Mahasiswa Demo Tolak Tunda Pemilu, Perindo: Gambaran Keresahan Masyarakat

JAKARTA - DPP Partai Perindo menilai aksi Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia (BEM SI) yang menolak penundaan pemilu menggambarkan fenomena keresahan masyarakat atas terselenggaranya demokrasi saat ini.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum DPP Perindo, Ferry Kurnia Rizkiyansyah dalam tayangan langsung PrimeTime iNews pada Senin (28/3/2022) malam. Ferry mengatakan, gerakan mahasiswa tersebut sebagai bentuk kegelisahan yang saat ini masih berjalan terkait isu mekanisme demokrasi yang berubah.

"Ini menjadi catatan, saya pikir, ketika mahasiswa dan masyarakat sudah mulai resah, nampaknya juga akan muncul gelombang-gelombang yang cukup besar. Ini patut kita cermati ke depannya," ungkap Ferry.

Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum RI ini menekankan gelombang people power itu menjadi gambaran nyata bagaimana masyarakat mulai serius menanggapi isu demokrasi Tanah Air.

Menurut Ferry, proses penundaan pemilu ini patut dipertimbangkan kembali karena fenomena tersebut ditanggapi secara negatif oleh masyarakat.
"Wajar jika terjadi gelombang protes tersebut. Itu bentuk kegelisahan terkait dengan fenomena mekanisme demokrasi yang berkembang di mata masyarakat. Kita harus pikirkan ini bersama secara seksama," ujarnya.

Sebelumnya, Tim Kantor Staf Presiden (KSP) turun ke jalan temui pendemo dari Aliansi BEM SI di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin siang. Aliansi BEM SI ini diterima tim KSP yang dipimpin Tenaga Ahli Utama KSP, Wandy Tuturoong.

"Ada enam tuntutan yang disampaikan. Di antaranya terkait isu penundaan Pemilu 2024, UU IKN, kelangkaan minyak goreng, dan konflik agraria," kata Wandy.

"Kami akan sampaikan aspirasi ini kepada Kepala Staf Kepresidenan, yakni Moeldoko, untuk nanti diteruskan ke Presiden Joko Widodo," tegasnya di hadapan perwakilan pendemo.