tetap memberi fokus perhatian pada petani dan masalah pangan. Sebab mengutip Bung Karno, yang penting bagi negara adalah memastikan perut rakyat kenyang.



Untuk menjelaskan itu, Megawati berbicara panjang soal jejak Bung Karno dengan Pak Marhaen. Megawati juga menyampaikan bahwa ke depan, dengan perubahan iklim global yang masih mengancam, maka potensi perang ke depan adalah soal makanan. Oleh karena itu, di PDI Perjuangan yang dipimpinnya, dikampanyekan pentingnya soal 10 makanan pendamping beras.

Megawati juga berbicara banyak mengenai geopolitik dalam konteks pertahanan. Semuanya menjurus pada ajakan agar para cerdik pandai serta akademi makin bergegas bertindak, bekerja demi masa depan Indonesia yang gilang gemilang.

"Untuk Indonesia Raya, bukan untuk siapa-siapa. Coba pikir untuk apa kita pintar? Untuk melihat hal-hal ini. Jadi mari bangun Indonesia Ini," tegas Megawati.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1685 seconds (0.1#10.140)