Ramadhan, Kasus Covid-19 di Indonesia Menurun Drastis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memasuki bulan Ramadhan 1443 Hijriah ini, pemerintah tetap menjalankan strategi pengendalian pandemi Covid-19 untuk menjaga kestabilan situasi dan kondisi di berbagai wilayah Indonesia. Terutama untuk penerapan protokol kesehatan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Indonesia membaik di semua Pulau. Angka Rt Nasional dalam sepekan terakhir tercatat turun menjadi 1,00 dari 1,02 jika dibandingkan sebelumnya.
”Artinya laju penularan Covid-19 terkendali. Untuk wilayah di luar Jawa-Bali, rincian angka Rt dari tertinggi ke terendah adalah Maluku (1,02), Nusa Tenggara (1,01), Papua (1,01), Kalimantan (1,00), Sulawesi (1,00), dan Sumatera (1,00),” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Senin (4/4/2022).
Kemudian per 4 April 2022, kasus baru sebanyak 1.661 kasus, berkurang signifikan sebesar 97,4% dari angka tertingginya di 16 Februari 2022 sebanyak 64.718 kasus. Kasus aktif tercatat sebanyak 93.462 kasus, turun 84,1% dari puncaknya di 24 Februari 2022 sebanyak 586.113 kasus.
Sedangkan, kasus kematian sebanyak 61 kasus, turun 84,8% dari puncak kasus kematian di tanggal 8 Maret 2022 sebanyak 401 kasus. Hal itu menyebabkan case fatality ratio (CFR) menurun dari 3,27% di awal Februari 2022 menjadi 2,58%.
Khusus untuk luar Jawa-Bali, Kasus Konfirmasi Harian juga menunjukkan penurunan. Per 4 April 2022, sebanyak 399 kasus atau 24,0% dari kasus harian nasional. Kasus Aktif luar Jawa Bali per 4 April 2022 sebanyak 35.771 kasus atau 38,3% dari kasus aktif nasional.
Kasus Aktif di beberapa provinsi masih cukup tinggi, namun mengalami tren penurunan kasus. Terdapat dua Provinsi dengan Kasus Aktif tertinggi, tetapi BOR-nya masih memadai, dan konversi TT Covid-19 di RS juga masih rendah.
Kedua Provinsi tersebut yakni Provinsi Papua dengan 12.066 kasus, BOR = 9%, dan Konversi = 18%, dan Lampung dengan 9.005 kasus, BOR = 7%, dan Konversi = 23%.
“Sejak penyelenggaraan MotoGP Mandalika, setelah kita lakukan monitoring, di Provinsi NTB tidak ada kenaikan kasus yang signifikan dan tetap berada di Transmisi Komunitas Level 1,” HM.4.6/182/SET.M.EKON.3/3/2022 ,” ungkapnya.
Kasus Aktif di NTB per 3 April cukup rendah yaitu sebanyak 161 kasus, dengan BOR rendah sebesar 7% dan tingkat konversi TT RS sebesar 24%. Mengenai progres vaksinasi, masih ada 2 Provinsi yang capaian Vaksinasi Dosis-1 masih di bawah 70% yaitu Papua Barat dan Papua.
Vaksinasi Dosis-2 sudah ada 18 Provinsi yang mencapai lebih dari 70%, dan 11 Provinsi di antaranya ada di luar Jawa-Bali. Sedangkan Vaksinasi Dosis-3 (booster) baru 16 Provinsi yang sudah mencapai di atas 10%, dengan 9 Provinsi di antaranya berada di luar Jawa-Bali.
Untuk Dosis-1 dan Dosis-2, 3 Provinsi di luar Jawa-Bali dengan capaian tertinggi yaitu Kepulauan Riau, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat. Untuk Vaksinasi Lansia Dosis-1, hanya tinggal 8 Provinsi yang pencapaiannya di bawah 70%, dan Vaksinasi Lansia Dosis-2 baru ada 6 Provinsi yang berhasil mencapai di atas 70%, di antaranya berada di luar Jawa-Bali.
Lihat Juga: Keturunan Ki Ageng Gribig, Airlangga Ajak Masyarakat Doakan Indonesia Dijauhkan dari Ancaman dan Mara Bahaya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Indonesia membaik di semua Pulau. Angka Rt Nasional dalam sepekan terakhir tercatat turun menjadi 1,00 dari 1,02 jika dibandingkan sebelumnya.
”Artinya laju penularan Covid-19 terkendali. Untuk wilayah di luar Jawa-Bali, rincian angka Rt dari tertinggi ke terendah adalah Maluku (1,02), Nusa Tenggara (1,01), Papua (1,01), Kalimantan (1,00), Sulawesi (1,00), dan Sumatera (1,00),” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Senin (4/4/2022).
Kemudian per 4 April 2022, kasus baru sebanyak 1.661 kasus, berkurang signifikan sebesar 97,4% dari angka tertingginya di 16 Februari 2022 sebanyak 64.718 kasus. Kasus aktif tercatat sebanyak 93.462 kasus, turun 84,1% dari puncaknya di 24 Februari 2022 sebanyak 586.113 kasus.
Sedangkan, kasus kematian sebanyak 61 kasus, turun 84,8% dari puncak kasus kematian di tanggal 8 Maret 2022 sebanyak 401 kasus. Hal itu menyebabkan case fatality ratio (CFR) menurun dari 3,27% di awal Februari 2022 menjadi 2,58%.
Khusus untuk luar Jawa-Bali, Kasus Konfirmasi Harian juga menunjukkan penurunan. Per 4 April 2022, sebanyak 399 kasus atau 24,0% dari kasus harian nasional. Kasus Aktif luar Jawa Bali per 4 April 2022 sebanyak 35.771 kasus atau 38,3% dari kasus aktif nasional.
Kasus Aktif di beberapa provinsi masih cukup tinggi, namun mengalami tren penurunan kasus. Terdapat dua Provinsi dengan Kasus Aktif tertinggi, tetapi BOR-nya masih memadai, dan konversi TT Covid-19 di RS juga masih rendah.
Kedua Provinsi tersebut yakni Provinsi Papua dengan 12.066 kasus, BOR = 9%, dan Konversi = 18%, dan Lampung dengan 9.005 kasus, BOR = 7%, dan Konversi = 23%.
“Sejak penyelenggaraan MotoGP Mandalika, setelah kita lakukan monitoring, di Provinsi NTB tidak ada kenaikan kasus yang signifikan dan tetap berada di Transmisi Komunitas Level 1,” HM.4.6/182/SET.M.EKON.3/3/2022 ,” ungkapnya.
Kasus Aktif di NTB per 3 April cukup rendah yaitu sebanyak 161 kasus, dengan BOR rendah sebesar 7% dan tingkat konversi TT RS sebesar 24%. Mengenai progres vaksinasi, masih ada 2 Provinsi yang capaian Vaksinasi Dosis-1 masih di bawah 70% yaitu Papua Barat dan Papua.
Vaksinasi Dosis-2 sudah ada 18 Provinsi yang mencapai lebih dari 70%, dan 11 Provinsi di antaranya ada di luar Jawa-Bali. Sedangkan Vaksinasi Dosis-3 (booster) baru 16 Provinsi yang sudah mencapai di atas 10%, dengan 9 Provinsi di antaranya berada di luar Jawa-Bali.
Untuk Dosis-1 dan Dosis-2, 3 Provinsi di luar Jawa-Bali dengan capaian tertinggi yaitu Kepulauan Riau, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat. Untuk Vaksinasi Lansia Dosis-1, hanya tinggal 8 Provinsi yang pencapaiannya di bawah 70%, dan Vaksinasi Lansia Dosis-2 baru ada 6 Provinsi yang berhasil mencapai di atas 70%, di antaranya berada di luar Jawa-Bali.
Lihat Juga: Keturunan Ki Ageng Gribig, Airlangga Ajak Masyarakat Doakan Indonesia Dijauhkan dari Ancaman dan Mara Bahaya
(ams)