Temui Dubes Rusia dan Ukraina, DPR Ingin Jembatani Perdamaian

Sabtu, 26 Maret 2022 - 07:35 WIB
loading...
Temui Dubes Rusia dan...
Setelah bertemu Dubes Rusia, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menerima kunjungan Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, di Gedung DPR Senayan. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Setelah bertemu dengan Duta Besar (Dubes) Rusia, Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar menerima kunjungan Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, di Gedung DPR Senayan, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Gus Muhaimin mendengar perkembangan terkini di Ukraina.

Baca juga: Dubes Rusia Sebut Kami Tidak Menyerang Penduduk, Tapi Rezim Ukraina yang Jahat

Diketahui, saat ini negara Ukraina tengah berkonflik dengan Rusia. Ia berjanji akan berperan sebagai fasilitator perdamaian kedua negara.



"Duta Besar Ukraina datang ke kantor DPR dan jelaskan semua perkembangan yang memilukan, memprihatinkan, agresi Rusia kepada Ukraina," ucap Muhaimin, Jumat (25/3/2022)

"Beliau harap Indonesia berperan aktif untuk hentikan perang. Beliau harap G20 jadi sarana meminta Putin hentikan serangan pada Ukraina. Ukraina sangat posisi sulit karena serangan dan kerusakan oleh Rusia," tambahnya.

Oleh karena itu kata Gus Muhaimin, pihaknya mengimbau Rusia untuk hentikan serangan. Agar dialog dan buat pertemuan perdamaian.

"Nanti kita sampaikan pada Presiden harapan-harapan Pak Dubes, salah satunya di G20. Dan jalur-jalur diplomasi internasional yang dimiliki Indonesia diharapkan bisa percepat," tuturnya.

Ketua Umum DPP PKB ini berharap, Presiden Rusia Vladimir Putin bisa hadir di puncak KTT G20 Indonesia pada Oktober 2022 mendatang, agar Indonesia dapat mendorong Puting membuka jalan perdamaian dengan Ukraina.

Namun, apabila tak ada ruang untuk mengkomunkasikan hal ini, menurutnya Putin tak perlu hadir di KTT G20.

"Diharapkan kedatangan Putin jadi sarana cari solusi damai. Tapi saya belum liat perkembangan terakhir. Nanti saya tanya Bu Menlu, mestinya pertimbangkan hadirkan Putin atau tidak. Karena kalau hadirkan Putin untuk perdamaian bagus, tapi kalau tidak ya untuk apa?" ujarnya.

"Kalau Bu Menlu dan Pak Presiden harapkan Putin datang, [KTT G20] adalah forum untuk bicara langsung kepada Putin. Kalau Putin enggak dateng kita gunakan G20 untuk solidaritas dunia untuk hentikan perang," sambung Gus Muhaimin lagi.

Yang pasti, Gus Muhaimin menekankan akan terus membantu mengkomunikasikan persoalan ini kepada Menlu Retno Marsudi dan Presiden Jokowi. Ia menyampaikan dengan adanya jembatan komunikasi dari Indonesia, Ukraina berharap Rusia tak lagi mengganggu kedaulatan wilayahnya.

"Pasti, terkait perkembangan ini akan saya sampaikan melalui Pak Presiden maupun Kemenlu. Yang disampaikan dubes terakhir ini, maupun yang disampaikan Dubes Rusia kemarin. Karena ada perbedaan informasi yang harus dikonfirmasi sama-sama," terang Gus Muhaimin.

"Titik temunya hanya satu yang diharapkan Ukraina. Tidak mengganggu kedaulatan, karena negosiasi ini macet karena permintaan Rusia yang dianggap Ukraina merebut kedaulatan," pungkas Gus Muhaimin.

Hadir pada saat yang sama, Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengapresiasi pertemuan hangat dengan Cak Imin. Ia pun berterima kasih atas niat Cak Imin yang mendorong perdamaian antara Ukraina dan Rusia.

"Saya berterima kasih kepada beliau. Apa yang terjadi di Ukraina sekarang adalah krisis kemanusiaan ekstrem. Jutaan warga Ukraina kesulitan mengakses listrik, air, makanan, layanan kesehatan dan sosial, infrastruktur juga hancur. Saya harap kemanusiaan bisa menuntaskan hal ini. Merdeka atau mati," kata Hamianin.

Diberitakan sebelumnya, kemarin (24/3) Muhaimin juga telah menerima kunjungan Dubes Rusia Lyudmila Georgievna Vorobieva. Dalam kesempatan itu, Muhaimin juga menyampaikan menolak agresi militer Rusia dan mendorong lahirnya perdamaian.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
BAKN DPR Dukung Program...
BAKN DPR Dukung Program Tanam Sejuta Pohon
Demokrat soal RUU Perampasan...
Demokrat soal RUU Perampasan Aset: Kami Makmum Aja di DPR
Gelar Hari Buruh 2025...
Gelar Hari Buruh 2025 di DPR, AJI Tuntut Peningkatan Kesejahteraan Pekerja Media
DPR Apresiasi Pemerintahan...
DPR Apresiasi Pemerintahan Prabowo Dorong Pemerataan Pembangunan Luar Pulau Jawa
Mendagri Tito Buka Peluang...
Mendagri Tito Buka Peluang Revisi UU Ormas, DPR Terbuka: Kalau Urgen
Dubes Rusia: BRICS Perkuat...
Dubes Rusia: BRICS Perkuat Jejaring Pendidikan dan Kolaborasi Perguruan Tinggi di Indonesia
Trump Incar Bantuan...
Trump Incar Bantuan Erdogan untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Rusia Tutup Semua Bandara...
Rusia Tutup Semua Bandara di Moskow akibat Serangan Pesawat Nirawak Ukraina
Mantan Pejabat CIA:...
Mantan Pejabat CIA: AS Sengaja Biarkan Ukraina Berdarah-darah
Rekomendasi
Miss Indonesia 2024...
Miss Indonesia 2024 Monica Kezia Bertolak ke India, Wakili Tanah Air di Miss World 2025
Jet Tempur J-36 China...
Jet Tempur J-36 China Diklaim Mampu Pecundangi Pesawat Pengebom Siluman B-21 AS
3 Kontroversi Terbesar...
3 Kontroversi Terbesar Ryan Garcia yang Menggemparkan, Teori Konspirasi hingga Doping
Berita Terkini
Batas Toleransi Kendali...
Batas Toleransi Kendali Hukum dalam Masyarakat
Saksikan Rakyat Bersuara...
Saksikan Rakyat Bersuara 'Purnawirawan Bergerak, Wapres Gibran Digertak' Bersama Aiman Witjaksono, Arief Poyuono, Refly Harun, Malam Ini Live di iNews
Dukung Penuh Pemberantasan...
Dukung Penuh Pemberantasan Korupsi di Indonesia, Perindo Minta UU BUMN Baru Ditinjau Ulang
7 Fakta Menarik Jenderal...
7 Fakta Menarik Jenderal Agus Subiyanto, Panglima TNI yang Batalkan Mutasi 7 Perwira Tinggi
Mendagri ke Lucky Hakim:...
Mendagri ke Lucky Hakim: Kepala Daerah Tidak Ada Libur
Sahroni Bangga Tingkat...
Sahroni Bangga Tingkat Kriminalitas di Indonesia Turun: Bravo kepada Pak Listyo Sigit
Infografis
Ukraina Mengharapkan...
Ukraina Mengharapkan 3 Juta Peluru Sekutu untuk Akhiri Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved